Kutu Film - Mercusuar Film Anda
  • Home
  • News
  • Review
    • Tulisan Pembaca
  • Articles
    • Featured
    • Opini
    • KutuPedia >
      • Biografi
      • Fact and Trivia
  • Trailer
  • Kirim Tulisan
  • About
    • Contact
Picture

[Kutu's Corner] A "Little" Reminder.

26/9/2016

0 Comments

 
Picture
Mungkin kita semua tidak selalu "jadi malaikat" dalam menonton sebuah film, tapi jangan lakukan hal-hal seperti ini ya, Kawan Kutu.

Film tetap ada dan diproduksi karena penonton "membantu" dengan menyaksikan film di theater resmi. Kita bisa berkata "Film Indonesia gak bermutu nih", "ah film Indo mah gitu-gitu doang, males nontonnya", maka bantu meningkatkan kualitas dengan mengapresiasi dan mengkritik secara "legal".

Tumbuhkan kesadaran, bahwa piracy itu membunuh kreativitas secara perlahan. Tonton film Indonesia di theater resmi, karena jika bukan kita, siapa lagi yang #BanggaFilmIndonesia ?.

- Kutu Film
0 Comments

[Opini] Balada Fans dan Rotten Tomatoes; Fanatisme Salah Sasaran

8/8/2016

0 Comments

 
Picture
Pertama-tama saya menulis ini bukan dengan maksud mencibir, memanas-manasi, atau mencoba menggurui. Saya hanya ingin mencoba untuk meluruskan hal yang sedikit "belok" yang saat ini sedang terjadi.

Pagi tadi saya sedikit terbelalak melihat timeline di aplikasi Line saya dan beberapa aplikasi sosial media lain, tentang "petisi menutup Rotten Tomatoes" yang disebarkan oleh beberapa akun yang juga saya follow. Hal ini dipicu oleh(lagi-lagi)buruknya rating film DC yang baru dirilis, Suicide Squad.

Saya mencoba terdiam sejenak, lalu merasa, mungkin ini bagian dari sarkasme. Namun setelah hari ini hampir berlalu, dan saya selesai menyaksikan film yang menjadi pemicu petisi tersebut, lalu kemudian mereviewnya, ternyata petisi tersebut bukan main-main, dan mungkin ada beberapa fans di Indonesia yang mungkin ikut  "bernafsu" mengisi petisi tersebut.

Jika saya mengutip perkataan Barry Allen kepada Bruce di trailer terbaru Justice League, "Stop right there". Jangan keburu nafsu mengisi petisi tersebut. Kenapa?
Karena faktanya, Rotten Tomatoes adalah sebuah web aggregator, bukan sebuah web review. Ada yang paham bedanya?

Web review bisa dikatakan seperti kami yang melakukan review serta ulasan detail mengenai sebuah film, membahasnya secara(tidak terlalu)mendalam, mengupas beberapa aspeknya, dan memberi output berupa kesimpulan berbentuk skor/rating. Nah, Rotten Tomatoes, adalah(salah satu)web yang mengumpulkan output-output tersebut dari beberapa sumber, mengolahnya, dan menggabungkannya menjadi rating. Untuk lebih detail mengenai Rotten, bisa Kawan Kutu browsing lebih dalam dengan memasukkan keywordnya di Google.

Di mana letak kesalahan persepsinya? Letaknya ialah ketika Rotten memasang angka prosentase film, itu merupakan angka gabungan dari beberapa web review dan reviewer yang mereka compile dan mereka olah. Mereka memiliki sistem Like dan Top review untuk reviewnya dapat masuk dan dihitung ke dalam prosentase. Rotten tidak menyajikan review, mereka menjadi wadah bagi para reviewer untuk "menyumbang" angka penilaian terhadap sebuah judul film.

Sayangnya, hari ini saya ditunjukkan sebuah fanatisme "buta", dimana kebanyakan dari mereka berfokus pada angka, dan tidak melihat asal-usul jelas mengenai angka tersebut. Menuduh "ada yang tidak beres" saat Rotten justru sahamnya 30% dimiliki oleh WB, yang notabene studio yang memproduksi film-film DC.

Saya bukan antek-antek Rotten(apalagi antek wahyudi), saya hanya mencoba meluruskan. Bila para fans ingin "marah", atau memberi "peninggalan kata-kata", web seperti kami lah yang seharusnya menerimanya, karena web reviewer lah yang mereview, bukan Rotten.

Jadilah kritis dalam berpendapat.
Tapi jangan "kritis" dalam memiliki sikap.

Cheerio

- Kutu Klimis

0 Comments

[OPINI] Alasan X-Men Bisa Menyaingi MCU dan DCEU

9/5/2016

0 Comments

 
Picture
Tahun 2016 bisa dibilang adalah tahunnya untuk film-film superhero, terutama dari Marvel dan DC. Tercatat ada enam judul film yang rilis, Deadpool, Batman v Superman: Dawn of Justice, Captain America: Civil War, X-Men: Apocalypse, Suicide Squad, dan Doctor Strange. Memang tahun ini sangat memanjakan para pecinta superhero.
 
Setelah saya perhatikan, film-film ini hanya muncul dari tiga studio, Marvel-Disney, DC-Warner Bros, dan Fox. Seperti yang kita ketahui, MCU (Marvel Cinematic Universe) telah membuat pondasi yang begitu kuat semenjak film pertamanya, Iron Man (2008). Sedangkan DC meski perjalanan awalnya terbilang kurang mulus, mereka memiliki modal kuat dengan kemasyhuran tokoh-tokohnya seperti Superman, Batman, dan Wonderwoman lewat DC Extended Universe (DCEU). Lalu apa yang dipikirkan oleh Fox hingga “berani-beraninya” masih bersaing dengan mereka?
 
Popularitas Film Superhero
 
Salah satu alasan mengapa Fox tak bisa melepas X-Men begitu saja adalah peningkatan popularitas film-film superhero. Berkat MCU, para superhero Marvel semakin dikenal orang. Ya, untuk terkecuali para pecinta komik atau animasinya, nama-nama seperti Iron Man atau Thor jelas kurang populer jika dibandingkan dengan Superman atau Batman. Namun lihat sekarang, nama-nama seperti Black Widow atau Ant-Man justru semakin digemari oleh banyak orang.
 
Dengan kesempatan yang besar seperti ini, tentu Fox tak akan melewatkannya begitu saja.Mereka pasti akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Bisa saja ke depannya, Fox akan mengikuti langkah MCU atau DC. Seperti membuat timeline untuk sebuah universe yang lebih terencana atau melebarkan sayap dengan film spin-off maupun ke serial televisi.
 
Materi yang Khas
 
Kekuatan X-Men ada pada materi di dalamnya, yaitu mutan. Mutan adalah organisme yang memiliki sifat genetik yang unik disebut dengan X-gen. Gen inilah yang membuat para mutan memiliki kemampuan yang berbeda dari manusia biasa.
 
Wajar jika banyak yang menganggap dunia mutan terlalu sempit jika dibandingkan dengan MCU atau DCEU. Marvel bahkan sejak awal telah melebarkan dunianya melalui Thor, lalu dilajut dengan Guardian of the Galaxy. Kalau DC sepertinya tak usah ditanya lagi karena mereka memegang hak penuh dalam dunia superheronya.
 
Meski begitu saya rasa X-Men universe (ya kita sebut saja begitu) punya kelebihan tersendiri. Pertama, para penulis dan sutradara lebih mudah untuk mengembangkan karakter di dalam film. Karena mereka bisa melewati proses “pengenalan kekuatan” pada tokoh-tokohnya. Kasarnya, tanpa perlu panjang lebar, bisa disimpulkan bahwa tokoh yang memiliki kekuatan adalah mutan.
 
Kedua, X-Men pada dasarnya adalah sebuah tim seperti Avengers atau Justice League. Mereka telah membuktikan kemampuan untuk membuat film dengan banyak karakter superhero tanpa harus membangun cerita lewat film-film solo. Jikapun formatnya dibuat sama seperti MCU, saya yakin tak akan ada kendala berarti.
 
Ketiga, dari franchise filmnya, mereka sudah punya tokoh yang cukup memiliki kesan kuat seperti Wolverine, Magneto, atau Mystique. Jangan lupa juga ada Deadpool dan Quicksilver yang karakternya lebih mudah digemari banyak orang. Hal inilah yang membuat X-Men universe penuh potensi untuk dikembangkan lagi.
 
Konsistensi dan Pengalaman
 
Film pertama X-Men hadir di tahun 2000. Ya boleh dibilang jika mereka merupakan salah satu pionir film superhero di era modern. Jika dihitung sudah 16 tahun berselang dan X-Men masih juga menelurkan film terbarunya. Artinya 20th Fox punya pengalaman lebih jauh dibanding MCU dan DCEU.
 
Kedua superhero universe besar itu lahir belajar dari kesalahan-kesalahan mereka di masa lalu. Begitupun dengan X-Men universe yang “rusak” dari dua filmnya, X-Men: The Last Stand (2006) dan X-Men Origins: Wolverine (2009). Dua film ini dianggap gagal melanjutkan pekerjaan Bryan Singer yang sempat meninggalkan proyek X-Men.
 
