Pertama-tama saya ingin mempormosikan film ini, bukan karena saya sutradaranya atau siapanya, tapi karena film ini film drama terbaik all the time. Menurut saya. Berlebihan? Jelas tidak. Saya cenderung skeptis terhadap film film drama, tapi saya tidak apatis. Saya terus mempertanyakan "Apa sih yang dicari dalam film drama?". Endingnya? Biasanya ending film drama, kalau engga bahagia banget ya sedih banget. Cuma ada dua. Dan notabene film drama, adalah film yang melulu tentang cinta dan cengeng-cengengan. Bahkan pernah saya ada di suatu taraf " Film drama itu busuk." Tapi american beauty menawarkan keindahan dalam kebusukan. Film ini menceritakan kompleksnya kehidupan orang orang kelas menengah di amerika. Lester (Kevin Spacey) adalah seorang orang yang biasa biasa saja, tidak spesial di hidupnya. Lester terlalu banyak mengeluh, kehidupan rumah tangganya bisa dibilang sangat boring apalagi tentang kebutuhan batinnya, lester selalu merasa kering karena sangat jarang bercinta dengan istrinya, Carolyn (Annete Bening). Carolyn seorang wanita workaholic, terobsesi dengan pekerjaannya, entah karena dia tidak betah dirumah atau memang dia gila kerja. Bahkan anak perempuannya, Jane (Thora birch) sama sekali tidak diperhatikan. Jane tumbuh menjadi anak yang minder, cuek, bahkan cenderung terlihat seperti berandalan. Tapi jane punya sahabat bernama Angela (Mena Suvari) yang berlawanan darinya. Angela tumbuh menjadi remaja seksi, senang menggoda, humble bahkan ayah jane, si lester ini terobsesi dan menjadi angela sebagai fantasi seksnya di setiap malam. Lester merasa sudah sangat jengah dengan hidupnya yang gitu-gitu aja, akhirnya dia bertemu tetangga barunya yang membawa dia ke kehidupan yang engga gitu gitu aja, Ricky Fitts (Wes Bentley). Ricky ini juga ternyata menyukai anaknya Lester, jane. Hubungan ketiganya bagaikan simbiosis mutualisme kupu-kupu dan bunga, ketiganya diuntungkan. Tapi perubahan sikap dari lester ini menimbulkan konflik yang sistemik terhadap orang disekitarnya. Hubungan dia dengan istrinya jadi amburadul, Hubungan Ricky dan ayahnya jadi berantakan, Hubungan Jane dan Angela, si nona seksi juga jadi putus di tengah jalan. Dan pada akhirnya, bukan kebahagiaan yang didapat tapi sebuah refleksi dari kehidupan kehidupan manusia kelas menengah yang dijalani oleh lester. Endingnya cukup "Mindfuck", tapi saya akan mendapat dosa besar jika memberitahu endingnya secara gamblang. Lalu apa spesialnya film ini dibanding yang lain? Bagi yang sadar, film ini adalah sebuah kritik sosial terhadap budaya materialisme seorang anak manusia. Satir Satir yang ada di film ini juga cukup banyak. Ambil saja contohnya, bagaimana kelakuan istrinya lester yang sering menganggap dirinya lebih tinggi daripada lester karena punya gaji yang banyak, tapi pada akhirnya penonton bisa berkesimpulan sendiri bahwa istrinya bahkan tak lebih baik daripada lester. Dan misalnya, pada kasus angela, bagaimana si cewe seksi dan sering dijadikan objek fantasi pria-pria justru pada akhirnya berakhir menjadi wanita yang minderan bahkan tidak lebih cantik dari jane. Film ini mencoba menyadarkan kita akan frasa "Dont Judge a Book By The Cover". Klise memang, tapi memang sudah seharusnya seperti itu. Sadar atau tidak sadar, filosofi yang dibawa oleh film ini