"Film apaan nih? gak mendidik! Banyak banget adegan kekerasan!"
"Filmnya superhero kok tapi banyak adegan sadis sama omongan porno sih?" "Lah, ini kan film komedi, kok ya ada selipan vulgarnya?" Seraya besungut-sungut sambil menuntun anak-anaknya yang masih harus dibantu ketika pipis. Mungkin tiga kalimat itu mewakili ribuan kalimat lain ketika orang tua mengajak anaknya (khususnya yang masih berusia balita hingga remaja tanggung) untuk menyaksikan sebuah film di bioskop. Mulai dari film adaptasi komik dengan karakter ber-spandex ketat warna merah, hingga film terbaru dari lahirnya kembali trio komedian legendaris, cukup banyak komentar-komentar mengenai adegan "kurang wajar" dari film-film yang dirilis dalam rentang waktu tersebut, bahkan jauh ke belakang. Terkadang protes itu tidak hanya terdengar di luar teater sesaat film selesai atau di sosial media pribadi mereka, tetapi juga di dalam studio ketika film berlangsung. Hal yang membuat saya, yang hobi membawa mi ayam ke dalam studio, sedikit bengong mendengar "protes" tersebut. Memang tidak ada korelasi langsung dari komentar tersebut dengan mi ayam saya, tapi sejujurnya, hal itu terkadang mengurangi selera makan. Mungkin orang-orang masa kini yang memiliki segala akses--bahkan akses video ruang ganti sebuah mall--sudah terlalu pintar sehingga kurang teliti akan detail sepele, rating. Rating di sini bukanlah rating angka film dari Rotten Tomattoess, IMDB, atau Metacritic. Tetapi rating usia sebuah film untuk disaksikan. Tahukah handai taulan, bahwa ketika sebuah film dirilis, tidak hanya promonya saja yang harus disaksikan, artisnya yang dikomentari, dan ceritanya yang diperhatikan? Kriteria umur yang pas untuk film tersebut, haruslah juga kita beri catatan. Jangan termakan stigma bahwa orang dewasa menggunakan topeng atau spandex ketat berarti menyajikan cerita kepahlawanan semu yang patut untuk ditiru oleh anak usia Upin-Ipin. Atau tayangan animasi dua dimensi selalu mampu memberikan sajian yang dapat menjadi panutan anak tumbuh remaja seusia Nobita. Saya sempat membaca sebuah tulisan panjang di salah satu sosial media, tentang keresahan seorang yang telah menjadi orang tua. Tulisan mengenai mimpi buruk yang baru saja ia saksikan bersama anaknya. Lebih tepatnya saat mereka menyaksikan film mengenai anti-hero berbaju merah. Film yang dikira menyajikan kisah pahlawan panutan dan hiburan layaknya badut lampu merah, ternyata menampilkan adegan penuh darah dan tampilan yang mungkin membuat celana sedikit basah. Ia kemudian berkata, "Lembaga sensor gimana sih, film kaya ginian lolos sensor, gak mutu, gak mendidik, gak pantes dilihat anak-anak". Kemudian saya bergumam "Lembaga sensor yang salah, orang ini yang males, atau saya yang gila?" Bukankah setiap film yang diluncurkan sudah lengkap dengan rating kategori umur penonton? Umumnya, rating kategori usia film-film luar yaitu: G: General Film ini aman untuk disaksikan semua usia, termasuk anak-anak. PG: Parental Guidance Film ini dianjurkan untuk disaksikan dengan pengawasan dan pendampingan. PG-13: Parental Guidance Above 13 Film ini amat disarankan pendampingan dan pengawasan ekstra dari orang tua. R: Resticted Film ini harus diperhatikan lebih lanjut untuk disaksikan oleh anak-anak hingga usia remaja. NC-17: No One 17 and under Admitted Film ini dilarang untuk disaksikan anak-anak hingga remaja yang belum berusia 18 tahun. Nah, di negara kita--kalau saya tidak salah--rating tersebut dipermudah menjadi SU (Semua Umur), 13 Tahun Keatas, 17 Tahun Keatas, dan Dewasa (21 Tahun Keatas). Rasanya dari namanya saja, keempat