Kutu Film - Mercusuar Film Anda
  • Home
  • News
  • Review
    • Tulisan Pembaca
  • Articles
    • Featured
    • Opini
    • KutuPedia >
      • Biografi
      • Fact and Trivia
  • Trailer
  • Kirim Tulisan
  • About
    • Contact
Picture

Mengenal Lebih Dekat Wregas Bhanuteja

30/3/2017

0 Comments

 
Picture
Tahun 2016 lalu, nama Indonesia menjadi harum pada salah satu festival film terbesar dunia. Film Prenjak (In the Year of Monkey) karya sutradara Wregas Bhanuteja, terpilih sebagai film pendek terbaik di Semaine de la Critique 2016, Cannes. Prenjak berhasil memenangkan Le Prix Découverte Leica Cine untuk film pendek terbaik. Dipilih dari 10 film yang diputar dalam kompetisi, hasil penyaringan 1500 film pendek yang dikirim ke panitia festival.

Prenjak sendiri berkisah soal Diah (Rosa Sinegar) yang sedang membutuhkan uang. Ia mendatangi Jarwo (Yohanes Budyambara) untuk menawarkan batang-batang korek api dengan harga tinggi, demi dipakai untuk melihat kemaluan Diah.

Meraih kemenangan di Festival sekaliber Cannes tentunya bukan perkara mudah dan butuh konsistensi serta semangat tak kenal lelah. Yuk, langsung saja kita simak 5 fakta tentang Wregas Bhanuteja.

1. Cinta Seni Rupa & Bersinema Sejak SMA

Cowok kelahiran 1992 ini berbeda dibanding kebanyakan siswa laki-laki lain di sekolahnya saat SMA. Ketika itu, Wregas sama sekali tak merasa punya bakat seperti teman-temannya yang doyan basket, musik, atau jadi anak band. Apalagi sains, atau ikut-ikutan olimpiade.

“Akhirnya karena aku mencintai sastra dan seni rupa, maka aku merasa sinematografi adalah hal yang paling tepat untuk merangkum dua hal tersebut. Gambar dan suara. Saat itu ada ekstrakurikuler sinematografi, dan baru saja dibuka di sekolahku. Maka aku langsung memutuskan untuk masuk ke ekstrakurikuler itu.”

Setelahnya, Wregas mulai rajin bikin film pendek di SMA. Film pertamanya masa itu berjudul Muffler, dibuat pada tahun 2008. Film itu menceritakan kegelisahan seorang pemuda terhadap bisingnya suara knalpot motor. Kamera yang digunakan juga belum canggih, yakni masih memakai handycam kecil sederhana.

Tanpa diduga, film Muffler bikinan Wregas  masuk ke 8 besar dalam Festival Film Pendek Tawuran! dari Yayasan Konfiden Jakarta. Wregas dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan film lantas berangkat ke Jakarta dari Jogjakarta untuk berfestival.

2. Sempat Dilarang Kuliah Film

Di pertengahan kelas 3 SMA, saat dirinya sudah yakin bahwa bakatnya adalah di bidang film, Wregas memutuskan untuk kuliah di Institut Kesenian Jakarta alias IKJ, Fakultas Film dan Televisi. Sayangnya, pilihan itu tak disetujui orang tuanya.

“Iya, mungkin karena mereka kurang percaya bahwa kesenian dan film adalah jalan yang tepat untukku. Karena hal itu, akhirnya aku menghabiskan masa SMA dengan bikin film sebanyak-banyaknya, untuk membuktikan pada mereka bahwa inilah jalan yang kupilih.” jelas Wregas.

Omongan itu pun kemudian dibuktikan dengan kegigihan. Wregas jadi rajin bikin film, rutin bawa handycam ke sekolah, dan merekam segala kegiatan dan aktivitas di situ. Hingga tiba waktu kelulusan, Wregas menyatukan segala rekaman menjadi sebuah film yang faktanya, berhasil membuat semua temannya menangis dan terharu.

Total 10 film pendek sederhana yang dibuat Wregas semasa SMA, dan salah satunya yang berjudul AKU menang di juara 1 Kompetisi Film Pendek Psymotion Yogyakarta. Kemenangan ini pun menghantarkan Wregas pada restu orang tuanya untuk berkuliah di IKJ.