Untuk itu, pihak Fox mencoba untuk memperbaikinya dengan X-Men: Days of Future Past (2014) dan Deadpool (2016). Mulai dari sinilah rasanya X-Men universe harus diperhitungkan kembali. Belum lagi faktor kembalinya Bryan Singer sebagai sutradara.
 
Selain punya pengalaman yang buruk, 20th Fox juga patut diberi apresiasi karena terus memproduksi film-film mutan selama belasan tahun. Tak semua studio berani melakukan ini, apalagi ketika film mereka gagal memenuhi ekspektasi terutama secara finansial. Dengan pengalaman dan konsistensi yang terjaga, sudah sepatutnya X-Men universe segera bangkit dan bersaing melawan hegemoni MCU-DCEU.
Picture
Pemeran di Days of Future Past (sumber gambar: screenrant.com)
Tak ada Lagi Pesaing MCU dan DCEU
 
Jika diperhatikan, X-Men universe adalah pesaing terdekat untuk MCU dan DCEU. Ini terjadi karena film-film superhero lain tak ada yang bertahan selama X-Men. Padahal di masa lalu, cukup banyak film superhero selain X-Men. Mulai dari Blade, Spider-Man, The Crow, Hellboy, Ghost Rider, Fantastic Four, hingga Batmannya Christoper Nolan.
 
Namun beberapa diantaranya telah selesai dan tak dilanjutkan kembali. Sebenarnya ada Fantastic Four yang telah di-reboot, tapi ya kita tahu seperti apa nasibnya. Ditambah dengan bergabungnya Spider-Man ke Mcu, praktis hanya X-Men universe yang tersisa dalam peta persaingan film-film superhero.

Bryan Singer
 
Singer adalah sutradara yang mengawali perjalanan film tentang mutan ini. X-Men (2000) berhasil meraup penghasilan hingga 296 juta dolar, serta masuk ke 10 besar film dengan pendapatan tertinggi tahun 2000. Bahkan di film lanjutannya, X2 (2003) juga berhasil dengan pendapatan total 407 juta dolar. Film ini jugalah yang mengawali era modern film superhero, bersama dengan Blade.
 
Di X-Men: The Last Stand (2006), pendapatan mereka juga besar mencapai 459 juta dolar. Namun ada penurunan pada respon dari kritikus dan juga fans. Mereka menilai film ini jauh mengalami kemunduran dalam hal kualitas jika dibanding dengan dua film terdahulunya. Salah satu buktinya, jika skor di Rotten Tomatoes yang sebelumnya melebihi 80%, The Last Stand hanya mendapat 58% saja.
 
Harapan muncul ketika X-Men: First Class rilis yang digarap oleh Matthew Vaughn. Meski timeline yang digunakan berebda, namun dengan diperkuat oleh deretan aktor seperti Michael Fassbender, James McAvoy, dan Jennifer Lawrence, film ini berhasil menarik perhatian banyak orang.
 
Beruntung, Bryan Singer kembali setuju untuk “menuntaskan” pekerjaannya di proyek X-Men. Dengan bermodalkan aktor-aktor dari film lama dan First Class, Singer kembali menunjukkan kualitasnya. Dia mengangkat cerita Days of Future Past untuk me-reboot timeline franchise film X-Men.
 
Dengan kualitasnya seperti ini, rasanya Bryan Singer harus diberi porsi lebih dalam bagian proyek X-Men di masa depan. Menurut saya, Singer tak hanya bisa berperan sebagai sutradara saja, tapi juga sebagai produser di X-Men universe menemani Lauren Shulla Donner. Seperti yang dilakukan oleh George Lucas di Star Wars atau Zack Snyder di DCEU. Ini penting karena selain telah membuktikan kemampuannya, 20th Fox juga harus menjaga konsistensi dari kualitas film-filmnya.
 
Ya pada akhirnya memang dari pihak 20th Fox yang akan menentukan apakah mereka benar-benar menjadi pesaing atau hanya pelengkap. Membuat sebuah timeline yang jelas seperti para saingannya merupakan salah satu jalan yang paling aman. Ya, setidaknya selama ada Bryan Singer.

- Kutu Kasur
0 Comments

Rekam Jejak Perfilman Nasional

30/3/2016

0 Comments

 
Picture
Salah satu adegan dalam film Lewat Djam Malam
30 Maret adalah hari yang bersejarah bagi perfilman Indonesia. Tepatnya pada 30 Maret 1950 adalah hari pertama proses pengambilan gambar untuk film Doa dan Darah yang disutradarai oleh Usmar Ismail. Film ini adalah film pertama yang diproduksi dan disutradarai oleh orang Indonesia. Oleh karena itu, 30 Maret disepakati sebagai Hari Film Nasional.

Terhitung sudah 66 tahun sejak pertama kalinya Usmar Ismail memproduksi Doa dan Darah. Perfilman Indonesia memang mengalami pasang surut, mulai dari terhambat karena masalah politik hingga sulit bersaing dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Meski begitu, perlahan film-film Indonesia kembali bergairah seiring waktunya.

Untuk memperingati Hari Film Nasional, kami akan mengulas beberapa film yang memiliki catatan penting dalam perkembangan perfilman Indonesia.

Darah dan Doa (1950): Tonggak Awal Perfilman Indonesia

Picture
Darah dan Doa (The Long March of Siliwangi) adalah film yang mengisahkan tentang perjalanan panjang (long march) tentara RI dari Yogyakarta ke Jawa Barat. Film berfokus pada sosok Kapten Sudarto yang memimpin long march tersebut dalam menghadapi segala konflik yang mengiringi sepanjang perjalanan. Sisi humanis dari seorang tentara lebih diangkat disini ketimbang sisi kepahlawanannya.
 
Film Darah dan Doa merupakan film nasional pertama, yang proses syutingnya dianggap sebagai tonggak bersejarah perfilman nasional, sehingga hari pertama syuting film tersebut diabadikan sebagai Hari Perfilman Nasional. Usmar Ismail, sebagai sutradara film tersebut pun disepakati sebagai Bapak Perfilman Nasional.
 
Sebagai trivia, meskipun bukan dengan "image" yang baik, nama Darah dan Doa pun sempat dimasukkan sebagai nama organisasi pergerakan pemberontakan dalam video game multiplatform, Splinter Cell: Pandora Tomorrow. Tidak ada keterangan pasti apakah nama tersebut merujuk pada judul film ini atau hanya pemilihan secara random, namun kemiripan nama menjadi suatu trivia unik mengenai film yang pertama dirilis 66 tahun lalu ini.

Ibunda (1968): Film Keluarga Peraih 9 Piala Citra

Picture
Film "unik" yang memajang sosok tokoh utama dalam judul, namun justru memberi peran yang "abu-abu" (meskipun tetap vital) dalam filmnya. Film ini berkisah mengenai kehidupan keseharian dalam keluarga, lengkap dengan berbagai konfliknya. Sosok ibu di sini tidak menjadi pribadi dominan yang menceritakan tentang "sepak terjangnya" dalam keluarga. Sosok ibu dalam film ini digambarkan sebagai sosok yang menjadi "tempat pulang", poros bagi kehidupan anak-anaknya, serta menjadi sosok netral yang juga menjadi "jalan keluar" bagi semua permasalahan yang dialami putra-putrinya.

Hingga kini, film garapan Teguh Karya ini menjadi film dengan perolehan Piala Citra terbanyak, dimana pada tahun 1968, Ibunda berhasil meraih 9 penghargaan dari 16 nominasi yang dikategorikan.

Film Ibunda diakhiri dengan kutipan yang cukup menyentuh. Kutipan tersebut ditampilkan sebagai tulisan di akhir film dengan bunyi : 
 
"Ibu, buku yang habis kau baca, kini mulai ku baca, baru halaman pertama".

Tjoet Nja' Dhien (1988): Mengupas Perjuangan Wanita

Picture
Diperankan oleh Christine Hakim, film Tjoet Nja' Dhien merupakan drama epos biografi yang menceritakan kisah perjuangan pahlawan nasional Indonesia, Tjoet Nja' Dhien dalam melawan tentara Kerajaan Belanda yang menduduki Aceh. Peperangan serta perjuangan rakyat Aceh dalam memerangi Belanda kala itu, tercatat sebagai yang terpanjang dalam sejarah Kolonial Hindia Belanda. Tjoet Nja'Dien tidak hanya menceritakan konflik peperangan, namun juga konflik dan kembimbangan yang dialami oleh sang pahlawan sebagai pemimpin.

Film ini sempat diajukan untuk masuk ke dalam kategori Best Foreign Movie untuk Academy Award (Oscar) ke-62 pada tahun 1990. Namun belum berhasil lolos dalam pencalonan nominasi. Meskipun begitu, Tjoet Nja' Dhien merupakan film Indonesia pertama yang diputar pada Festival Film Cannes di tahun 1989.