kategori ini sudah jelas peruntukannya, dan juga gambaran tentang film yang akan disajikan. Belum lagi dalam kotak di samping rating, biasanya akan dijelaskan konten-konten yang mendasari klasifikasi tersebut. Namun karena perkembangan teknologi yang semakin pesat, pemikiran yang semakin maju, maka semua sajian dianggap sama untuk semua kategori umur. Barulah ketika "hal-hal tidak diinginkan" terpampang, kambing hitam selalu dicari. Saya cukup mengapresiasi langkah beberapa bioskop yang memperhatikan hal ini. Di beberapa bioskop ternyata sudah ada yang menanyakan terlebih dahulu usia penonton saat akan menyaksikan film. Kemudian melarang penonton yang belum cukup umur menyaksikannya. Tetapi terkadang, hal tersebut akan kalah dengan bayangan tercecernya pundi-pundi kertas gambar pahlawan yang terbuang. Bagi saya, kategori usia penonton menjadi polemik kecil tersendiri. Terkadang saya pribadi cukup risih, seperti ketika melihat Jason Statham dan Jessica Alba bermesraan, lalu ada anak PAUD melihatnya dengan mata mas koki. Tetapi saya juga tidak bisa menutup mata, bahwa di era ini sebuah aturan hanya menjadi himbauan. Pada akhirnya, himbauan tersebut akan bergeser menjadi hiasan. Pada akhirnya saya hanya bisa berkata, "Don't be a smart movie watcher, be a wise one", dan usahakan lingkungan terdekat anda ikut teredukasi untuk menonton film sesuai kriteria umur masing-masing. Karena sebuah film yang mungkin kita anggap "cuma film doang", dapat membuat perbedaan besar terhadap hidup seseorang. (Termasuk saya yang mencoba lompat dari lantai 2 pusat perbelanjaan karena melihat Ranger Merah bisa melompat tinggi). - Kutu Klimis
0 Comments
Sebelum berbicara lebih jauh, patut diketahui bahwa nama Elizabeth Wood yang tercantum di laman IMDB 'Captain Marvel' masih berstatus rumor.
Setelah pengumuman Brie Larson akan berperan sebagai Carol Danvers, spekulasi pun mulai bermunculan tentang film 'Captain Marvel'. Mulai dari jalan cerita hingga ke kursi sutradara. Ya hingga kini Marvel belum juga menunjuk siapa yang akan menggarap 'Captain Marvel'. Namun kandidat sutradara semakin menyempit setelah beberapa sumber meyakini Marvel akan memilih sutradara wanita. Berbagai nama pun bermunculan mulai dari Niki Caro hingga Jennifer Yuh. Jika melihat perkembangannya, seperti yang dilansir oleh The Hollywood Reporter, ada tiga nama yang menjadi kandidat kuat. Mereka adalah Niki Caro, Lesli Linka Glatter, dan Lorene Scafaria. Ketiga sutradara ini juga terkenal dengan film-filmnya yang menjadikan wanita sebagai tokoh utama cerita. Dari ketiga sutradara tersebut, bisa dibilang Niki Caro adalah nama yang paling "mentereng". Meski belum pernah mendapat nominasi Oscar, tapi kemampuan Niki telah diakui. Salah satunya adalah ketika namanya masuk ke dalam daftar "100 People in Hollywood You Need to Know" yang dibuat oleh Fade In Magazine tahun 2005. Selain itu, dibanding dua nama lain di atas, Caro-lah yang paling banyak memproduksi film panjang. Niki juga berjasa membawa tiga aktris ke nominasi Oscar melalui filmnya. Mereka adalah Keisha Castle-Hughes (Whale Rider, 2002), Charlize Theron (North Country, 2005), dan Frances McDormand (North Country, 2005). Membayangkan Niki bekerja sama dengan Brie Larson tentu menjadi hal yang patut diperhitungkan. Nama lain yang menjadi kandidat adalah Lesli Linka Glatter. Dia pernah masuk nominasi Oscar melalui film pendeknya, 'Tales of Meeting and Parting' (1985). Namun Lesli lebih dikenal di dunia televisi. Lesli adalah produser eksekutif dari 'Homeland', serial televisi yang telah tayang sejak 2011. Namun dia baru menjabat