“Ibu hanya bilang, ‘kamu udah berjuang untuk membuktikan ke Bapak Ibu, ya maka selanjutnya terus buktikan itu di jalan yang kamu pilih ya.’” tutur Wregas

3. Langganan Ikut Festival

Konsistensi Wregas yang diiringi restu orang tua pun turut membimbing cowok yang pernah berambut gondrong ini berkelana dengan film-filmnya ke berbagai festival. Senyawa, yang dibuatnya tahun 2012, pernah ikut serta dalam Freedom Film Festival, Malaysia di tahun 2013. Lembusura di tahun 2014, telah unjuk kebolehan di 65th Berlin international Film Festival – Berlinale Shorts Competition (2015), 39th Hong Kong International Film Festival (2015), Imagine Science Film Festival, New York (2015), dan Asian Film & Video Art Forum, Seoul – South Korea (2015).

Film Lemantun yang juga dituntaskan tahun 2014 pernah tampil di China’s Asia MicroFilm Art Festival (2015) serta menjadi pemenang di XXI Short Film Festival (2015). Yang terbaru, The Floating Chopin (2015) berkompetisi di Hong Kong International Film Festival 2016.

4. Terlibat Dalam 'Ada Apa Dengan Cinta? 2'

Selain bikin film pendek yang begitu banyak menoreh prestasi, ternyata Wregas juga merupakan orang di balik pembuatan video-video behind the scene dari film Indonesia paling diantisipasi tahun lalu, AADC? 2. Jadi, kalau ada yang terbawa-bawa perasaan meski baru nonton video proses syuting AADC? 2, itu ternyata tak lepas dari kerja tangan seorang Wregas, yang kini jadi sutradara pertama Indonesia yang menang di Cannes.

5. Sosok Yang Dikagumi Teman-Temannya

Ketika mendengar kemenangan film Prenjak di Semaine de la Critique, wajar kalau teman-teman satu SMA-nya di Kolese De Britto Yogyakarta langsung bersorak bangga. Salah satunya adalah Norman Mahardhika yang langsung menyebarkan berita bahagia itu kepada orang-orang terdekat yang dikenalnya.

Ketika ditanya soal sosok Wregas di mata teman dekatnya ini, Norman pun menuturkan satu pendapat, “Dia itu cinta budaya Jawa. Berani ambil langkah untuk berkesenian, banyak baca, dan lebih mementingkan esensi daripada hasil materi yang bisa didapat. Rendah hati lah pokoknya.”

Penuturan itu pun dapat kita lihat sendiri buktinya ketika melihat foto Wregas dan tim film Prenjak yang berbusana Jawa saat ajang penganugerahan digelar di Cannes, Prancis. Padahal nih, katanya di sana itu gerah banget, dan kostum Jawa-nya tetap dipakai meski (mungkin) bikin gerah. Salut!
--
FYI, Saat ini Wregas sedang mempersiapkan naskah untuk film baru setelah mendapat pelatihan di Perancis Desember tahun lalu.

Sukses terus ya untuk proyek-proyek mendatang dari Wregas, dan semoga semakin banyak bermunculan Wregas-Wregas baru di tanah air!

Sumber: HAI Online, AntaraNews, BBC Indonesia

- Kutu butara
0 Comments

'Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI': Kendaraan Besar Sang Jenderal

30/3/2017

0 Comments

 
Picture
Sumber: beritagar.id
Berbicara tentang film Indonesia, tentu kita tak bisa mengesampingkan kehadiran film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI. Sebuah film ambisius dari sang pemimpin kala itu, Soeharto. Film yang telah menjadi propaganda besar dan berlangsung selama kurang lebih 13 tahun, sebelum akhirnya beliau mundur dari jabatannya.
 
Film ini muncul pada tahun 1984 dari hasil buah karya Arifin C. Noer, salah satu sineas terbaik Indonesia yang pernah ada. Ya atau tepatnya 19 tahun setelah peristiwa Gerakan 30 September terjadi. Pengkhianatan G 30 S PKI adalah film komersil pertama yang menampilkan kejadian tahun 1965 tersebut, ya dengan versi yang diakui pemerintah tentunya.
 