Jelangkung (2001): Kebangkitan Perfilman Horror Indonesia Era Modern; "Datang tak Dijemput, Pulang tak Diantar

Picture
Mengisahkan tentang 4 orang anak muda yang menjadi "pemburu hantu", mereka mengunjungi sebuah makam keramat dengan niat merekam penampakan makhluk halus yang ada di sana. Namun selama tiga hari, tidak ada tanda-tanda akan penampakan tersebut, hingga akhirnya salah satu dari mereka memainkan ritual Jelangkung di atas salah satu makam. Tetap tak ada hasil, selesai ritual tersebut mereka akhirnya pulang. Namun justru tanpa disangka-sangka, kejadian demi kejadian mengerikan menghantui mereka berempat setelah mereka pulang. Hingga akhirnya mereka harus menemukan cara untuk mencabut Jelangkung tersebut dari makam, dan mengakhiri ritual untuk menghentikan seluruh kejadian tersebut. 
 
Disutradarai oleh Rizal Mantovani dan Jose Purnomo, film ini awalnya tidak dibuat untuk ditayangkan di bioskop, melainkan untuk ditayangkan di salah satu televisi swasta yang saat itu baru akan mengudara. Namun melihat prospeknya, film ini kemudian diputar di salah satu bioskop di Jakarta. Tanpa diduga, respon masyarakat begitu positif untuk film ini, hingga akhirnya pengusaha pemilik jaringan bioskop 21, Harris Lasmana, membeli hak siar film ini untuk ditayangkan di 25 bioskop yang berada dibawah jaringan 21.

Hingga saat ini, Jelangkung masih memegang rekor jumlah penonton film terbanyak di Indonesia dengan total kurang lebih 5,7 juta penonton. Kesuksesan ini membuat Jelangkung seolah menjadi salah satu fondasi bagi kebangkitan film horor di Indonesia.

Petualangan Sherina (2000): Geliat dalam Mati Suri Film Indonesia

Picture
"Dia pikir, dia yang paling hebat. Merasa paling jago, dan paling dahsyat". Siapa anak-anak yang tumbuh besar di era awal milenia tetapi tidak mengenal penggalan lirik tersebut?

Derby Romero dan Sherina Munaf mendadak membelalakkan mata (dan juga telinga) penikmat film Tanah Air ketika film musikal Petualangan Sherina dirilis. Film "sederhana" yang menceritakan tentang seorang anak yang mencoba beradaptasi di lingkungan baru karena ayahnya harus dipindah tugaskan, menjelma menjadi sebuah box office nasional pada masanya. Lagu-lagu yang mengiringi adegan sepanjang film ini dengan mudah terputar di kepala para penonton, utamanya anak-anak kala itu. Ide cerita yang mengangkat tema musikal dapat dengan mudah diterima oleh khalayak, dengan teknik pemasaran film yang cukup baik pada masa itu (memajang nama Sherina dalam judul), jadilah film ini sebagai tontonan wajib keluarga. 
 
Disutradarai oleh Riri Riza, Petualangan Sherina juga didukung oleh aktor-aktor papan atas tanah air, sebut saja Matias Muchus dan Didi Petet. Untuk ukuran film musikal dengan tema dan pangsa pasar anak-anak juga keluarga, film ini terbilang cukup sukses karena mampu menyedot kurang lebih sekitar 1,6 juta penonton pada saat penayangannya. Film ini seolah menjadi oase bagi keringnya film-film Indonesia kala itu.

Janji Joni (2005): Petualangan Absurd ala Joni

Picture
Janji Joni bercerita mengenai Joni (Nicholas Saputra) seorang pengantar roll film yang tidak pernah telat mengantar roll film antar bioskop. Joni yang telah bekerja sebagai pengantar secara turun-temurun ini bertekad untuk selalu tepat waktu dan dapat diandalkan. Suatu hari saat dia bertemu dengan seorang wanita jelita (Mariana Renata) dan Joni menanyakan namanya. Tapi perempuan itu hanya akan memberitahukannya kalau Joni dapat mengantarkan roll-roll film tepat waktu hingga film yang ditonton tidak putus di tengan jalan.
 
Di sinilah dedikasi Joni sebagai pengantar rol film diuji, satu hari penuh dengan momen-momen random, motornya dicuri, membantu persalinan istri supir taksi, dipaksa menjadi figuran film, tas rol filmnya di jambret, mendadak jadi pemain drum untuk sebuah band audisi, dan momen menarik lainnya.

Film yang rilis di 28 April 2005 ini, sukses menyabet 2 penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2005 dalam kategori Pemeran Pendukung Pria Terbaik (Gito Rollies) & Penyuntingan Terbaik (Yoga Krispratama).

Ada Apa dengan Cinta? (2002): "Ressurection Totem" Perfilman Indonesia

Picture
Sebelum Cinta dan Rangga mengharu biru sebagai pasangan idola baru remaja Nusantara pada eranya, fakta bahwa perfilman Indonesia berada dalam fase "mati enggan hidup pun tak mau" kala itu tidak bisa dipungkiri. Tekanan dan serbuan film-film Hollywood serta keraguan akan kualitas film nasional saat itu yang masih belum mampu "tampil", menjadi momok besar yang membuat para sineas mungkin berpikir berkali-kali untuk memproduksi sebuah karya.
 
Hingga datanglah Ada Apa Dengan Cinta? lewat tangan dingin Rudy Soedjarwo. Mengangkat cerita klise percintaan remaja SMA, AADC? justru membawa tayangan yang segar dan menghibur karena kedekatan ceritanya dengan realita sehari-hari. Ada Apa Dengan Cinta? seolah menjadi totem yang mengumpulkan kembali segenap roh perfilman nasional yang sempat mengambang dan terombang-ambing tak tentu arah.

Gairah masyarakat untuk datang ke bioskop dan menyaksikan kembali film Indonesia mulai terpupuk kembali dengan adanya Ada Apa Dengan Cinta?. Kepopuleran AADC? serta euforianya bahkan masih terasa hingga kini, dan akhirnya Miles Production menggarap sekuel film fenomenal ini untuk ditayangkan pada 28 April mendatang.
 
Dibalik purnama yang selalu ditunggu Cinta dan Rangga, justru merekalah purnama bagi film Indonesia yang kala itu gelap gulita.

Keramat (2009): Shooting Berbuntut Petaka

Picture
Keramat merupakan film horror karya sutradara Monty Tiwa. Film ini mengangkat kisah mengenai sekelompok kru film yang melakukan pra shooting di daerah Yogyakarta sebelum tragedi gempa Bantul terjadi. Melibatkan tim behind the scene, seluruh acara dan kegiatan tim tersebut selama melakukan kegiatan disana direkam. Disinilah film Keramat menjadi berbeda dengan film horror Indonesia yang lain. Monty Tiwa sang sutradara menggunakan teknik found footage untuk mengambil gambar film ini.
 
Karena sifatnya yang seolah-olah dokumenter, film ini mengalir apa adanya. Selain itu film ini pun dibuat tanpa skenario sehingga segala sesuatunya diarahkan langsung oleh Monty Tiwa, sang sutradara yang juga turut berperan sebagai juru kamera bernama Cungkring. Proses pengambilan gambar tanpa skenario tersebut berbuah manis, hal ini membuat atmosfer ketika menyaksikan Keramat terasa nyata, terlebih ketika film memasuki bagian tengah hingga akhir cerita, yaitu saat hal-hal mistis mulai banyak tertangkap dalam kamera.

Sebagai salah satu pemrakarsa film Indonesia dengan teknik pengambilan gambar secara found footage, Keramat membawa pengalaman tersendiri saat kita menyaksikannya.

Rumah Dara (2010): "Texas Chainsaw Massacre" ala Indonesia

Picture
Pecinta film dengan genre slasher pastilah dibuat orgasme oleh Mo Brothers lewat film karya mereka yang satu ini. Mengambil setting di sebuah rumah yang seolah terisolir, film ini menceritakan sekelompok orang yang berada pada situasi wrong place, wrong time ketika salah satu dari mereka membujuk untuk mengantar seorang gadis pulang ke rumahnya yang berlokasi di tempat yang cukup asing.

Setibanya di rumah tersebut, tiba pulalah teror yang menghantui mereka ketika mereka sadar bahwa keluarga tersebut adalah keluarga kanibal. Akting dari Shareefa Daanish patut diacungi jempol dalam film ini. Berperan sebagai Dara, Shareefa mampu menghadirkan kengerian seorang psikopat pemakan manusia.
 
Rumah Dara
merupakan pelopor film dengan genre slasher. Karena film dengan genre ini belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Film ini pun didistribusikan ke luar negeri dengan judul Macabre, dan berhasil mendapat apresiasi yang cukup baik dari para penonton dan kritikus.

The Raid: Redemption (2011): A Beautiful Chaos

Picture
The Raid memang bukan 100% film anak bangsa, karena disutradarai oleh Gareth Evans, pria berkebangsaan Wales. Namun ini tidak serta merta mengubur fakta bahwa The Raid merupakan salah satu milestone dalam perfilman Indonesia. Ketika film lokal dilanda kejenuhan dengan genre cinta dan horor berbalut komedi "dada dan paha", Gareth Evans menyajikan The Raid sebagai pelipur dahaga.
 