sangatlah besar. Bagaimana manusia harus bisa melihat dari cara pandang yang jernih, Bagaimana kejenuhan seorang manusia yang hanya terus bekerja bekerja tanpa pernah tau esensi dari apa yang dia kerjakan seperti apa, dan banyak lainnya. Untuk urusan kualitas film, apa perlu dipertanyakan bagaimana kualitas sebuah film yang mendapatkan 5 piala oscar dalam satu tahun? Itu pertanyaan bodoh. Kevin spacey yang menurut saya sudah sangat jenius di usual suspect, di film ini kejeniusannya akan bertambah dua kali lipat. Tak heran kalau dia dapat best actor di film ini. Semua pemeran di film ini, menjalankan proporsinya dengan baik. Saya mencoba mencari kekurangan film ini, dan kekurangannya sebenarnya hanya satu: "Durasi filmnya kurang lama, saya ketagihan!" Bagi yang jenuh dengan kehidupan yang gitu-gitu aja. Tontonlah film ini, film ini adalah refleksi masyarakat kita dalam keseharian. Film ini adalah refleksi problematika kaum kaum menengah sehari-hari. Gampangnya, menonton film ini ibarat menonton kisah kita sehari-sehari. Tapi kadang kita terlalu naif, dan enggan mengaku kalau kehidupan kita sebenarnya membosankan. OVERALL: 120/100 Ditulis oleh: The Kutu Rambut
1 Comment
Drama memang klise? Tidak sepenuhnya benar. Kecuali anda menonton drama FTV siang bolong di stasiun televisi yang ceritanya anak yang selalu disiksa ibu tirinya. Kali ini saya akan mereview 5 film drama terbaik 2013. Untuk penggemar film drama, terutama kaum wanita, ajak dan paksa pacar anda yang pasti tidak mau ikut menonton. 5. Gravity Film yang dibintangi Sandra Bullock ini bercerita tentang Seorang Astronaut Dr. Ryan Stone yang pesawat luar angkasanya hancur dan kemudian harus bertahan hidup menemukan pesawat ulang alik yang lain untuk kembali pulang ke bumi. Film yg disutradai Alfonso Cuaron ini berhasil mendapat banyak pujian dan memenangkan Piala Oscar dalam kategori Sutradara Terbaik. Efek CGI canggih pun menambah tiap adegan dalam film ini terasa nyata dan menggambarkan betapa indahnya luar angkasa dan juga betapa mengerikannya bila terjadi hal yang tidak diinginkan. 4. Captain Phillips Berdasarkan kisah nyata pada tahun 2009 tentang perompakan Somalia, Tom Hanks didaulat sebagai pemeran Captain Phillips. Film drama thriller ini berusaha untuk menjaga perspektif antara tindakan perompak Somalia dengan Captain Phillips. Bahwa antara perompak Somalia dan semua krew kapal termasuk Captain Phillips hanya berusaha untuk bertahan hidup. Film ini berhasil menceritakan keberanian Captain Phillips dalam menghadapi perompak Somalia, film yang berbudget 55 juta dollar ini berhasil memperoleh pendapatan 218 juta dollar. 3. Her Penggemar Scarlet Johansson harus menonton film ini. Walaupun hanya sebagai pengisi suara. Bersetting pada masa depan, dengan Theodore Twombly (Joaquin Phoenix)sebagai pemeran utama, Her menceritakan tentang seorang duda yg baru bercerai dan menjalin hubungan dengan OS komputer AI (=Artificial Intelligence) seperti robot yang memiliki intelegensi manusia hanya saja tidak memiliki bentuk, hanya suara pada komputer. Scarlett Johansson mengisi suara sebagai OS komputer AI bernama Samantha. Saya begitu menyukai film ini karena menggambarkan masa depan yang kompleks dengan kemajuan teknologi. 2. 