Sang maestro dibalik serial Fargo dan Legion ini mengungkapkan bahwa dirinya sedang mengembangkan sebuah film untuk Fox yang melibatkan villain dari Fantastic Four, Doctor Doom.
Dalam menutup panel Legion di Comic-Con beberapa saat lalu, Hawley menuturkan, "Because I’m at Comic-Con, I wanted to let you know about a movie I’m developing for Fox. The first word is ‘Doctor.’ And the second is ‘Doom,'" Legion sendiri akan hadir kembali di FX lewat musim keduanya tahun depan. Sumber & Foto: Variety - Kutu Butara
0 Comments
Sutradara: Bong Joon-ho Penulis: Bong Joon-ho dan Jon Ronson Pemeran: Ahn Seo-hyun, Tilda Swinton, Paul Dano, Jake Gyllenhaal, Byun Hee-boong, Steven Yeun Genre: Drama, Adventure Durasi: 120 menit (MENGANDUNG SPOILER) Telah sejak lama manusia hidup berdampingan dengan hewan. Tak hanya sekadar hidup bersama di satu alam, tetapi hubungan kedua makhluk ini telah berubah sedemikian rupa. Bahkan sejak ribuan tahun sebelum Masehi, manusia sudah mengeksploitasi hewan untuk berbagai kepentingan. Salah satunya adalah untuk dikonsumsi sebagai makanan. Namun seiring berjalannya waktu, muncul pertanyaan yang selalu menimbulkan pro dan kontra. Pertanyaan perihal mengkonsumsi daging lebih tepatnya. Hal inilah yang memberi inspirasi Bong Joon-ho untuk membuat Okja. Okja adalah seekor babi super yang dipelihara oleh anak kecil bernama Mija (Ahn Seo-hyun). Babi ini memang berbeda dibanding yang biasa, karena Okja sendiri adalah hasil rekayasa genetika dari perusahaan Mirando. Postur tubuh Okja mungkin sama besarnya dengan sebuah mobil, dengan raut wajah yang lebih mirip kuda nil ketimbang babi. Di film ini dikisahkan bahwa Mirando memiliki sebuah proyek besar dengan menciptakan makhluk untuk memenuhi permintaan daging di dunia. Okja adalah salah satu karya terbaik dari perusahaan yang dipimpin oleh Lucy Mirando (Tilda Swinton) tersebut. Bagi yang sudah menontonnya, mungkin sadar bahwa film Okja ini menghadirkan nuansa yang sama dengan My Neighbour Totoro-nya Hayao Miyazaki. Seorang anak kecil yang bersahabat dengan “makhluk” yang tidak biasa. Hal itu juga didukung dengan keindahan latar tempat di belantara hutan terpencil di Korea Selatan. Memang pada intinya, Okja ingin menambah wawasan serta meningkatkan kesadaran tentang industri ternak modern. Namun Bong mengemasnya dengan berbagai elemen menarik yang membuat film ini menjadi hiburan yang menyenangkan. Seperti adegan Mija yang mengejar Okja hingga pemberontakan yang terjadi di akhir-akhir film. Belum lagi film ini menghadirkan aktor-aktor dengan performa apik. Selain Ahn Seo-hyun dan Tilda Swinton, salah satu pemeran yang patut diapresiasi adalah Paul Dano. Meski hanya sebagai pemeran pembantu, tetapi dia tampil maksimal di tiap adegan. Termasuk saat dia marah pada K (Steven Yeun) di tengah-tengah misi. Selain itu ada penampilan yang cukup mengejutkan dari Jake Gyllenhaal. Melalui karakter yang diperankannya, seolah Jake membuktikan variasi kemampuannya dalam berakting. Ya, dibanding dengan perannya di film-film terdahulu, terutama beberapa tahun ke belakang, penampilan Jake sangat menghibur. Namun di beberapa kesempatan saya merasa aktor di film ini terlalu “gemuk”. Ya, sayang rasanya jika melihat aktor sekaliber Steven Yeun, Lilly Collins, dan Giancarlo Esposito hanya mendapat peran-peran kecil. Film Okja juga menampilkan sinematografi yang ‘wah’. Lumayan banyak adegan yang membekas. Mulai dari aksi kejar-kejaran Mija dan truk Mirando hingga penggambaran rumah potong di Amerika. Kemampuan Darius Khonji rasanya memang tak perlu kita ragukan lagi ya. Perihal Industri Ternak Modern Terlepas dari berbagai hal di atas, yang paling menarik perhatian saya dari Okja adalah perihal industri ternak modern. Sebagai orang yang pernah menggeluti dunia peternakan secara langsung selama beberapa tahun, saya cukup paham apa yang ingin