Meski memiliki durasi hingga 4 jam lebih dan banyak mengandung adegan kekerasan, pemerintah kala itu mewajibkan rakyat untuk menontonnya. Ironisnya, anak-anak sekolah pun tak lepas dari kewajiban dari menyaksikan film ini. Bukan hal aneh jika pada akhirnya film ini memecahkan rekor penonton hingga nyaris mencapai 700 ribu orang.
 
Di tahun yang sama dengan perilisannya, pemerintah Orde Baru memutuskan untuk menggunakan Pengkhianatan G 30 S PKI sebagai propaganda. Caranya dengan menayangkan film ini di setiap tanggal 30 September. Nieke Indrietta, jurnalis Tempo, dalam tulisannya menyatakan bahwa film ini disiarkan oleh jaringan TVRI milik negara dan juga stasiun swasta setelah didirikan.
 
Bahkan dari survei yang dilakukan majalah Tempo pada tahun 2000 juga membuktikan bahwa sekitar 97 persen dari 1101 siswa yang disurvei telah menyaksikan film ini. Sekitar 87 persen di antaranya menontonnya lebih dari dua kali. Ya, saya juga termasuk ke dalamnya.
 
Jika ditanya apakah film ini hanya satu-satunya senjata dari pemerintah terkait peristiwa 1965? Tentu tidak. Lalu apakah propaganda lewat film ini berhasil? Mungkin bisa dibilang begitu.
 
Sen dan Hill dalam bukunya yang berjudul Media, Culture and Politics in Indonesia juga mengungkapkan di akhir 1980-an hingga awal 1990-an, sedikit sekali perdebatan tentang akurasi sejarah yang ada di film Pengkhianatan G 30 S PKI. Bahkan bisa dibilang film ini menjadi satu-satunya yang diperbolehkan dalam wacana terbuka. Hal itu juga menjadi parah karena film ini menjadi satu-satunya pedoman orang-orang tentang  peristiwa 30 September 1965.
 
Namun di pertengahan 1990-an, mulai muncul publikasi-publikasi kecil dan beberapa komunitas yang mempertanyakan isi dari film ini. Ada sebuah pertanyaan menarik yang terlontar dari milis atau grup di internet kala itu, “Jika hanya sebagian kecil dari kepemimpinan PKI dan agen militer mengetahui kudeta seperti di film, bagaimana bisa lebih dari satu juta orang tewas dan ribuan orang harus dipenjarakan, diasingkan, dan kehilangan hak-hak sipil mereka?”
 
Untuk menjawab pertanyaan itu, Sen dan Hill memiliki pendapat yang menarik. Mereka menyatakan bahwa ada kemungkinan bahwa Arifin C. Noer memang telah menyadari maksud pemerintah untuk menjadikan film itu sebagai propaganda. Dengan demikian dia membuat semacam “pesan politik” yang menentang dalam film ini.
 
Akhirnya film ini pun dihentikan seiringan dengan jatuhnya era Orde Baru. Menteri Penerangan Yunus Yosfiah mengatakan film ini tak akan diedarkan lagi, dengan alasan berbau rekayasa sejarah dan pengkultusan Soeharto.
 
Meski menjadi karya paling kontroversial dari Arifin C. Noer, namun dirinya tetap menuai apresiasi dari hasil kerjanya. Hal tersebut terutama dari visualnya yang bisa dibilang mengagumkan. Seperti yang diungkapkan oleh Hanung Bramantyo, “Shot big close-up mulut-mulut sedang diskusi atau menghisap rokok, sangat menohok. Bayangkan saja, di layar besar semua gelap. Hanya mulut yang tampak. It's brilliant.”
 
Selain itu ada pernyataan menarik dari buku Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement and Suharto’s Coup D’etat in Indonesia, karya John Roosa. Menurutnya, film Pengkhianatan G 30 S PKI seolah mengalahkan dirinya sendiri. Karena penggambarannya yang jauh dari kenyataan, yaitu fakta bahwa operasi kudeta ini dipimpin oleh orang-orang yang “keheranan, ragu-ragu, dan tidak terorganisir”.
 