12 Years A Slave Film rasisme merupakan film favorit saya karena menceritakan kompleksnya kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan memoir Solomon Northup pada tahun 1841 , film ini menceritakan tentang seorang warga Afrika Amerika yang diculik dan dijual ke perbudakan. Dengan budget 20 juta dollar film ini berhasil meraih pendapatan 178 juta dollar dan menyabet banyak nominasi oscar. Lupito Nyong'o pun berhasil meraih piala oscar dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik. Banyak momen2 menyentuh yang bisa membuat anda sadar bahwa rasisme merupakan hal yang sangat salah. Saya pun mengagumi sosok Abraham Lincoln karena dia berhasil menghapus perbudakan di Amerika yang berlangsung di Amerika selama 240 tahun. 1. Dallas Buyer's Club Walaupun diproduksi oleh production house tidak terkenal dan juga budget yang kecil, tapi penampilan Matthew McConaughhey dan Jared Leto sangat superior. Matthew berperan sebagai Ron Woodrof, seorang junkie (=pemakai obat2an) pengidap AIDS yang badannya amat kurus. Jared Leto berperan sebagai transgender yang juga mengidap AIDS. Bercerita tentang Ron yg menyelundupkan obat2an untuk pengidap AIDS dari Mexico. Dan juga menjualnya kepada pengidap AIDS yg lainnya. Disebutlah Dallas Buyers Club. Proses pengurusan badan memang bukan hal yg baru di Hollywood, seperti Christian Bale dalam The Machinist. Tapi yang membuat saya kagum kepada Matthew adalah bagaimana dia tenggelam dalam perannya dan seolah benar-benar menjadi Ron Woodrof pengidap AIDS yang sebenarnya. Ini merupakan salah satu film drama terbaik 2013, Matthew McConaughhey dan Jared Leto berhasil meraih Piala Oscar dalam kategori Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik, dan menurut saya, mereka memang pantas memenangkan penghargaan itu. Mungkin hanya itu 5 film drama terbaik menurut saya, menurut anda bagaimana? Beritahu kami dalam section comments! Lihat tulisan saya sebelumnya dalam 5 film komedi terbaik 2013 , dan tunggu tulisan saya dalam :
-5 film horror terbaik 2013 -5 film action terbaik 2013 -5 film superhero terbaik 2013 -5 Film Animasi terbaik 2013 Oleh : Kutu Kamar Siapa yg tidak suka film komedi? Semua orang pasti senang dibuat tertawa. Genre film komedi merupakan genre film paling universal yang bisa diterima berbagai jenis kalangan masyarakat. Kali ini saya akan membahas 5 film komedi terbaik 2013 5. Jackass presents : Bad Grandpa Film produksi Jackass ini mungkin banyak mengandung lelucon-lelucon murahan. Kita tidak perlu berpikir keras untuk mengerti dimana letak leluconnya. Lelucon-lelucon slapstick tetap dapat membuat kita tertawa terbahak-bahak. Bercerita tentang seorang kakek (diperankan oleh Johnny Knoxville) yang mengantarkan cucunya untuk menemui ayahnya. Bersama dengan cucunya mereka berdua terlibat dalam berbagai hambatan-hambatan dalam perjalanannya dan mengalami petualangan-petualangan kocak. Menariknya, film ini mendapatkan nominasi oscar dalam kategori best makeup, karena berhasil mentransformasi Johnny Knoxville menjadi kakek-kakek berumur 86 tahun. Sangat cocok bila anda hanya ingin menonton untuk dihibur. 