disampaikan oleh Bong Joon-ho. Film ini cukup jelas menggambarkan kekejaman manusia terhadap hewan ternak. Adegan yang harus diperhatikan adalah ketika berada di laboratorium dan rumah potong milik Mirando. Di laboratorium kita bisa melihat ada banyak hasil percobaan yang tak sesempurna Okja. Dalam kehidupan nyata penerapan bioteknologi telah berkembang cukup pesat. Terutama sejak pemahaman tentang struktur DNA mencuat dan muncul teknik rekayasa genetik. Singkatnya, teknik ini bertujuan untuk menghasilkan molekul DNA yang berisi gen atau kombinasi gen baru yang diinginkan. Film Okja sebenarnya cukup jelas menggambarkan hal yang menjadi pemicu hadirnya bioteknologi. Yaitu untuk memenuhi permintaan dan ketersediaan produk ternak. Maka dari itu, banyak ilmuwan yang mencoba untuk meningkatkan produktivitas ternak melalui bioteknologi. Hal ini memang terjadi tanpa kita perhatikan. Seperti contohnya ayam broiler, yang merupakan hasil perkawinan silang dengan sistem berkelanjutan hingga mencapai mutu seperti saat ini. Dengan pertumbuhan yang cepat, broiler hanya butuh 4 hingga 6 minggu sebelum mengakhiri masa hidupnya. Ya, ibaratnya menciptakan Okja adalah suatu impian besar manusia. Bayangkan berapa kilogram potensi daging yang bisa diberikan oleh spesies Okja dari satu ekor. Satu hal lagi adalah perihal rumah potong. Di film Okja, rumah potong menjadi krusial dalam menggambarkan kebrutalan industri ternak modern. Ya, dibalik daging yang tersaji di piring kita, ada proses yang cukup kejam di dalamnya. Bagaimana hewan-hewan itu seolah tak punya pilihan hidup selain disembelih oleh manusia.
Memang di dunia ini ada yang namanya animal welfare atau yang juga disebut sebagai kesejahteraan hewan. Film Okja juga memperlihatkan bagaimana industri ternak modern sering mengesampingkan hal ini. Ketika Mija berusaha mencari Okja, terlihat bagaimana babi-babi super itu ditempatkan dalam lahan yang terlalu padat. Selain itu ada juga adegan bagaimana mereka digiring paksa dengan cara disetrum untuk masuk ke tempat pemotongan. Oh ya, Animal Welfare hadir didasari oleh kesadaran dan pertimbangan bahwa hewan yang hidup harus diberi kesejahteraan, terutama ketika mereka digunakan untuk kepentingan manusia. Termasuk dibunuh untuk makanan, penelitian ilmiah, dan sebagai peliharaan. Ada sebuah cara untuk menilai kesejahteraan hewan yang dikenal dengan konsep Five of Freedom: Bebas dari rasa lapar dan haus Bebas dari rasa tidak nyaman Bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit Bebas mengekspresikan perilaku normal Bebas dari rasa stres dan tertekan Ya, rasanya kita tahu bahwa Okja cukup menggambarkan bagaimana kejamnya manusia bahkan terhadap calon makanannya sendiri. **** Secara keseluruhan, Okja adalah film yang sangat bagus menurut saya. Terlepas dari isu yang diangkat oleh sang sutradara, film ini memang memiliki banyak keunggulan di berbagai aspek. Selain itu, Okja juga seolah melanjutkan kebangkitan film-film Korea. Pada intinya kita ini seperti Mija, hanya gadis kecil yang tak bisa berbuat banyak melawan korporasi multinasional dan kapitalisme. Tetapi kita bisa kok memulai dari hal-hal kecil dengan mencoba memahami dan menerapkan Five of Freedom animal welfare. Ya, mulailah perhatikan peliharaan kalian dan jangan ragu untuk menegur orang yang lalai. Namun rasanya film ini tidak cocok ditonton oleh anak-anak, meski pemeran utamanya adalah Ahn Seo-hyun yang masih berusia 13 tahun. Karena kebrutalan yang dihadirkan di beberapa kesempatan. Saran saya juga berhati-hati untuk menonton film ini, terutama untuk para pecinta binatang. Karena mungkin pandangan kalian terhadap ‘daging’ akan sedikit berubah. Rating: 8/10 - Kutu Kasur Inilah penampakan Rick dan Maggie di season 8 The Walking Dead. Showrunner Scott M. Gimple berjanji bahwa serial ini akan menuju fase All Out War seperti dalam komik.