posisi tersebut pada 2014. Ia juga ikut andil sebagai sutradara dengan total 14 episode. Kemampuan Lesli telah mengantarkannya ke nominasi Primetime Emmy Award. Ya termasuk di 'Homeland' episode 'Q&A', 'From A to B and Back' dan 'The Tradition of Hospitality'. Dibanding Lesli dan Niki, Lorene Scafaria adalah yang paling "muda". Pengalamannya tentu masih jauh di bawah mereka berdua. Scafaria memulai debutnya sebagai sutradara di film 'Seeking a Friend for the End of the World' (2012). Namanya juga sempat mencuat dengan 'The Meddler' yang menampilkan Rose Byrne. Meski begitu, bisa saja secara mengejutkan Marvel memberinya kesempatan besar. Baik Niki Caro, Lesli Glatter, atau Lorene Scafaria memang sutradara wanita yang patut diperhitungkan. Ketiganya pun memiliki keunggulannya masing-masing dan akan memberi warna berbeda jika dinobatkan sebagai sutradara 'Captain Marvel'. Film 'Captain Marvel' memang poin penting untuk Marvel sendiri. Karena film ini adalah film pertama Marvel dengan wanita sebagai tokoh utamanya. - Kutu Kasur Sebagai film ketiga dari DCEU (DC Extended Universe), Suicide Squad adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Dibanding film-film superhero lain, Suicide Squad memang menawarkan sesuatu yang berbeda. Para penggemar komik, terutama pembaca setia DC tentu sudah tak asing lagi dengan karakter Suicide Squad. Ya ketimbang menempatkan para "hero" sebagai inti cerita, film ini akan menampilkan para "bad guys" dari dunia DC sebagai tokoh utamanya. Nah, sebelum menyaksikan Suicide Squad yang sudah mulai tayang di Indonesia, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang karakter-karakter yang hadir nanti. Mari kita mulai! Amanda Waller Terlahir dengan nama Amanda Blake, Amanda tinggal di lingkungan yang keras di daerah yang penuh kejahatan bernama Carbini Green di kawasan Florida. Amanda mengenyam pendidikan politik semasa kuliahnya, dan kemudian menikah muda di umur 18 tahun dengan seorang pria bernama Joseph Waller. Mereka dikaruniai 5 orang anak, bernama Joseph Waller Jr, Damita Waller, dua anak kembar Martin dan Jesse Waller, serta Coretta. Awalnya kehidupan keluarga ini begitu bahagia, hingga akhirnya anak pertama dan kedua mereka tewas secara tragis dalam kasus penjambretan dan pemerkosaan. Ketika itu, Joseph, suami Amanda mengetahui bahwa kedua anak mereka dibunuh oleh Candyman, namun polisi tidak mampu berbuat banyak karena tidak adanya bukti yang cukup. Akhirnya Joseph bertindak sendiri dengan membunuh Candyman sebagai pembalasan dendam, namun sesaat sebelum tewas, Candyman pun berhasil menembus tubuh Joseph dengan timah panas dan membunuhnya. Tragedi tersebut membuat Amanda membawa keluarganya yang tersisa untuk keluar dari kawasan kriminal tersebut. Berbekal pengetahuan politiknya, Amanda terjun ke dunia politik dengan bergabung bersama kongres demokrat yang dipimpin oleh Marvin Collins. Amanda pun menawarkan diri untuk menjadi tim sukses kampanye, dimana akhirnya ia berhasil membantu Collins untuk menjadi senator. Berbekal pengetahuan Politiknya semasa Kuliah, dia akhirnya terjun ke dunia politik dan bergabung bersama kongres demokrat dibawah pimpinan Marvin Collins, Amanda menawarkan diri untuk menjadi tim kampanyenya, dan dengan usaha Amanda, akhirnya Collins terpilih menjadi senator. Karena kegigihan serta keahlian yang dimilikinya, Collins membawa Amanda ke Washington untuk ditempatkan di departemen keamanan ARGUS . Setelah beberapa tahun pengabdian, Amanda menemukan berkas lama mengenai Task Force X atau Suicide Squadron yang digunakan pada masa perang dunia 2. Teringat