Kini kita semua tahu bagaimana sebuah film ternyata juga bisa memberi pengaruh yang begitu besar. Tak bisa dipungkiri juga bahwa Pengkhianatan G 30 S PKI selalu melekat dalam sejarah perfilman Indonesia. Bagi yang belum tahu, boleh saja menontonnya. Namun kalian juga jangan pernah lupakan apa tujuan utama dari film ini.
 
- Kutu Kasur

0 Comments

[Review] Kong: Skull Island

28/3/2017

0 Comments

 
Picture
Sutradara: Jordan Vogt-Roberts
Penulis: Dan Gilroy, Max Borenstein, John Gatins
Pemain: Tom Hiddleston, Samuel L. Jackson, Brie Larson, John C. Reilly, dan John Goodman
Durasi: 111 Minutes
Genre: Action, Adventure, Fantasy

Kaget! Takut! Ngos-ngosan! Itu yang akan kalian rasakan saat menyaksikan film Kong: Skull Island ini. Gambaran tentang hal yang kalo kalian pikir, "Ah ini mah enggak mungkin terjadi, cuma mitos ini," tapi setelah nonton kalian akan terbesit pikiran "njiir, logis juga ya ini cerita, mungkin aja beneran ada hal kaya gitu dibelahan Bumi ini". Asli ngeri banget deh.

Nah, Kong: Skull Island ini secara tempo cerita sangat dinamis dan tidak bertele-tele di awal. Asik banget pembabakannya. bayangkan saja dengan tempo cerita seperti itu, film ini juga banyak menambahkan kejutan-kejutan seru di tengah-tengah adegan. Kejutan-kejutan digambarkan dengan sangat halus, kalian tidak akan menyangka kapan kejutan itu muncul.

Deretan pemain yang berperan dalam film ini menurut saya sih "so-so" ya. Tidak terlalu jelek dan tak terlalu bagus juga, pas pokoknya. Hal yang sangat disayangkan yaitu akting Tom Hiddleston sebagai aktor utama di film ini. Ia kurang berhasil berperan sebagai seorang pemimpin, kurang greget aktingnya. Malah beberapa pemeran pendukung di film ini yang kelihatan menonjol dan sangat membantu melengkapi rasa film ini. Ada beberapa aktor pendukung yang dengan perannya berhasil memunculkan sense of humor di film ini.

Secara cerita film ini tidak berat untuk ditonton bahkan sangat ringan. Konflik dimulai saat pertengahan cerita, di mana ada perbedaan pemahaman antara kapten Packard dan veteran perang Marlow. Konflik ini yang bikin kita sebagai penonton merasa geregetan. Peluang emas untuk misi penyelamatan diri harus rela dikompromikan demi rasa solidaritas dan prinsip militerisme. Nah, pada akhirnya konflik perbedaan pemahaman ini terselesaikan dengan memahami situasi yang ada pada pulau (Skull Island) tersebut, di mana keseimbangan ekosistem memang harus dijaga. Keren deh pesan dalam film ini! Bisa menyadarkan kita sebagai manusia untuk tidak sembarangan dan sok jadi yang paling kuat.

Kekurangan dalam film ini, buat kalian semua penikmat efek visual yang smooth, clean, dan modern pasti kecewa. Efek visual yang ditampilkan bukan jelek atau sangat buruk, ya tidak sampai sebegitunya. Hanya saja seharusnya masih bisa lebih dimaksimalkan. Hebatnya, kekurangan ini sangat berhasil ditutupi dengan plot pembabakan adegan yang dinamis dan juga kejutan-kejutan yang ada. Jadi tetap sangat bisa dinikmati.

Oh iya, kalau dari segi sinematografinya, adegan terbaik adalah ketika tim ini berhasil tiba di Skull Island. Banyak gambar-gambar ciamik pada adegan ini. Untuk yang lain menurut saya ya biasa saja gambarnya.

Segitu saja deh reviewnya, sisanya silakan tonton langsung di bioskop. Film Kong: Skull Island ini sangat menghibur kok, cocok untuk nonton bareng temen-temen geng kalian.

*Catatan: Jangan buru-buru beranjak pas film selesai ya. Karena di film ini ada after credit scene-nya!