4. We're The Millers Film besutan Rawson Marshall Thurber dengan budget 37 juta dollar dan pendapatan 269 juta dollar ini menceritakan tentang sekelompok orang yang menyamar menjadi keluarga untuk menyelundupkan narkoba. Ide cerita yang segar membuat film ini punya beberapa momen dimana anda akan tertawa terbahak-bahak. Jason Bateman, Will Arnett, bahkan Steve Buscemi pun sempat dipertimbangkan untuk memerankan peran utama David Clark sebelum jatuh pada Jason Sudeikis. Bagi pecinta Jennifer Aniston dari serial Friends film ini patut ditonton karena Jennifer berperan sebagai stripper seksi. Definitely a watchable movie in 2013. 3. The Heat Ini adalah satu film terbaik Mellisa Mccarthy selain Bridesmaid dimana dia berhasil menyabet nominasi oscar. Film yang juga dibintangi Sandra Bullock ini berkisah tentang buddy cop (=sebutan untuk sepasang teman polisi yang membasmi kejahatan). Melissa berperan sebagai Detective Shannon Mulinns yang kasar dan temperamen namun mempunyai hati yang baik. Sandra Bullock yang berperan sebagai Agent Sarah Ashburn adalah orang yang sangat ahli dalam bidangnya namun tidak mempunyai banyak teman. Keduanya berusaha memberantas peredaran narkoba dan harus mengesampingkan kedua kepribadiannya yang sangat berbeda. Kedua Film ini pun menjadi female buddy cop ketiga dari Sandra Bullock selain Miss Congenialty dan Miss Congenialty 2. Kalau anda penggemar film buddy cop seperti Bad Boys dan Lethal Weapon, anda harus segera menonton film ini. 2. Anchorman 2 : Legend of Ron Burgundy Mungkin beberapa dari anda kurang familiar dengan film ini. Lebih baik bila anda menonton terlebih dahulu film pertamanya Anchorman : The Legend of Ron Burgundy. Karena terdapat beberapa repetitive joke (lelucon yg diulang2) dari film sebelumnya. Film ini menceritakan tentang pembaca berita Ron Burgundy yang dipecat dari pekerjaannya dan berusaha untuk kembali mengembalikan karirnya dengan bergabung dengan Global News Network, stasiun televisi baru yang menyiarkan berita 24 jam nonstop. Film ini juga mendapat reaksi positif dan menjadi salah satu film yang ditunggu-tunggu tahun 2013 semenjak filmnya yang pertama pada tahun 2004. Film ini mempunyai banyak cameo (bintang tamu) seperti Harrison Ford, Will Smith, Jim Carrey, Sacha Baron Cohen bahkan Kanye West. Sekuel film ini pun sukses meraup pendapatan 172 juta dollar. 1. This is The End Film yang ditulis oleh Seth Rogen ini merupakan film komedi akhir dunia yang menceritakan tentang sekelompok orang yang sedang berpesta namun kiamat datang dengan begitu cepat dan malaikat maut pun menjemput mereka. Terlibatlah mereka dalam petualangan seru dan kocak. Dibintangi dengan banyak komedian seperti James Franco, Jonah Hill, Jay Baruchel, Danny Mcbride dan juga Michael Cera. This is The End berhasil meraup pendapatan 126 juta dollar dan merupakan film paling lucu tahun 2013 menurut saya. This is The End mematahkan stereotype kalau film akhir dunia selalu mengerikan dan penuh dengan adegan sedih. Jay Baruchel pun mengatakan bahwa beberapa adegan improvisasi dalam film ini adalah perkataan atau ungkapan yang sebenarnya ingin dikatakan dalam kehidupan nyata. Emma Watson pemeran Hermione dalam Harry Potter pun turut menjadi cameo dalam film ini. Ditambah dengan banyaknya cameo-cameo epik lainnya yang tidak terduga akan membuat perut anda semakin sakit karena terus tertawa! Mungkin hanya itu 5 film komedi terbaik menurut saya, menurut anda bagaimana? Beritahu kami dalam section comments!