akan kejadian yang menimpa dirinya, Amanda memutuskan untuk mengaktifkan kembali Squad tersebut, namun seiring perkembangan zaman, ia menyadari bahwa misi yang ada akan sulit untuk dikerjakan oleh tentara biasa. Akhirnya dengan koneksi yang ia miliki, ia mendapatkan akses ke Belle Reeve, penjara yang memiliki tahanan dengan kemampuan di atas nalar manusia biasa. Amanda merekrut beberapa tahanan untuk masuk ke dalam Task Force X dan diberi nama Suicide Squad, karena tim tersebut akan melakukan misi-misi berbahaya. Para tahanan tersebut hanya memiliki satu pilihan, yakni menuruti kemauan Amanda. Mereka pun tidak bisa lari dalam tugas karena leher mereka telah dipasangi bom yang akan meledak bila tidak menuruti perintah. Untuk Film Suicide Squad, karakter Amanda Waller akan diperankan oleh Viola Davis. Commander Rick Flag Jr. Rick Flagg Jr, merupakan putera dari pemimpin Suicide Squad era Perang Dunia 2, Rick Flagg Sr. Diceritakan, Rick Flagg menjadi pimpinan Suicide Squad sebelum Suicide Squad versi Amanda Waller terbentuk. Namun ketika itu, Rick tertangkap dan dipenjara di Quarci Prison. Dalam satu misi, Rick harus memimpin anggota skuadnya untuk melawan pasukan jihad, dimana pada pertempuran tersebut semua anggotanya terbunuh. Mengetahui hal tersebut, senator kala itu marah dan mengancam akan mem blow up status dari Suicide Squad, dimana Suicide Squad sebenarnya adalah operasi "underground". Hal itu membuat Rick mengambil tindakan dan meminta bantuan Deadshot untuk mengeksekusi sang senator. Namun hal tersebut ternyata sudah terlambat, karena keberadaan Suicide Squad kadung diketahui oleh khalayak. Rick akhirnya memutuskan untuk menyerbu kembali pasukan jihad tersebut dan mengorbankan nyawanya untuk membom nuklir dan menyelesaikan misinya. Setelah 4 tahun berlalu, Amanda Waller mengetahui bahwa Rick ternyata masih hidup dan ditahan di Quarci. Amanda akhirnya membebaskan Rick, dan mengembalikan "statusnya" sebagai pimpinan dari Suicide Squad, dimana anggotanya kini merupakan anggota pilihan Amanda yang jauh lebih kompeten dari anggota sebelumnya. Rick Flagg akan diperankan oleh Joel Kinnaman dalam Film Suicide Squad. Floyd Lawton A.K.A Deadshot Floyd Lawton tumbuh dalam keluarga yang kurang harmonis. Ayahnya merupakan seorang pemabuk yang sering menyiksa ia dan ibu serta kakaknya. Pada suatu waktu, sang ibu yang sudah tidak sanggup lagi menerima perlakuan kasar dari suaminya tersebut, memutuskan untuk membunuhnya, dengan meminta anak sulungnya untuk mengeksekusi sang ayah. Untuk menghindari Floyd mencegah kejadian tersebut, sang ibu memintanya untuk keluar. Namun akhirnya Floyd mengetahuinya dan berusaha untuk kembali ke rumah dan mendobrak pintu untuk masuk ke dalam, tetapi ia tidak sanggup. Akhirnya ia memanjat pohon untuk mengarahkan senapan ke tangan kakaknya agar ia dapat menghentikan kejadian tersebut dan mencegah kakaknya menjadi seorang pembunuh. Malang, dahan pohon yang ia duduki patah dan tembakannya meleset justru mengenai kepala sang kakak. Ia akhirnya dipenjara di penjara khusus anak-anak. Ketika keluar dari penjara tersebut, ia sudah menginjak usia dewasa. Floyd yang memiliki anugerah luar biasa dalam hal menembak akhirnya memutuskan untuk menjadi assassin dengan alias Deadshot. Pada suatu waktu ia membawa misi untuk menghabisi komplotan gang di kota Gotham, kemudian ia akhirnya mrnjadi vigilante baru yang tidak segan untuk membunuh. Floyd pun berambisi untuk menjadi penguasa di kota tersebut, sebelum akhirnya Batman berhasil menghentikannya, dan menjebloskannya ke penjara Blackgate. Selesai menjalani proses