Rating: 7/10

- Kutu Biru

0 Comments

[Review] 'Power Rangers': When Your Past Knocking on Your Door

28/3/2017

0 Comments

 
Picture
Sutradara: Dean Israelite
Penulis: John Gatins
Pemain: Dacre Montgomery, Naomi Scott, RJ Cyler, Becky G, dan Ludi Lin
Durasi: 124 Menit
Genre: Fantasy, Action, Superheroes

Siapa di sini yang pernah menjalin hubungan jangka panjang, kemudian harus bertemu dengan finish line? Faktanya, kita semua tentu pernah mengalaminya di setiap fase hidup. Hubungan di sini tidak terbatas antar kekasih. Bisa jadi hubungan jangka panjang dengan suatu lingkungan, teman, sahabat, peliharaan, atau bahkan benda. Tentunya setiap awalan selalu memiliki akhiran bukan? Sekolah akan lulus, teman mungkin akan "menyusut", sahabat akan berpencar, peliharaan mungkin sudah bahagia di alamnya yang lain, dan benda tentunya bisa rusak.

Tetapi, seperti kata kebanyakan orang, "life must go on". Sebagian besar dari kita mungkin sudah berjalan amat jauh, beberapa mungkin masih sesekali melihat ke belakang. Namun pada intinya kita tetap berjalan ke depan dan menganggap semua yang di belakang adalah kenangan.

Begitu pula dengan Power Rangers. Power Rangers, khususnya seri Mighty Morphin, adalah seperempat bagian dari hidup saya ke belakang. Masa kecil saya habis dengan berlarian seolah saya menggunakan kostum ranger merah, memaksakan diri ikut Tae Kwon Do demi bisa jungkir balik ala Tommy, dan menghabiskan beberapa saat di depan cermin untuk membelah tengah rambut ala Andy Lau, berharap bertemu dengan cewek seperti Kimberly. Saya ingat bagaimana begitu gandrung melengkapi diri dengan segala hal mengenai Power Rangers. You name it; pulpen, mug, botol minum, piring, tas, buku, jam tangan, kaos, hingga celana dalam wajib memiliki setidaknya logo atau memiliki elemen helm dan kostum dari para rangers.

Belum lagi pernak-pernik mulai dari topeng, mainan, kartu, dan poster yang juga harus saya koleksi. Saya sempat murung berhari-hari akibat tidak bisa datang langsung ke event Live Show di Jakarta medio 90-an. Namun saya juga pernah berjingkrakan keliling ruang keluarga ketika tahu bahwa Power Rangers akan diangkat ke layar lebar. Sesuatu yang bermuara pada perburuan bioskop keliling Kota Hujan demi menyaksikan keenam anak sma membasmi seorang (atau seekor?) monster jelly ungu bernama Ivan Ooze beberapa tahun setelahnya.

Kemudian saya pun tumbuh. Perlahan cita-cita saya untuk menjadi ranger merah berganti menjadi cita-cita yang lebih "wajar", dan kini menjalani hidup yang lebih realistis. Melangkah jauh dari semua memori tentang kisah para rangers juga kisah saya pribadi yang turut terlibat di sana.

Tetapi kemudian, saya selalu yakin sejauh apapun kita melangkah, akan ada satu atau beberapa momen di mana kita akan diseret kembali ke dalam memori tersebut. Kita tidak menjalankan lagi memori itu, kita hanya diseret ke sana, baik melalui foto, video, surat, tulisan, mimpi, atau apapun untuk kemudian kita tertawakan, tangisi, dan yang jelas kita kenang. Pendeknya, kita bernostalgia.

Itulah yang dilakukan oleh film berdurasi kurang lebih dua jam ini kepada saya yang sudah melebihi usia seperempat abad. Untuk kemudian mengubah saya kembali menjadi seorang bocah dengan cita-cita menjadi ranger merah seketika. Film ini sarat dengan elemen nostalgia. Memang bukan lagi diperankan oleh mereka-mereka yang dulu saya gandrungi, tetapi nama-nama karakter, serta sekelebat lagu tema "Go Go Power Rangers" sukses membuat mata saya berbinar seperti bocah.

Saya memiliki dua penilaian di sini, baik secara subjektif dan objektif.