Film yang mengangkat beladiri pencak silat ke kasta yang tinggi ini berhasil menyihir, bukan hanya khalayak film Indonesia, tapi juga mancanegara. Film ini sempat menduduki peringkat 11 di box office internasional. Keistimewaan dari film ini tidak lain adalah adegan laganya yang amat intens dan breathtaking.  Kemampuan pencak silat dari Iko Uwais betul-betul diperagakan dengan sempurna di film ini. Teknik pengambilan gambar dengan pemanfaatan ruang sempit pun dilakukan Evans dengan cukup baik, dengan setting tempat yang "terbatas", film ini mampu mengepakkan sayap melampaui batas. Bahkan berkat film ini, beberapa aktornya seperti Iko Uwais dan Joe Taslim, berkesempatan untuk turut andil dalam beberapa film box office Hollywood.
 
Dibalik filmnya yang penuh dengan chaos, The Raid menghadirkan keindahan tersendiri, baik bagi kru dan pemerannya, maupun bagi perfilman Indonesia.

Laskar Pelangi (2008): Perjuangan dalam Keterbatasan

Picture
Film adaptasi novel karya Andrea Hirata ini bercerita tentang sekelompok anak dari sekolah SD Muhammadiyah di daerah Belitung, yang memiliki cita-cita dan mimpi besar walaupun dalam keterbatasan. Sebuah cerita sederhana dengan sisi humanis yang begitu nyata karena mengandung nilai-nilai moral yang bisa menjadi contoh untuk para generasi muda penerus bangsa.
 
Film yang disutradarai oleh Riri Riza dan ditulis Salman Aristo ini, berhasil tercatat sebagai salah satu film terlaris Indonesia dengan jumlah 4,6 juta penonton. Hebatnya film ini banyak memenangkan penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Laskar Pelangi tak hanya memikat dari segi cerita, tapi juga membuka mata para penontonnya akan keindahan alam yang dimiliki oleh Belitung. Berkat film ini, pamor Belitung jauh melesat dan mendongkrak sisi pariwisata provinsi Bangka Belitung. Poin ini bisa sebagai contoh bagaimana film bisa memiliki efek yang luar biasa. Apabila dipikir kembali, hal seperti ini bisa membantu memperkenalkan Indonesia lebih jauh ke khalayak luar, karena semenjak beberapa tahun terakhir, film-film Indonesia mulai dilirik oleh mancanegara.

Ironisnya dalam beberapa tahun terakhir, banyak film Indonesia yang mulai memakai setting dan pengambilan gambar di luar negeri. Parahnya, hal itu seolah menjamur hingga kini. Berdoa saja, jangan sampai hal seperti ini membuat kita kembali ke masa jenuh.

*****

Ya, itulah beberapa film yang memiliki pengaruh dalam perkembangan perfilman Indonesia. Oh ya, jangan salah, sebenarnya di luar daftar ini, masih banyak film yang juga tak kalah pentingnya.

Maju terus perfilman Indonesia!

- Kutu Film
0 Comments

TOP 20 MOVIES YOU CAN'T MISS IN 2015

28/1/2016

0 Comments

 
Picture
Meski tahun 2016 sudah berjalan hampir sebulan penuh, tapi tak ada salahnya jika kita sedikit mengingat film-film di tahun lalu. Ya, tahun lalu memang banyak film yang berkualitas dan bagus. Mulai dari menjelajahi isi otak manusia lewat animasi Inside Out hingga merasakan bagaimana rasanya hidup seorang diri di planet lain pada film The Martian. Belum lagi jika mengingat adanya sekuel dan reboot yang membawa kembali cerita dan karakter favorit seperti Jurassic World, Mad Max: Fury Road, dan tentu saja Star Wars: The Force Awakens. Memang tahun 2015 telah menghadirkan film-film yang luar biasa.

Nah, Kutu Film telah merangkum 20 film tahun 2015 yang Kawan Kutu tidak bisa lewatkan begitu saja. Mari Kawan Kutu, kita mulai!

20. THE PEANUTS MOVIE
Picture
Kartun klasik legendaris Charlie Brown dengan anjing lucunya Snoopy mendapat versi layar lebarnya tahun lalu. Walaupun banyak yang meragukan saat pihak Blue Sky Studio mengumumkan akan menggunakan animasi 3D, tetapi film ini menjawab semua keraguan tersebut. Cerita sederhana yang begitu baik diiringi dengan komedi ringan membuat film ini cocok untuk ditonton bersama keluarga.

19. THE GIFT
Picture
Bagaimana rasanya ketika anda baru pindah rumah, kemudian secara intens mendapatkan bingkisan? Creepy gak sih.. dan ternyata orang tersebut pernah anda kenal pada waktu kecil dulu. Bermula dari sepasang suami istri yang baru pindah ke Los Angeles, mulai mendapati ada seseorang yang mengirimkan bingkisan dan diletakkan di depan pintu rumah mereka, usut punya usut, ternyata si pengirim adalah orang yang belum lama menegurnya di tempat umum. Sang suami mulai merasa tidak nyaman dengan ulah si pengirim yang ternyata orang yang berasal dari masa lalunya.

Keunggulan film ini adalah mampu memberikan nuansa thriller yang tidak biasa dimana para penonton akan heran dan menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Acungan beberapa jempol sepertinya perlu dilayangkan untuk Joel Edgerton yang mana merupakan sang sutradara, penulis sekaligus pemeran Gordo (si pengirim bingkisan) yang mampu membuat film ini terlihat simpel namun sangat brilian. Film ini berpesan untuk selalu berhati-hati terhadap perlakuan anda ke siapa pun, karena mungkin saja orang tersebut akan membalasnya di masa mendatang. Who knows..

18. IP MAN 3
Picture
Setelah sukses menggebrak melalui 2 film terdahulunya, franchise Ip Man yang melambungkan nama Donnie Yen di kancah perfilman Hollywood menelurkan seri yang ke-3. IP Man 3 dikemas secara lebih "manusiawi", dengan tidak berfokus pada adegan pertarungan semata, namun juga dibalut dengan sisi drama dan manusia dari seorang pendekar. Alur yang dibuat terlihat rapi, meskipun cukup banyak cerita dan konflik yang disajikan, namun pada akhirnya diselesaikan satu per satu tanpa meninggalkan plot hole yang berarti.

Pesan moral yang disajikan pun cukup jelas tersampaikan dan mampu menambah nilai lebih. Penampilan Mike Tyson juga mengangkat nama dari film ini, meski akting dalam dialog yang dilakukannya masih terkesan kaku, adegan pertarungannya dengan IP Man amat menaikkan tensi. Selain itu,  karakter "Bruce Lee" pun turut hadir sebagai cameo yang menambah daya tarik film ini. IP Man merupakan film yang solid dalam menggenapi trilogi franchise dari saga sang master wing chun, tentunya Kawan Kutu harus saksikan. Ciaaat!!

17. NGENEST

Picture
Secara mengejutkan, Ernest Prakasa menyeruak di akhir tahun dan turut mewarnai perjalanan perfilman Indonesia tahun 2015 lalu. Ngenest merupakan film adaptasi dari trilogi novelnya yang mengangkat cerita mengenai perjalanan hidup seorang Ernest Prakasa. Dikemas secara ringan dan cerdas, film ini mampu menjadi angin segar dimana tak banyak film dengan genre serupa yang menuai sukses.

Ernest bercerita bagaimana sulitnya menjadi seorang minoritas dengan penuturan yang lugas. Didukung dengan akting prima dari setiap karakter (bahkan ekstras), film ini merupakan debut yang manis bagi Ernest, karena disamping ia memerankan tokoh utama, dia juga bertindak sebagai sutradara. Segala elemen yang tersusun dalam film ini, rasanya pas untuk membawanya menjadi salah satu film yang tidak bisa dilewatkan di tahun 2015.

16. BONE TOMAHAWK
Picture
Coba bayangkan suku kanibal.. yang hidup pada masa western Amerika.. sudah bisa dibayangkan? Bagi anda yang mampu dan belum bisa membayangkannya, film ini akan memberikan sedikit gambaran kengerian apabila sekelompok suku kanibal hadir dan mulai mengusik kehidupan anda. Bermula dari seorang pendatang yang gerak geriknya mencurigakan tiba disebuah kota, kemudian ia dilumpuhkan oleh seorang sheriff dengan menembaknya di kaki karena berusaha kabur. Sheriff pun mengutus seorang dokter dan satu anak buahnya untuk bermalam di kantor sheriff dan menjaga orang tersebut. Keesokannya harinya mereka menghilang dan ternyata mereka diculik oleh sebuah suku kanibal yang tinggal di gua.

Mendapati 1 orang tawanan dan 2 warganya hilang. Sang Sheriff bersama 3 orang lainnya memutuskan untuk melakukan misi penyelamatan. Kelebihan film ini adalah premis cerita yang terbilang masih jarang, membuat film ini terlihat unik. Akting dan dialog dari para pemerannya juga mampu membuat anda menikmati keseluruhan film. Mungkin film ini tidak cocok untuk semua kalangan karena akan ada beberapa adegan sadis. Ya, namanya juga kanibal lawan cowboy. Coba bayangkan..