Tunggu countdown saya yang lainnya dalam kategori : -5 film drama terbaik 2013 -5 film horror terbaik 2013 -5 film action terbaik 2013 -5 film superhero terbaik 2013 -5 Film Animasi terbaik 2013 Oleh : Kutu Kamar Angka tujuh memang lebih familiar dengan keberuntungan. Bahkan di tradisi budaya Cina percaya jika tujuh adalah keberuntungan terutama dalam sebuah hubungan. Nyatanya tak hanya di negeri bambu saja tetapi juga berlaku di dunia belahan Barat. Jarang sekali kan mengetahui ada sebuah persamaan dari budaya Barat dan Timur. Mungkin saja ini yang menyebabkan tersematnya istilah lucky number di angka tujuh Jangan lupa jika di dunia ini tidak ada yang sempurna. Segalanya pasti memiliki kekurangan dan sisi buruk. Termasuk juga si angka keberuntungan ini. Setidaknya itu sebagian kecil kesan yang saya dapatkan di film ini selain belajar cara melaksanakan pembunuhan berantai dengan indah tentuny Adegan diawali dengan pertemuan kedua detektif yang jauh berbeda di sebuah lokasi kejadian pembunuhan. William Somerset (diperankan oleh Morgan Freeman), seorang detektif veteran yang sedang bersiap untuk pensiun dipertemukan dengan lelaki muda dengan temperamen tinggi David Mills (Brad Pitt). Kasus pertama mereka adalah seorang pria pengidap obesitas yang terbujur kaku di ruang makannya. Wajahnya terendam ke dalam sebuah mangkuk penuh spaghetti. Kaki tangannya terikat dengan posisi badan duduk dan terbungkuk. Menggelikan. Sementara Somerset menginvestigasi lanjut kasus tersebut, Mills diberikan kasus pembunuhan lainnya. Di kasus ini ada satu yang mencolok, yaitu kata Greed yang ditulis dengan darah di lokasi pembunuhan. Somerset pun menemukan kata Glutonny dibalik lemari es si pria obesitas tersebut. Semenjak itu Somerset pun sadar bahwa akan ada keberlanjutan dari kasus ini. Ya pembunuhan berantai ini seperti didasari oleh Seven Deadly Sin. Sebuah panutan untuk umat Kristiani sejak dahulu kala. Greed, glutonny, sloth, envy, wrath, pride, dan lust adalah ketujuh dosa yang dipercaya akan membawa kehancuran umat manusia. Dan itu berhasil dilakukan oleh sang pelaku serial killer yang diperankan oleh Kevin Spacey. Film ini memberikan rasa yang sangat berbeda. Menggabungkan akting yang luwes, plot yang intens, dan nuansa gelap yang ditimbulkan. Se7en juga memiliki tempo yang tinggi padahal bukan film action. Atmosfer yang dihasilkan begitu mencekam. Tapi bisa membuat saya merasa nyaman dengan segala kengerian yang diberi secara perlahan-lahan. Seakan-akan pembunuhan berantai adalah sebuah seni yang patut diapresiasi tinggi. Yang saya lakukan setelah menontonnya hanya terdiam mungkin selama tujuh menit. Tapi saya harus berterima kasih kepada David Fincher, Adrew Walker dan seluruh yang terlibat di dalamnya. Karena mengingatkan kesan lain dari sebuah angka tujuh dari yang selama ini saya ketahui. Betapa mengerikannya sebuah aplikasi dari sisi buruk sebuah angka keberuntungan. Selain itu ada yang unik di dalam film ini. Semua nomer bangunan di adegan pembuka selalu dimulai dengan angka tujuh. Brad Pitt pun meraih tujuh juta dollar dari film ini. Dan masih ada lagi yang berkaitan dengan angka tujuh. Termasuk jumlah paragraf di tulisan ini. Kebetulan? I don’t think so. oleh: Kutu Kasur Pada Kamis minggu kemarin saya berkesempatan meliput acara khusus yang berletak di Cafe Bober Tropika, Bandung. Bernama "Indie Bareng" yang dipersembahkan oleh Cut Film Production. Screening film-film indie terbaik dari para filmmaker terbaik