Secara subjektif, sebagai orang yang (sempat) tergila-gila dengan franchise ini, saya menganggap Power Rangers berhasil menyajikan sebuah film yang cukup baik. secara mengejutkan. Power Rangers menyajikan kisah dengan latar belakang cerita masing-masing karakter yang cukup kuat. Tim produksi seolah mencoba merangsek dari dua sisi, mengajak generasi 90-an tenggelam dalam nostalgia, dan menjaring penggemar baru dari generasi milenia.

Selain itu film ini seolah memiliki "misi sosial" tersendiri dengan memberi latar belakang beragam dari karakternya, yang bahkan seingat saya tidak diberikan sedetail itu dalam serialnya. Jason seorang bintang yang pemberontak, Zack seorang anak yang harus berjuang merawat ibunya yang sakit, Billy seorang yang didiagnosa menderita gejala autisme, Trini seorang yang ternyata "kaum pelangi", dan Kimberly seorang yang keras kepala dengan kompleksitas hidup ala remaja, seolah mencoba berkata pada penonton bahwa "everyone can be a hero".

Namun secara objektif, sebuta apapun saya karena excitement, tidak dapat dipungkiri bahwa Power Rangers memiliki cukup banyak lubang di sana-sini. Kelemahan utama yang saya rasakan ialah pada penulisan naskahnya. Entah mengapa film yang sejujurnya diawali dengan cerita yang cukup kuat, kemudian terasa disusun secara terburu-buru untuk masuk ke adegan kunci. Setelah itu ada beberapa saat di mana film terasa berjalan terlalu lambat dan cukup membosankan.

Sangat disayangkan, karena sebetulnya naskah film ini disusun oleh John Gatins, yang memiliki portofolio cukup mumpuni dalam beberapa judul yang pernah ia tangani, sebut saja Flight (2012) dan Real Steel (2011). Percakapan antar karakter pun terkadang terasa sedikit kaku dan kurang "feel". Alur film terkadang melompat tak beraturan. Camera works di satu sisi memberi sebuah sudut pandang unik untuk penonton, namun tidak jarang membuat perpindahan yang cukup kasar dan membuat pusing di sisi lain. Selain itu, Power Rangers terlalu overdosis dalam mengiklankan Krispy Kreme.

Akting dari para pemeran pun mengalami fluktuasi yang cukup kentara sepanjang film. Ada beberapa adegan di mana Dacre Montgomery, Naomi Scott, RJ Cyler, Becky G, Ludi Lin, Bill Hader, Bryan Cranston, dan Elizabeth Banks terlihat prima, namun tidak jarang pula adegan yang membuat saya memicingkan mata. Scoring dari film ini pun saya rasa tidak dilakukan dengan baik. Beberapa musik pengiring tidak dimasukkan dengan pas sehingga terasa kurang mendukung sebuah adegan. Namun surprisingly, adegan pertempuran saya akui cukup smooth dan terlihat "cool".

Pada akhirnya, film ini sejujurnya membelah saya menjadi dua. Di satu sisi sebagai fans saya cukup puas menyaksikannya, tetapi harus diakui bahwa bila kita penonton awam, yang datang kesini hanya karena penasaran, akan berkata "apaan sih nih gaje amat". Karena durasi film pun bagi saya kurang mampu dimanfaatkan untuk membuat film ini lebih baik lagi.

But still, after all this time, I can't believe I could still say this line with a heart like kid;

"It's Morphin Time!!"


If you are a Power Rangers lover, this movie is somewhere between 7 and 8. Tetapi bagi penonton yang datang hanya untuk menonton film di akhir pekan tanpa memiliki background story dengan Power Rangers, saya harus mengakui bahwa 4,5/10 adalah angka dari saya.

Catatan: Ada adegan mid credit. Jangan kemana-mana dulu setelah film berakhir. Jika kalian jeli, ada "kejutan" dalam adegan-adegan akhir.