15. SPY
Picture
Film Action-comedy terbaik tahun 2015 menurut saya. Gimana enggak? Jason Statham yang notabene aktor serius, mampu membuat anda ngakak setiap kehadiran serta dialognya pada film ini. Diceritakan seorang CIA Analyst Susan Cooper (Melissa McCarthy) yang sebenarnya memiliki keterampilan beraksi di lapangan namun selama ini hanya bekerja dibalik meja untuk membantu seorang agent. Pada satu misi, sang agen Bradley Fine (Jude Law) dibunuh oleh sang musuh Rayna Boyanov (Rose Byrne). Akhirnya Susan diberikan tugas lapangan untuk menyamar dan menangkap Boyanov dan membalaskan kematian Fine.

Pada keseluruhan film anda akan disajikan lawakan intens terutama dari Statham dan Melissa McCarthy. Ya tentu juga akan ada kelakuan konyol dari pemeran lain yang mampu membuat anda terbahak-bahak. Kekuatan film ini ada pada Cast-nya yang menawan dan dialog-dialog lucu serta cerita yang tidak kacangan, adegan-adegan aksinya pun akan mampu memanjakan mata yang melihat. Akhir kata, SPY merupakan salah satu film wajib bagi anda pencinta Action-comedy atau penyuka pure comedy itu sendiri.

14. JURASSIC WORLD
Picture
Setelah film terakhirnya, Jurrasic Park 3 (2003), 12 tahun kemudain dibuat sekuel terbaru dari film fenomenal Jurrasic Park. Menceritakan tentang Jurrasic Park yang kembali dibuka, namun dengan banyak hal baru yang membuat film ini begitu segar untuk ditonton. Walaupun memakai seluruh cerita dan karakter baru, film ini tidak lupa membawa beberapa elemen penting dalam film pertamanya, sehingga bagi kita penggemar Jurrasic Park bisa bernostalgia.
 
Cerita yang tidak terlalu rumit ditambah dengan chemistry antara masing-masing karakter membuat film ini sangat layak ditonton. Tidak heran juga film ini merupakan salah satu film berpendapatan terbesar tahun 2015.

13. CREED
Picture
Karakter fenomenal Rocky Balboa kembali dibuat filmnya, walaupun bukan bercerita tentang Rocky sendiri, melainkan anak dari rivalnya Apollo Creed. Bercerita tentang anak dari petinju legendaris, Creed berusaha merintis karirnya sebagai petinju tanpa mengandalkan nama besar ayahnya. Perjalanan karirnya pun tidak mulus karena ditentang oleh keluarganya.
 
Sylvester Stallone yang berperan sebagai mentor Creed dalam film ini membawakan karakternya dengan baik. Walaupun hanya sebagai karakter pendukung dalam film ini, tapi Sylvester tetap bersinar dan porsinya seimbang dengan karakter utamanya. Kehebatannya terbukti dengan kemenangan dalam Piala Golden Globe kategori aktor pendukung terbaik.

12. THE HATEFUL EIGHT
Picture
8 orang dengan latar belakang berbeda, terjebak dalam satu kabin di tengah badai salju, kondisi diperparah dengan adanya intrik dan pembunuhan yang terjadi membuat mereka saling mencurigai. Film ini dikemas dengan amat rapi dan dibagi menjadi 6 chapter. Diceritakan, John Ruth, seorang bounty hunter yang dikenal dengan julukan The Hangman, sedang membawa Daisy Domergue, buronan untuk dieksekusi di Red Rock. Dalam perjalanan, di tempat terpisah ia bertemu dengan Major Marquis Warren dan Chris Mannix, seorang bounty hunter dan sheriff baru di Red Rock. Intrik dimulai ketika mereka beristirahat menunggu badai salju reda di sebuah tempat bernama "Minnie's Haberdashery", di sana sudah ada 4 orang yang terlebih dulu singgah.

Film ini cukup menguras emosi. Quentin Tarantino mampu memanfaatkan durasi dengan mmberi porsi pas bagi 8 orang karakter untuk memperdalam ceritanya masing-masing. Selain itu, teknik pengambilan gambar ala Tarantino membuat penonton seakan menjadi salah satu orang yang berada dalam kabin tersebut. Penuturan ceritanya pun dilakukan dengan amat detail, sehingga nyaris tak ada jarak antar plot. An all in one package, yang menyatukan misteri ala novel detektif Agatha Christie, lalu disempurnakan oleh adegan intens dan baku tembak lengkap dengan darah. Menampilkan aktor-aktor papan atas seperti Samuel L. Jackson, Kurt Russell, dan Channing Tatum, film ini sangat saang untuk dilewatkan.

11. BEAST OF NO NATION
Picture
Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama ini, mengisahkan tentang seorang Anak kecil bernama Agu (Abraham Attah) yang berjuang untuk hidup di tengah peperangan saudara di Nigeria. Kehilangan dan terpisah dari keluarganya, membuat Agu secara tidak sengaja bertemu dengan sekelompok tentara yang menamakan dirinya NDF (Native Defence Force) dan terpaksa bergabung dengan mereka. Membunuh, menjarah, dan hal hal didalam perang saudara yang seharusnya bukan menjadi bagian hidup dari seorang anak kecil pada umumnya.

Film ini pantas diacungkan jempol karena berhasil menggambarkan bagaimana pengaruh perang kedalam kehidupan seorang Agu yang masih bocah, Juga akting yang sangat karismatik dari Idris Elba sebagai commandant, dan pembawaan karakter yg baik oleh Abraham Attah sebagai Agu. Dibumbui sejak awal cerita dengan bisikan hati/point of view Agu yang kehilangan segalanya dari kegilaan perang, sampai seiring berjalannya film, ahkirnya bisikan-bisikan tersebut perlahan hilang mengartikan seakan Agu sudah kehilangan akal sehatnya dibawah pengaruh sang Commandant.

10. THE REVENANT
Picture
Leonadro Di Capiro dan Tom Hardy bereuni dalam film arahan Alejandro Gonzalez Innarritu, yang diangkat dari novel berjudul The Revenant: A Novel of Revenge. Bercerita mengenai Hugh Glass, seorang anggota tim ekspedisi yang bersama kelompoknya terjebak di gunung tak bertuan, ketika secara mendadak mereka diserang oleh seekor beruang setelah sebelumnya diserbu oleh sekelompok Indian. Hugh Glass (Leonardo Di Caprio) terluka parah dari serangan beruang tersebut, hingga akhirnya pimpinan perjalanan menugaskan beberapa orang untuk menjaganya dan sisanya mencari pertolongan. John Fitzgerald (Tom Hardy) mengajukan diri untuk menjaga Glass bersama dengan Jim Bridger (Will Pouter).

Ketika rombongan pergi, tanpa disangka John mengkhianati Glass dengan memalsukan kondisi yang membuat Glass dikubur hidup-hidup, kemudian ditinggalkan. Tanpa disangka, Glass bertahan dan berangsur pulih untuk memburu kelompoknya dengan tujuan membalas dendam.

Mengambil setting di tahun 1802, film yang dibalut nuansa putih karena mengambil latar pegunungan bersalju ini merupakan panggung utama Di Caprio. Aktingnya yang maksimal membuatnya menjadi salah satu unggulan dalam perebutan Oscar tahun ini. Selain sinematografi dari Inarittu dan Emmanuel Lubezki, yang sebelumnya menang lewat Birdman (2014), membuat film ini menjadi penegasan mengenai kualitas mereka. Meskipun alurnya sedikit lambat, film ini memiliki cerita yang kuat. For that, The Revenant wajib masuk ke dalam "to-watch-list" Kawan Kutu.

9. STEVE JOBS
Picture
Film kolaborasi antara sutradara Danny Boyle dan penulis skenario Aaron Sorkin ini merupakan salah satu film biografi terbaik tahun 2015 lalu. Karakter Steve Jobs digambarkan dengan sangat akurat sesuai karakter sebenarnya dalam kehidupan nyata. Michael Fassbender berhasil memukau para penonton terutama para pengagum Steve Jobs, termasuk saya. Perihal kemiripan wajah dengan Steve Jobs sebenarnya tidak masalah dan bisa ditutupi oleh aktingnya yang baik dan mumpuni.
 
Bahkan setelah film ini dirilis pun sudah banyak rumor bahwa Michael Fassbender akan mendapat nominasi Oscar, yang pada akhirnya menjadi kenyataan. Kawan Kutu ingin tahu sosok sebenarnya dibalik sang visioner Steve Jobs? Coba tonton film ini.

8. ANT-MAN
Picture
Mempunyai kekuatan yang sangat spektakular untuk bisa mengecilkan badan seukuran semut namun meningkatkan tenaga berkali lipat , seorang mantan kriminal Scott Lang (Paul Rudd) terpaksa harus menerima tawaran menjadi Ant-Man dan mengeluarkan sosok pahlawan didalam dirinya untuk menolong Dr. Hank Pym (Michael Douglas) dalam melindungi rahasia kekuatan dibalik baju Ant-Man dari generasi baru yang penuh ancaman. Film ini menceritakan tentang hank Pym dan scott Lang yang merencanakan dan melakukan pencurian yang akan menyelamatkan dunia.