hukuman disana, Deadshot kembali menjadi assassin, dan sebuah misi untuk membunuh senator menjadi awal dari perkenalannya dengan penjara Belle Reeve, dimana ia gagal dalam misi tersebut dan ditangkap oleh Amanda Waller dan dijebloskan ke Belle Reeve, untuk kemudian masuk ke dalam Suicide Squad. Deadshot sempat memimpin Suicide Squad dalam beberapa periode, dimana cukup banyak pergantian anggota di dalamnya. Ia pun menjadi salah satu anggota yang disegani karena reputasi serta kemampuannya. Will Smith akan memerankan karakter ini dalam film Suicide Squad. Dr. Harleen Frances Quinzel A.K.A Harley Quinn Cukup banyak sumber mengenai latar belakang Harley Quinn. Namun satu yang pasti, Harley Quinn merupakan seorang psikiatris yang bekerja di Arkham Assylum. Pada suatu waktu, ia menangani pasien yang cukup menarik perhatiannya, yang tidak lain adalah Joker. Hubungan Harley dan Joker yang awalnya sebatas dokter-pasien, berubah tatkala Joker mampu "menggoda" Harley dan membuatnya tergila-gila pada sosok Joker. Harley sempat membantu Joker untuk kabur berkali-kali. Dalam salah satu cerita, Joker mencoba untuk membuat Harley seperti dirinya, dengan menceburkannya ke dalam cairan kimia di Ace Chemical, dimana Harley mampu bertahan dan berubah baik secara fisik dan mental menjadi seperti Joker. Namun pada akhirnya Harley berhasil ditangkap, dan dijatuhi hukuman mati. Untuk menunggu eksekusi, ia ditempatkan di Belle Reeve, dimana pada akhirnya, disana ia "dijemput" oleh pasukan ARGUS dibawah pimpinan Amanda Waller, dan di-brain wash untuk direkrut menjadi salah satu anggota Suicide Squad. Margott Robbie akan memerankan tokoh Harley Quinn untuk versi layar lebar Suicide Squad. Tatsu Yamashiro A.K.A Katana Bagi Kawan Kutu yang mengikuti serial TV Arrow, mungkin sudah tidak begitu asing dengan karakter ini, dimana dalam serial TV Arrow, karakter Tatsu/Katana juga suaminya Maseo turut menjadi karakter vital dalam pengembangan karakter Oliver Queen a.k.a Green Arrow. Tatsu memiliki nama asli Tatsu Toro, dimana ia merupakan seorang gadis asal Jepang yang mahir dalam beberapa ilmu beladiri, khususnya dalam beladiri menggunakan pedang. Pada suatu waktu, kakak-beradik dari tempat perguruannya, yakni Maseo dan Takeo Yamashiro, menyatakan cinta padanya. Tatsu akhirnya memutuskan untuk menerima cinta Maseo, dimana Takeo merasa sakit hati dan akhirnya memutuskan untuk membenci mereka dan pergi dari perguruan, lalu bergabung bersama Yakuza. Setelah beberapa waktu berlalu, Takeo yang kini sudah menduduki posisi penting dalam organisasi Yakuza, memutuskan untuk membalas dendam kepada Maseo dan Tatsu. Takeo yang juga gemar mengoleksi barang-barang "keramat", mendatangi kediaman Maseo dan Tatsu, dengan membawa dua buah pedang. Pedang tersebut salah satunya merupakan pedang "Soultaker", dimana seluruh arwah dari korban yang dibunuh oleh pedang tersebut akan tersedot ke dalamnya. Takeo mengajak Maseo berduel, dimana ia menggunakan pedang Soultaker dan Maseo menggunakan pedang biasa. Ketika duel berlangsung, tanpa sengaja rumah Maseo terbakar, memanfaatkan kelengahan Maseo yang mengkhawatirkan keadaan anaknya, Takeo berhasil membunuhnya. Tatsu yang melihat suaminya mati di depan matanya kemudian menyerang Takeo dan berhasil membunuh Takeo. Tatsu kemudian mengambil Soultaker dan hendak masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anaknya, namun ia mendengar suara Maseo dari dalam pedang yang mencegahnya untuk masuk ke dalam, karena kedua anaknya pun telah turut menjadi korban. Setelah kejadian itu, tatsu memutuskan untuk hijrah ke Amerika, dan terus