Gimple menyampaikan, “We have basically set the stage for All Out War. Negan’s said it, everybody has seen they’re in it. It will play out quickly and propulsively and attentively and will shift around the focus quite a bit between the different places and battlegrounds and characters and communities.” The Walking Dead season 8 akan kembali pada 29 Oktober 2017. Sumber: Entertainment Weekly - Kutu Butara Film komedi adaptasi novel karya Greg Sestero dengan judul yang sama ini, bercerita mengenai pembuatan film cult-classic The Room (2003), karya Tommy Wiseau. The Disaster Artist dimeriahkan James Franco (merangkap Sutradara), Dave Franco, Seth Rogen, Alison Brie, Zoey Deutch, Bryan Cranston, Lizzy Caplan, Zac Efron, Dylan Minnette, Kristen Bell, Sharon Stone dan Josh Hutcherson, serta akan rilis pada 1 Desember 2017. - Kutu Butara MENGANDUNG SPOILER!! Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang untuk para penikmat serial Game of Thrones. Season 7 ini menandakan dimulainya improvisasi serta ekplorasi dari cerita yang telah dibuat opa George R.R. Martin dalam paket 'A Song of Ice and Fire'. Meskipun nyatanya banyak sajian yang memang berbeda antara serial ini dan sumber adaptasinya. Untuk para pembaca seri novelnya, saya ucapkan selamat datang di antah berantah dan zona ketidaktahuanmu huehehe. Episode pembuka dari season 7 ini rasanya cukup merata bagi semua storyline, mulai dari pembuktian alasan mengapa David Bradley (Walder Frey) masih ikut dalam pengambilan gambar untuk produksi season ini padahal secara jelas dirinya telah digorok Arya pada akhir season lalu, hingga kabar dari Nasib Jorah yang kali terakhir terlihat saat berpamitan kepada Dany untuk mencari penyembuh Greyscale yang menimpanya. Bran dan Meera telah tiba di The Wall/Castle Black dan bergabung dengan pasukan 'Penjaga Malam' pimpinan Eddison Tollett. Sementara Jon Snow dan Lyanna Mormont menunjukkan bakat kepemimpinannya di Winterfell, King's Landing pun kedatangan tamu dari barat dengan sebuah penawaran yang dapat (dengan mudah) ditolak. Saya sedikit terpingkal ketika adegan Arya yang sedang berkuda dan perlahan terdengar suara alunan lagu dari suara yang cukup familiar. Bisa coba tebak siapa pelantunnya? Tak lain dan tak bukan, Ed Sheeran. Ya, dirinya cukup eksplisit berada di depan kamera dengan tatanan rambut khas dirinya, lengkap dengan seragam tentara Lannister. Dari Oldtown, Samwell Tarly yang ternyata melakukan 'pekerjaan kotor', mulai berontak untuk menjadi seorang Pawang White Walkers. Sementara Brotherhood Without Banners tiba di sebuah rumah singgah. Disini, Sandor Clegane akhirnya paham mengenai alasan kehadiran Grup tersebut di bumi westeros, setelah mendapat penglihatan dari api yang dinyalakan oleh Thoros. Lalu, siapakah mayat yang dikuburkan The Hound disana? dialah Bapak dan Anak di Season 4 yang menjamu dirinya bersama Arya kala itu, namun kemudian The Hound merampas harta milik si bapak, dengan alasan bahwa keluarga tersebut tak akan mampu bertahan melalui Winter. Dan memang terbukti. Di bagian akhir episode ini, Kawan Kutu akan disajikan adegan kepulangan Dany ke tempat kelahirannya. Dari sini, Sang Ibu Naga nampaknya akan mencoba meramu taktik penyerangan bersama para sekutu guna mengembalikan tahta 7 Kerajaan ke tangan Targaryen. Dari segi teknis, Kawan Kutu masih akan melihat kedalaman dialog pada beberapa adegan. Seperti saat Jon Snow menyampaikan pandangannya mengenai pengkhianat dan pesan sang ayah, juga perdebatan seru dan saling hina antara Clegane, Beric dan Thoros. Atau sekedar celotehan sederhana seorang tentara Lannister yang berharap memiliki seorang anak perempuan, dengan harapan mampu merawat si Ayah ketika tua kelak. Pengambilan gambar apik juga terlihat saat pertemuan Arya dengan tentara Ed Sheeran yang terjadi di sekitar aliran sungai kecil, adegan Cersei dan Jaime di sebuah tempat di King's Landing yang beralaskan lukisan peta Westeros, hingga perpindahan adegan secara cepat dengan nuansa komedi, guna mempertontonkan rutinitas menjijikan Samwell Tarly.
Jika Kawan Kutu sudah melihat preview untuk episode 2 nanti, nampaknya akan ada kemunculan kembali dari Direwolf yang telah lama hilang. Pasti Kawan Kutu sudah bisa menebaknya. - Kutu Butara |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|