Ant-Man memang hanya film superhero biasa, namun yang membuat film ini berbeda dari film superhero lainya adalah kamu dapat melihat dunia dari pandangan seekor semut, semuanya terlihat begitu besar, mengerikan dan menakjubkan! Pipa air, sarang semut, koper berisi barang sehari-hari, tikus dibawah sela-sela lemari dan masih banyak lagi. Juga teknologi yang digunakan di film Ant-Man sangatlah keren, ledakan besar yang tiba-tiba mengecil dan menghilang tanpa bekas, alat yang bisa mengecilkan & membesarkan apapun barang yang disentuhnya, bahkan kemampuan Ant-Man yang bisa mengecil menjadi sub-atomic. Yang pasti film ini akan membawa kamu kedalam imajinasi masa kecil yang kamu idam-idamkan dan penuh petualangan. Wajib tonton untuk kamu yang mengikuti franchise Marvel Cinematic Universe, (Avengers, Captain America, dll.) karena berkaitan dengan film-film MCU lainnya.

7. BRIDGE OF SPIES
Picture
Bercerita tentang James Donovan (Tom Hanks), seorang pengacara yang terlibat dalam sebuah negosiasi besar pada era perang dingin. Dia diminta untuk melakukan negosiasi pertukaran antara Rudolf Abel (Mark Rylance), seorang mata-mata Soviet, dengan Francis Gary Powers (Austin Stowell), pilot militer Amerika yang ditangkap oleh Soviet saat gagal melakukan misinya.

Steven Spielberg, Coen bersaudara, serta Matt Charman menghadirkan cerita yang intens dengan penulisan yang solid. Film ini memiliki cerita yang kompleks dengan tensi rendah. Namun, itu ditutup dengan ciri khas masing-masing dari Charman yang dramatis, Coen bersaudara dengan alur yang detil, serta Steven Spielberg dengan sentuhan "optimisme" seperti yang ada pada setiap film-filmnya. Bridge of Spies adalah salah satu contoh film dengan penuturan narasi yang baik dan rapi.

6. STAR WARS: THE FORCE AWAKENS 
Picture
Lanjutan dari star wars episode VI ini berlatar belakang sekitar 30 tahun setelah Death Star Ke-dua telah hancur, Luke Skywalker, Seorang Jedi yang terakhir, telah menghilang. First Order bangkit setelah jatuhnya kekuasaan Galactic Empire dan berusaha untuk menghilangkan Luke dan kekuasaan Republik. Kelompok Resistance yang didukung oleh Republik dan dipimpin oleh Leia Organa (Saudari kembar Luke Skywalker), menentang mereka sambil mencari Luke untuk meminta bantuannya. muncul banyak karakter baru di serial mahakarya George Lucas yang ke-7 ini diantaranya Kylo Ren (Adam Driver), Rey (Daisy ridley), Finn (John Boyega), Poe Dameron (Oscar Isaac) dan masih banyak lagi aktor/aktris hollywood lainnya yang bahkan hanya menjadi cameo di film ini.

Film ini wajib kamu tonton, karena yeaa it's Star Wars ! benar-benar "beyond your imagination" pada jamannya. Kamu akan mengerti jalan ceritanya tanpa harus menyaksikan keenam serial sebelumnya, tapi alangkah lebih baiknya kamu menonton dulu serial 1 - 6 nya dulu agar lebih mengerti apa itu Star Wars.

5. THE MARTIAN
Picture
Selama misi Ares III ke Mars, Astronaut Mark Watney (Matt Damon) diduga tewas setelah badai ganas dan ditinggalkan oleh krunya. Tapi Watney telah bertahan dan menemukan dirinya terdampar dan sendirian di planet yang mengerikan. Dengan pasokan logistik sedikit,
ia harus memanfaatkan kecerdikan, kecerdasan dan semangat untuk bertahan hidup dan menemukan cara mengirimkan sinyal ke Bumi untuk menunjukan bahwa ia masih hidup.

Film ini akan membawa kalian, mengerti bahwa dunia itu luas, bukan hanya bumi saja, dan apabila peluang untuk hidup di luar bumi itu ada, akan sangat sulit untuk mencapainya. Matt damon berakting sukses memvisualisasikan sebagaimana apabila manusia hidup sendirian jauh dari planet asalnya, apa saja emosi yang dialaminya, serta ketekatan untuk tetap 
bertahan hidup dengan menggunakan pengetahuan sains.

4. EX MACHINA
Picture
Mampukah anda menganalisis cerita film dari judulnya. Ex Machina bisa saya artikan secara kasar menjadi ‘sudah tidak menjadi mesin’. Aneh kan? Memang, karena saya agak sok tau. Diceritakan pada masa depan, manusia menciptakan robot untuk membantu kehidupan, namun konflik terjadi ketika robot yang dibuat ternyata juga memiliki kecerdasan yang sama atau bahkan melebihi kecerdasan manusia itu sendiri. Diawali dengan seorang karyawan yang memenangi undian, kemudian mendapat hadiah untuk menghabiskan waktu selama seminggu di kediaman sang pemilik perusahaan.

Dalam kunjungannya ke rumah si bos, sang karyawan tersebut diberi tugas untuk berinteraksi dengan sebuah robot wanita bernama Ava, untuk menguji kemampuan dan tingkat kesadarannya. Ternyata lambat laun ditemukan bahwa Ava jauh lebih sadar diri dan melebihi apa yang dibayangkan sebelumnya. Keunggulan film ini adalah proses studi karakter yang sangat menarik, terutama sang robot wanita yang diperankan oleh Alicia Vikander. Film ini menggambarkan mengenai kemampuan sebuah mesin (robot) yang mungkin saja akan mampu memanipulasi anda untuk meraih tujuannya sendiri.

3. SICARIO
Picture
Sicario, bisa diterjemahkan sebagai hitman atau semacam pembunuh bayaran. Film ini bercerita tentang seorang agen FBI, Kate Macer (Emily Blunt) yang terseret sebuah kasus besar. Besar karena melibatkan banyak pihak dan kriminal-kriminal kelas kakap. Kate bekerja sama dengan Matt Gaver (Josh Brolin) serta orang misterius bernama Alejandro (Benicio del Toro) dalam membereskan masalah yang rumit ini.

Film ini memang komplit, ya hampir semua elemen yang diharapkan dari sebuah action-thriller ada di sini. Drug cartel, hubungan Meksiko-Amerika Serikat, penyelundupan manusia, polisi korup, pembunuhan, kebrutalan, aksi kejar-kejaran, baku tembak, agen yang idealis, hingga orang yang rela melakukan apa saja demi membalas dendamnya. Ditambah lagi dengan cerita yang padat dengan karakter menonjol dari orang yang memiliki peran penting juga patut diacungi jempol. Bisa dibilang, Denis Villeneuve ingin membuktikan bahwa dia bukanlah sutradara sembarangan.

2. INSIDE OUT
Picture
Masih ingat kan dengan film tentang anak perempuan bernama Riley ini? Inside Out ini memang berbeda dari film animasi kebanyakan. Untuk yang sudah menyaksikannya, pasti langsung terbayang dengan karakter emosi dari otak Riley. Mereka digambarkan menjadi 5, joy, sadness, fear, anger, disgust. Ini adalah bentuk perwakilan dari emosi yang ada di dalam diri manusia, juga hewan.

Inside Out seolah menjadi sebuah terobosan baru dalam membagikan pengetahuan untuk semua orang, terutama anak-anak. Dengan mayoritas adegan berada di dalam "otak" Riley, bisa dibilang film animasi ini ingin memberi sebuah pelajaran tentang emosi dan memori. Ya, bagaimana emosi dan memori bisa terbentuk, disimpan dalam waktu panjang, dan bahkan bisa hilang. Semua digambarkan dengan menarik dan mudah dimengerti. Inside Out seolah ingin mengingatkan bahwa untuk anak-anak memahami emosi itu hal yang penting. Jika kalian perhatikan lagi, masih banyak lagi yang bisa diambil dari film ini. Salah satu film animasi terbaik yang pernah ada.

1. MAD MAX: FURY ROAD
Picture
Ini adalah film ke-4 dari franchise Mad Max. Sebelumnya, Max diperankan oleh Mel Gibson, kali ini Tom Hardy yang berperan di sini. Mad Max: Fury Road bercerita tentang Max yang tak sengaja menjadi tawanan War Boys, dan dia berhasil melarikan diri berkat Furiosa  (Charlize Teron) yang kebetulan mencoba untuk membelot dari tempat dia bernaung. Dari sini petualangan Max dan Furiosa dalam bertahan hidup dari kejaran para musuh dimulai.