memperdalam ilmu pedangnya. Menggunakan alias Katana, ia pun tergerak untuk menegakkan keadilan dengan caranya. Selain bergabung dalam Suicide Squad, Katana sempat bergabung dalam perkumpulan heroes yang dibentuk oleh Batman, yaitu "Outsiders". Katana akan diperankan oleh Karen Fukuhara untuk film Suicide Squad. George Harkness A.K.A Captain Boomerang George Harkness terlahir dari pasangan seorang Tentara Amerika dan seorang Wanita Australia, ia tumbuh bersama ibunya dalam kemiskinan di suatu kota di Australia bernama Korumburra. Ketika beranjak dewasan, Harkness mengasah keahliannya dalam membuat serta menggunakan boomerang sebagai senjata. Ia kemudian direkrut sebagai seorang performer oleh salah satu perusahaan dan tampil dengan alias Capt. Boomerang. Karirnya disini kurang berjalan dengan lancar, hingga akhirnya ia beralih ke dunia kriminal dan menggunakan boomerangnya sebagai senjata. Harkness membuat boomerang versinya yang efektif digunakan sebagai senjata. Selain keahlian tempurnya menggunakan boomerang, Harkness pun dikenal sebagai sosok yang sedikit "gila", rasis, dan "brengsek". Ia dapat melihat temannya sendiri tertembak di depan matanya, tanpa ada kemauan untum menyelamatkannya. Capt. Boomerang merupakan villain dari The Flash. Ia beberapa kali merepotkan, bahkan hampir membunuh The Flash, sebelum akhirnya berakhir di Belle Reeve dan menjadi salah satu "serdadu" bagi Amanda Waller. Jai Courtney akan memerankan Capt.Boomerang untuk film Suicide Squad. Christoper Weiss A.K.A Slipknot Weiss bekerja pada sebuah perusahaan kimia di bagian selatan Amerika. Ia berhasil menemukan formula untuk membuat tali yang tidak bisa dihancurkan. Atas keberhasilannya itu, ia menggunakan alias Slipknot dan memulai "karir" kriminalnya dengan bergabung bersama Tokamak untuk membunuh Firestorm. Pada akhirnya misi tersebut gagal, dan Slipknot ditangkap lalu dipenjara. Kemampuannya menemukan formula untuk membuat tali tersebut menarik minat Amanda Waller terhadapnya, yang "menjemput" ia dan memasukannya ke dalam anggota Task Force X. Setelahnya, Slipknot terlibat dalam beberapa misi, termasuk dalam mempertahankan Belle Reeve dari serangan robot-robot milik The Mannhunters. Slipknot akan diperankan oleh Adam Beach untuk film Suicide Squad mendatang. June Moone A.K.A Enchantress Awalnya, June Moone hanyalah wanita biasa yang berprofesi sebagai seorang aktris lepas. Namun kunjungannya ke sebuah pesta kostum mengubah total hidupnya. Ketika menghadiri acara tersebut, June tanpa sengaja menemukan sebuah ruang rahasia dan jatuh ke dalam ruang tersebut, dimana di dalamnya ia bertemu sesosok makhluk bernama Dzamor yang meminta bantuannya untuk mengusir gangguan makhluk jahat di gedung tersebut. Dzamor menjanjikannya kekuatan sihir untuk membantunya mengusir makhluk tersebut, akhirnya June pun bertransformasi menjadi Enchantress. Enchantress memiliki kekuatan sihir yang luar biasa, dimana kekuatannya dapat menghilangkan kekuatan super milik orang lain. Ketidak mampuan June dalam mengendalikan kekuatan tersebut, membuatnya memiliki dua kepribadian, dimana sisi Enchantress yang kuat, sempat beberapa kali membuatnya seolah menjadi penjahat. Amanda Waller tertarik pada kelebihan yang dimiliki June dalam sosok Enchantress, dimana akhirnya ia memberikan penawaran pada June untuk menggunakan kekuatannya secara bebas, dan bergabung dalam Task Force X bentukannya. Sosok Enchantress akan diperankan oleh Cara Delevingne untuk film Suicide Squad. Waylon Jones A.K.A Killer Croc Waylon Jones terlahir dengan kelainan Atavisme, dimana ia mengalami kelainan