di Bandung. Saya pun merasa sangat terhormat menghadiri acara ini karena saya menyadari betapa hebat potensi para filmaker yang ada dalam acara ini, dan saya sangat berterima kasih kepada Cut Film yang menjadi wadah untuk para filmmaker. Yang lebih hebat lagi acara ini tidak dipungut biaya sama sekali dan itulah yang membuat saya semakin takjub kepada Cut Film Productions karena dengan digratiskannya acara ini, semua orang bisa menonton ini dengan percuma dan semua kalangan masyarakat dapat menikmatinya. Saya ingat saat saya pertama kali datang di acara ini, suasana acara ini mirip dengan bioskop2 yang biasa kita datangi hanya perbedaannya lebih bersifat outdoor dan dilengkapi interior menarik yang membuat saya betah dan tidak ingin meninggalkan tempat ini. Para crew Cut Film sudah berpengalaman dalam acara ini dan saya memberikan apresiasi saya yang tertinggi untuk effort mereka. Terutama kepada sebagai Ketua Pelaksana Cut Film Arif Rahmat dan seluruh crew nya. Acara dimulai pada jam 19.00 dan selesai pada 23.00. Saya berhasil meliput 3 film yang terdiri dari : -Loper -Bancak -Brunch Time Story Film pertama yang saya tonton adalah film Bancak. Film yg bercerita tentang kerasnya medan peperangan ini membuat saya kagum terhadap filmmaker yang sanggup mengatur tensi film. Ditambah dengan twist (=ending tidak terduga) yang begitu baik. Overall : 3.5/5 Film kedua yang saya tonton adalah film Brunch Time Story, film yang diproduksi oleh sok mangga ini menceritakan tentang kisah pria yang mengalami menstruasi dan terlibat dalam momen2 yang membuat kita tertawa. Terdapat banyak momen-momen yang membuat saya tertawa dan terhibur. Overall : 3/5 Film terakhir yang diputar berjudul Loper. Film thriller yg bercerita tentang seorang pria yang menerima berita dari masa depan. Saya pun memberikan pujian kepada filmmaker karena pembuatan alur cerita yang tepat didukung dengan akting yang baik. Ditutup dengan ending yang baik. Overall : 3/5 Begitu film selesai, diadakan sesi tanya jawab dan kita juga bisa melihat aktor/aktris, sutradara yang terlibat dalam film itu. Terdapat juga behind the scenes tiap film yang menarik. Saya berkesempatan mewawancarai Ketua Pelaksana Cut Film Arief Rachmat dan Rahadi Eko, berikut liputannya : Kapan pertama kali acara ini diselenggarain? Diselenggarain kapan aja? Dari 2013 maret awal, kita rencananya bakal ngadain 2 bulan sekali. Apa sih sebenarnya tujuan diadain acara ini? Jadi acara ini wadah-wadah buat pencinta film, dan buat menampung kreativitas filmmaker karena yang namanya festival film di Indonesia masih belum terlalu terkenal. Apa sih yang jadi hambatan atau halangan dalam acara ini? Banyak banget dari nge-jarkomin acara ini, milih film yang bakal ditampilin soalnya banyak banget film-film yang bagus. Apa aja sih pertimbangan buat memilih film yg bakal ditayangin? Diliat dari sinematografi, cerita, akting dan editing film. Itu tugas yang berat. Apa rencana ke depan? Kami sih rencananya ingin produksi film sendiri kayak produksi Cut Film sendiri. Ok terima kasih waktunya semoga acaranya sukses Iya sama-sama! Sering-sering ajakin temannya biar rame. Saya juga berkesempatan untuk berfoto dengan crew Cut FIlm Acara ini rutin diadakan tiap dua bulan sekali, bila tertarik dan berdomsili di bandung bisa datang ke Jln. Sumatra no. 8 di Cafe Bober Tropika. Terima kasih Cut Film Production!
Hidup Perfilman Indonesia! Oleh : Kutu Kamar |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|