Lalu, mengapa Mad Max: Fury Road bisa menjadi nomer 1? Kelebihan utama dari film ini adalah gaya yang ditunjukkan oleh George Miller. Ini adalah film action. Ya, maksudnya benar-benar film action. Sepanjang film kita tak diperbolehkan beristirahat dari aksi kejar-kejaran dengan segala unsur fantasi yang ada seperti mobil besar dan unik, persenjataan yang canggih, hingga kostum yang sulit untuk dilupakan. Film ini hadir tanpa eksposisi berlebihan, tapi tetap mudah dicerna dari keseluruhan cerita. Ya, Mad Max: Fury Road bagaikan film bisu dengan aksi menegangkan sepanjang film. Jujur saja, sudah lama sekali tak melihat film action seperti ini.
0 Comments
<<Previous

    Categories

    All
    13 Reasons Why
    2013
    20th Century Fox
    3:10 To Yuma
    3 Srikandi
    Aaron Taylor-Johnson
    Abimana Arysatya
    Academy Awards
    Academy Awards 2017
    Action
    Action Comedy
    Adam Driver
    Adam Wingard
    Adinia Wirasti
    A Dog's Purpose
    Adventure
    Affandi Abdul Rahman
    Aftermath
    Agent Of S.H.I.E.L.D.
    Ahn Seo-hyun
    Airis
    Alanna Masterson
    Albert Einstein
    Alden Ehrenreich
    Alexandra Daddario
    Alfonso Gomez-Rejon
    Alien
    Alien 5
    Alien: Covenant
    Allied
    Amanda Rawles
    Amandla Stenberg
    AMC
    Americanbeuaty
    American Crime Story
    American Gods
    Americanpsycho
    Amma Asante
    A Monster Calls
    Amy Adams
    Andres Thomas Jensen
    Andre The Giant
    Andrew Cunanan
    Andrew Garfield
    Andrew Lincoln
    And Then There Were None
    Andy Serkis
    Angelinajolie
    Angga Dwimas Sasongko
    Ang Lee
    Animasi
    Anna Kendrick
    Anne Hathaway
    Annette Bening
    Ansel Elgort
    Anthony Hopkins
    Apostle
    Aquaman
    Arifin Putra
    Arrival
    Arrow
    Article
    Art Parkinson
    Asa Butterfield
    Asep Kusdinar
    A Series Of Unfortunate Event
    Assassins's Creed
    A Star Is Born
    Audrey Hepburn
    Auli'i Cravalho
    A United Kingdom
    Avatar 2
    A Woman Under The Influence
    Baby Driver
    Bad Santa 2
    Balinale 2016
    Banda: The Dark Forgotten Trail
    Bandung
    Bastian Tito
    Batman
    Batman: The Killing Joke
    Batman V Superman
    Battle Of Sexes
    Baywatch
    Beauty And The Beast
    Ben Affleck
    Bennedict Cumberbatch
    Best Movie
    Better Call Saul
    Beyond Skyline
    Big Little Lies
    Bill Condon
    Billy Christian
    Billy Lynn's Long Halftime Walk
    Biografi
    Biography
    Black Mirror
    Black Panther
    Black Sails
    Blade Runner
    Blake Lively
    Blood Father
    Bong Joon Ho
    Bong Joon-Ho
    Brad Dourif
    Bradley Cooper
    Brad Pitt
    Brain D'Arcy
    Breaking Bad
    Brianna Simorangkir
    Brief Encounter
    Brie Larson
    British Gangster
    Bryan Cranston
    Bryan-singer
    Bryce Dallas Howard
    Bukaan 8
    Bunga-citra-lestari
    Buster's Mal Heart
    Call-of-duty
    Cannes Film Festival
    Captain-fantastic
    Captain-marvel
    Cars 3
    Casey Affleck
    Casey-bloys
    Castle Rock
    Cate-blanchett
    Cek-toko-sebelah
    Celia-johnson
    Central-intelligence
    Chairil Anwar
    Channing Tatum
    Charles-dance
    Charlie Hunnam
    Chelsea-islan
    Chicco Jerikho
    Chloe-bennet
    Chloe-moretz
    Chris-hemsworth
    Chris Miller
    Chris Pine
    Chris Pratt
    Christian Bale
    Christoper Nolan
    Chrisye
    City-of-tiny-lights
    Clark-gregg
    Clive-owen
    Clive-standen
    Coen Brothers
    Colin Firth
    Colin Trevorrow
    Colossal
    Contributor Writer
    Corey-hawkins
    Countdown
    Craig-viveiros
    Cristela Alonzo
    Critical Eleven
    Cult Of Chucky
    Cut-film
    Dafne Keen
    Damien-chazelle
    Damien-walters
    Dan Harmon
    Daniel Day-Lewis
    Daniel-radcliffe
    Dan Stevens
    Danur
    Danzel Washington
    Darius Sinathrya
    Darren Criss
    Dave-franco
    David-ayer
    David Fincher
    David-lean
    David Lynch
    David Michod
    David-oyelowo
    David-sanberg
    Dc
    Dc Extended Universe
    Dcs-legend-of-tomorrow
    Deadpool 2
    Death-note
    Deathstroke
    Deddy-corbuzier
    Deepwater-horizon
    Denis-villeneuve
    Dennis-quaid
    Dennis-villeneuve
    Despicable-me-3
    Dev-patel
    Diego Luna
    Dimas-anggara
    Dion-wiyoko
    Disney
    Dj-caruso
    Doctor Doom
    Doctor-strange
    Documentary-film
    Donald Glover
    Dongeng
    Don Mancini
    Douglas-booth
    Doug-liman
    Drama
    Dunkirk
    Dwayne Johnson
    Dwayne-johnson
    Dwi-sasono
    Edgar-ramirez
    Edgar Wright
    Edgar-wright
    Ed Sheeran
    Ellen-page
    Ellen-ripley
    Emily Blunt
    Emma-roberts
    Emma Stone
    Emma Watson
    England Is Mine
    Ernest Prakasa
    Ethan Hawke
    Eva-green
    Evan-rachel-wood
    Everything
    Faces
    Fachri-albar
    Fact And Trivia
    Fajar-nugros
    Fantastic-beast-and-where-to-find-them
    Fargo
    Fear-the-walking-dead
    Feature
    Fedi-nuril
    Felicity-jones
    Felix-van-groeningen
    Fences
    Fernando Coimbra
    Festival-film
    Fiksi Ilmiah
    Film-2016
    Film-2017
    Film Indonesia
    Filosofi
    Filosofi Kopi 2: Ben & Jody
    Frank Grillo
    Frontier
    Frozen
    Gal Gadot
    Galih Dan Ratna
    Gambit
    Game Of Thrones
    Gareth-edwards
    Gareth-evans
    Garin Nugroho
    Garth-davis
    Gavin-oconnor
    Gdzilla: King Of The Monsters
    Genius
    George Lucas
    Get Out
    Ghostbusters
    Ghost In The Shell
    Ghost-rider
    Giancarlo Esposito
    Giveaway
    Godzilla: King Of Monsters
    Godzillakingsofmonsters
    Godzilla Vs Kong
    Gold
    Golden-globes
    Goon: Last Of The Enforcers
    Goosebumps 2
    Gotham
    Grant-gustin
    Green-lantern
    Guardians Of The Galaxy Vol.2
    Gunawan-muryanto
    Hacksaw-ridge
    Haeligvnen
    Hailee Steinfeld
    Haley Bennett
    Halle-berry
    Hangout
    Hannah Anderson
    Han Solo
    Hanung Bramantyo
    Happy Death Day
    Hardcore-henry
    Harley-quinn
    Harrison-ford
    Harry Potter
    Harry Potter And The Cursed Child
    HBO
    Headshot
    Hell Or High Water
    Henry Cavill
    Hidden Figures
    Holt McCallanay
    Horror
    Hugh Grant
    Hugh Jackman
    Huntsville
    Hush
    I
    Iko Uwais
    I Love You From 38000 Feet
    Imperium
    In A Better World
    Independece Day: Resurgence
    Indie Bareng
    Indie Movie
    Indonesia
    Inferno
    Inhumans
    Interview
    Into-the-forest
    Into-the-wild
    Iron-fist
    Istirahatlah Kata-Kata
    Iwan Rheon
    Jackass
    Jackie
    Jackie-chan
    Jacknicholson
    Jadwal Film 2017
    Jakarta-undercover
    Jake Gyllenhaal
    Jake Kasdan
    James Cameron
    James-demonaco
    James Franco
    James Mangold
    James Mcavoy
    Jamie-foxx
    Jared-leto
    Jason-bourne
    Jason Hall
    Jason Momoa
    Jaws
    Jay Baruchel
    Jay Subiakto
    Jennifer Beals
    Jennifer Lawrence
    Jenniger-aniston
    Jeremy-clarkson
    Jeremy Renner
    Jesse-eisenberg
    Jigsaw
    Jilbab-traveler
    Jinny-oh-jinny-datang-lagi
    J.J. Abrams
    Joe-alwyn
    Joe Carnahan
    Joel-edgerton
    Joe-manganielo
    Joe-taslim
    Johan-heldenberg
    John Boyega
    John Cassavetes
    John-cena
    John-lasseter
    Johnny-knoville
    Johnny-knoxville
    Joko Anwar
    Jomblo
    Jonathan Groff
    Jonathan Nolan
    Jona-xiao
    Jordan Peele
    Julie-estelle
    Jumanji
    Jumanji: Welcome To The Jungle
    Jurrasic World
    Justice-league
    Justin-lin