genetik yang membuatnya memiliki tubuh manusia, namun badan, kulit, serta setengah instingnya buaya. Jones tumbuh bersama bibinya, dan mengalami tekanan batin setelah bibinya terus menerus menghina kondisi fisiknya dengan berbagai umpatan dan julukan yang menyakitkan hati. Pada akhirnya Jones membunuh bibinya tersebut dan turun ke dunia kejahatan. Killer Croc muncul dan menjadi salah satu villain untuk Batman, dimana pada salah satu cerita, ia dikisahkan membunuh orang tua dari Jason Todd(Robin). Versi komik dari Killer Croc, tidak memiliki keterkaitan langsung dalam Suicide Squad. Ia pun tida terdaftar menjadi salah satu anggotanya, namun dalam film nanti, karakter yang diperankan oleh Adewale Akinnuoye-Agbaje ini akan turut bergabung bersama Deadshot, Harley Quinn, dan anggota lainnya dalam Task Force X. Chato Santana A.K.A El Diablo DC Comic memiliki 3 orang yang sama-sama menggunakan alias El Diablo, mereka adalah Lazarus Lane, Rafael Sandoval, dan Chato Santana. Ketiganya memiliki latar belakang berbeda dalam "mengemban" nama El Diablo, namun memiliki kekuatan sama, yaitu pyrokinetik. Namun dari tiga nama tadi, hanya Chato Santana yang terdaftar sebagai anggota dari Suicide Squad. Kisah Chato masuk ke Belle Reeve cukup mengharukan, dimana ia pada awalnya berniat untuk menagih hutang dari sebuah kelompol geng, namun disana ia lepas kendali dan membakar habis seluruh rumah beserta penghuni dan isinya, ia lalu menyadari bahwa apa yang ia lakukan menyebabkan banyak orang tidak berdosa termasuk wanita dan anak-anak menjadi korban. Ia pun menyerahkan diri kepada polisi dan divonis hukuman mati, dan dikirim ke Belle Reeve untuk menunggu eksekusi. Namun, lagi-lagi Amanda Waller "merangsek" masuk dan membawanya untuk bergabung ke dalam Task Force X dan menjadi anggota Suicide Squad. El Diablo akan diperankan oleh Jay Hernandez untuk versi live action Suicide Squad. The Joker Tidak ada nama asli serta asal-usul pasti dari karakter ini. The Joker merupakan salah satu villain paling terkenal dan ikonik dari dunia komik. Namun meskipun begitu, tidak ada identitas jelas dari musuh bebuyutan sang The Dark Knight ini. Bahkan Installment The Killing Joke pun, tidak secara gamblang menyebutkan identitasnya, hanya latar belakang bagaimana seorang Joker bisa menjadi Joker.
Diceritakan dalam The Killing Joke, ia dikenal sebagai Red Hood pada awal karier kriminalnya. The Joker yang saat itu mengenakan kostum Red Hood, dikejar oleh Batman hingga tanpa sengaja terjatuh ke dalam larutan kimia di Ace Chemicals. Setelahnya, ia berubah baik secara fisik dan mental dan menjadi karakter Joker yang kini kita kenal, dengan tawa khas dan "kegilaan"nya. Joker merupakan salah satu villain paling ditakuti baik di Gotham, maupun "lintas dunia DC". Joker diceritakan pernah menyebabkan beberapa "tragedi" dalam hidup Batman, diantaranya membunuh Jason Todd(Robin ke-2), menculik Robin ke-3 yang juga "anak angkat" Bruce Wayne, Tim Drake, dan membentuknya menjadi Joker Jr, dan membuat Barbara Gordon a.k.a Batgirl lumpuh. Ia pun merupakan penyebab utama Superman berubah menjadi seorang diktator dalam installment Injustice : Gods Among Us. Jared Leto akan meneruskan estafet dari Heath Ledger dalam memerankan karakter The Clown Prince of Crime di film Suicide Squad ini, dimana dalam versi Jared Leto, Joker terlihat lebih "segar" dengan dandanan "klimis" dan tato di sekujur tubuhnya. *** Ya itulah biografi singkat dari beberapa karakter yang akan hadir di film Suicide Squad. Siapa favorit kalian? - Kutu Klimis |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|