    Justin Timberlake
    Kate-beckinsale
    Kate Walsh
    Kedi
    Keira Knightley
    Kelly Freimon Craig
    Kenneth-choi
    Kenneth Lonergan
    Kevin-conroy
    Kevin Hart
    Kevinspacey
    Kevin Spacey
    Kidnap
    Kill Bill
    Killers Of The Flower Moon
    Kill Your Friends
    King-arthur-legend-of-the-sword
    Kingsman: The Golden Circle
    Kirim Tulisan
    Kit-harrington
    Koala-kumal
    Kong Skull Island
    Kristen-stewart
    Kristen-wiig
    Kubo And The Two Strings
    Kurt-russell
    Kutu-kamar
    Kutukan
    Kutu-kasur
    Kutupedia
    Kutuquiz
    Kutu Rambut
    Kutu-ular
    Lady-gaga
    Lala Karmela
    La La Land
    Lasse-hallstrom
    Laudya-cynthia-bella
    Laura Vandervroot
    Legion
    Leonardo DiCaprio
    Leslie-jones
    Liam-hemsworth
    Liam-neeson
    Liev Schreiber
    Life
    Lights-out
    Lily-collins
    Lily James
    Lion
    Liputan
    Logan
    Logan Lucky
    London Love Story 2
    Love Actually
    Loving
    Lucky Kuswandi
    Luke Cage
    Mackenzie Davis
    Maeve Dermody
    Mahershala Ali
    Manchester By The Sea
    Man In High Castle
    Margot Robbie
    Marion Cotillard
    Mark Hammill
    Mark Ruffalo
    Markus Rygaard
    Mark Wahlberg
    Martin Bregman
    Martin Scorsese
    Marvel
    Marvel Cinematic Universe
    Mary Elizabeth Winstead
    Masterminds
    Matt Damon
    Matthew McConaughey
    Matthew McConaughhey
    Matthew Vaughn
    Matt Reeves
    Matt Ross
    Me And Earl And The Dying Girl
    Mel Gibson
    Melissa McCarthy
    Mentari De Marelle
    Meryl Streep
    Michael Bay
    Michael B. Jordan
    Michael Dougherty
    Michael Fassbender
    Michael Gracey
    Michael Keaton
    Michelle Williams
    Mikael Persbrandt
    Miles Teller
    Milla Jovovich
    Mindhunter
    Miss Peregrine's Home For Peculiar Children
    M. Night Shyamalan
    Moana
    Mo Brothers
    Monster's University
    Monsterverse
    Moonlight
    Morgan Oey
    Morrissey
    Movie
    My Blind Brother
    My Little Pony: The Movie
    My Stupid Boss
    Nacho Vigalondo
    Narcos
    Natalie Portman
    National Geographic
    Nerve
    Netflix
    News
    Nicholas Hoult
    Nick Frost
    Nick Robinson
    Nicole Kidman
    Night Bus
    Nikolaj-costerwaldau
    Nine-lives
    Noah Hawley
    Nocturnal Animals
    Nonton-bareng
    Noomi Repace
    Norman-reedus
    Now-you-see-me-2
    Ocean-8
    Okja
    Olivia Cooke
    One Flew Over The Cuckoos Nest09e3124e11
    On This Day
    Oona Chaplin
    Opini
    Ouija: Origin Of Evil
    Owen Wilson
    Pacific Rim 2
    Pacific-rim-2
    Paramount
    Passengers
    Paterson
    Patrick Stewart
    Patrick Wilson
    Patriots-day
    Paula-hawkins
    Paul-feige
    Paul-greengrass
    Paul W.S. Anderson
    Pengabdi Setan
    Pengkhianatan G30SPKI
    Peter-chelsom
    Pete Travis
    Pirates
    Pirates Of The Carribbean: Salazar's Revenge
    Pixar
    Planetarium
    Pokemons-detective-pikachu
    Power Rangers
    Preview
    Prilly Latuconsina
    Promise
    Raditya Dika
    Rami Malek
    Rating-film
    Recommendation
    Reese Witherspoon
    Refal Hady
    Resident Evil
    Resident Evil: The Final Chapter
    Review
    Reza Rahardian
    Richard Linklater
    Rick And Morty
    Ridley Scott
    Rings
    Rio Dewanto
    Riri Riza
    Riz Ahmed
    Robert Budreau
    Robert De Niro
    Robert Zemeckis
    Rock In The Road
    Roger Ebert
    Rogue One: A Star Wars Story
    Ron-howard
    Room
    Rooney-mara
    Rosamund-pike
    Ross-marquand
    Rotten-tomatoes
    Rough Night
    Rudy-habibie
    Rules-dont-apply
    Rumah Malaikat
    Russell Crowe
    Ruth-negga
    Ryan Coogler
    Ryan Gosling
    Ryan Reynolds
    Sabtu-bersama-bapak
    Sand Castle
    San-diego-comic-con-2016
    San-diego-comiccon-2016
    Sandra-bullock
    Sausage-party
    Saw
    Saw: Legacy
    Scarface
    Scarlet Johansson
    Scoot-mcnairy
    Se7en
    Seann William Scott
    Sebastian Stan
    Series
    Setan Jawa
    Seth-gordon
    Shadows
    Shailene Woodley
    Sheila Timothy
    Sherlock
    Sheryl Sheinafia
    Sicario
    Sienna Miller
    Sigourney Weaver
    Silence
    Simon Kinberg
    Simon Pegg
    Sing
    Sing Street
    Skiptrace
    Sleepless
    Sneak-peek
    Snowden
    Soldado
    Sophia Latjuba
    Sophie-turner
    Spider-man-homecoming
    Spider-Man: Homecoming
    Spinning-man
    Split
    Star-trek-beyond
    Star-trek-discovery
    Star Wars
    Star Wars: The Last Jedi
    Stella Meghie
    Stephen Gaghan
    Stephen King
    Stephen Lang
    Steve Carrell
    Steven Soderbergh
    Steven Spielberg
    Stockholm
    Storks
    Stranger-things
    Studio Ghibli
    Stunts
    Suicide Squad
    Sun Records
    Supergirl
    Superman
    Surga-yang-tak-dirindukan-2
    Susah Sinyal
    Suspiria
    Taboo
    Taken Series
    Tara Basro
    Teaser
    Teresa-palmer
    Terrence-malick
    Tetangga Masa Gitu
    Teuku Rifnu
    Thank You For Your Service
    The Accountant
    The Ballad Of Buster Scruggs
    The Batman
    The-big-lebowski
    The Boss Baby
    The-broken-circle-breakdown
    The-conjuring-2
    The Disaster Artist
    The-dissapointments-room
    The-duel
    The Edge Of Seventeen
    The-exorcist
    The Fate Of The Furious
    The Favourite
    The-flash
    The Founder
    The-girl-on-the-train
    The-grand-tour
    The Greatest Showman
    The-great-wall
    The Leftovers
    The-legend-of-tarzan
    The Lego Batman Movie
    The Lost City Of Z
    The-nice-guys
    The Night Of
    The OA
    The-originals
    The Post
    The Professionals
    The-purge
    The-purge-election-year
    The Raid
    The-ring
    The Salesman
    The-shallows
    The-space-between-us
    The Wailing
    The Walking Dead
    The Wall
    Thomas Mann
    Thriller
    Tilda Swinton
    Tim Burton
    Tips
    Tom Cruise
    Tom Hanks
    Tom Hardy
    Tom Holland
    Tom McCarthy
    Tonya
    Tonya Harding
    Top Gun: Maverick
    Tora-sudiro
    Toy-story
    Trailer
    Transformers: The Last Knight
    Travis Knight
    Trespass-againts-us
    Trevor-howard
    Triangle-the-dark-side
    Trolls 2
    True Detective
    Tulisan Pembaca
    Tv
    Tv Series
    Uma Thurman
    Uncharted
    Veerle-baetens
    Venice Film Festival
    Vera Farmiga
    Vice-principals
    Viggo Mortensen
    Vikings
    Vin Diesel
    Vino-g-bastian
    Viola Davis
    Voyage-of-time
    War For The Planet Of The Apes
    Warkop-dki-reborn
    War Machine
    Warner-bros
    Warren-beatty
    Westworld
    What-we-do-in-the-shadows
    Wiener Dog
    Wiji Thukul
    Will Smith
    Wilson
    Winona-ryder
    Wiro Sableng
    Wolverine
    Wonder Woman
    Woody Harrelson
    Wregas Bhanuteja
    Wrong Answer
    X-Force
    Xmen
    X-men-apocalypse
    Xmen-apocalypse
    X-men-days-of-future-past
    Xmen-days-of-future-past
    Xmen-universe
    XX
    Xxx
    Xxx-the-return-of-xander-cage
    Yayan Ruhiyan
    Yorgos Lanthimos
    Yosep Anggi Noen
    Zach-galfianakis
    Zhang-yimou

    Picture
    Picture
    SEARCH 
    Tweets by @kutu_film
    GET NOTIFIED 

    Archives

    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    April 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    August 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • News
  • Review
    • Tulisan Pembaca
  • Articles
    • Featured
    • Opini
    • KutuPedia >
      • Biografi
      • Fact and Trivia
  • Trailer
  • Kirim Tulisan
  • About
    • Contact