Rating: 4.5/10

- Kutu Klimis

0 Comments

[Review] Hell or High Water (2016): Bukan Sekadar "Heist"

21/3/2017

0 Comments

 
Picture
Sutradara: David MacKenzie
Penulis: Taylor Sheridan
Pemain: Ben Foster, Chris Pine, Jeff Bridges
Genre: Crime, Drama, Western
Durasi: 1 Jam 42 Menit
Kode Rating: R (Restricted)

Tema heist yang ditawarkan sebuah film selalu membuat saya tertarik, karena saat itu juga, saya langsung membayangkan sebuah misi dari paket dlc rilisan game Grand Theft Auto V. Layaknya dalam misi awal paket rilisan dlc di GTA 5 tersebut, Hell or High Water menampilkan eksekusi sebuah perampokan bank cabang pembantu yang hanya dilakukan oleh kelompok kecil, sebut saja dua orang.

Hell or High Water dikemas menjadi sebuah film heist dengan nuansa western yang cukup kentara, juga input materi drama keluarga yang terbilang proporsional. Teknis perampokannya pun tak sembarangan dan sangat memperhatikan keseluruhan detail, mulai dari waktu, uang apa saja yang boleh dicuri, hingga apa yang harus dilakukan selanjutnya ketika misi tersebut berhasil.

Ben Foster dan Chris Pine berhasil menyajikan hubungan abang-adik yang erat dan saling melindungi, serta tak lupa diisi dengan humor ringan yang mampu membuat penonton ikut merasakan kehangatan sebuah keluarga dari dua karakter utama ini.

Dari pemeran pendukung, saya pun terkesima dengan bentuk interaksi dan hubungan yang terbangun dari dua karakter polisi yang diperankan oleh Jeff Bridges dan Gil Birmingham. Obrolan seputar pekerjaan, kehidupan pribadi, serta ledekan-ledekan tentang masa depan, membuat keduanya seperti ‘tutor and tutee’ yang makin menguat karena kebersamaan mereka.

Dengan alur yang tak terlalu lambat, David MacKenzie selaku sutradara, berhasil menjaga keseruan film ini dari awal dan terus meningkat hingga akhir. Lalu unsur apakah yang membuat Hell or High Water menjadi bukan sekedar film heist biasa? Dialah si penulis skrip, Taylor Sheridan.

Setelah Sicario (2015), melalui Hell or High Water inilah, Sheridan meraih kematangan dalam kemampuannya menulis sebuah cerita yang berkualitas. Sheridan membuat film ini, yang menurut saya, tanpa celah. Dialog-dialog berkualitas pun tersaji di sepanjang film, tanpa sedikit pun filler.

Adegan pengejaran hingga adu tembak, serta nuansa suspense ala Sicario pun tak malu-malu ditampilkan oleh Sheridan, dan menjadikan Hell or High Water sebuah film bergenre crime yang seimbang di berbagai lini. Endingnya pun dibuat manis, dengan ‘pertempuran’ pandangan melalui dialog halus namun saling serang.

Akhir kata, Hell or High Water merupakan gambaran dari sebuah film yang dieksekusi dengan sangat baik, yang didapat dari kematangan skrip dan kekuatan dialog.

ps: Pada Oscar 2017 kemarin, Hell or High Water masuk 4 nominasi. Best Picture, Best Supporting Role (Jeff Bridges), Best Original Screenplay (Taylor Sheridan), dan Film Editing. Sayangnya gak ada yang menang :(

Rating: 8.5/10

- Kutu Butara

0 Comments
<<Previous

    Categories

    All
    13 Reasons Why
    2013
    20th Century Fox
    3:10 To Yuma
    3 Srikandi
    Aaron Taylor-Johnson
    Abimana Arysatya
    Academy Awards
    Academy Awards 2017
    Action
    Action Comedy
    Adam Driver
    Adam Wingard
    Adinia Wirasti
    A Dog's Purpose
    Adventure
    Affandi Abdul Rahman
    Aftermath
    Agent Of S.H.I.E.L.D.
    Ahn Seo-hyun
    Airis
    Alanna Masterson
    Albert Einstein
    Alden Ehrenreich
    Alexandra Daddario
    Alfonso Gomez-Rejon
    Alien
    Alien 5
    Alien: Covenant
    Allied
    Amanda Rawles
    Amandla Stenberg
    AMC
    Americanbeuaty
    American Crime Story
    American Gods
    Americanpsycho
    Amma Asante
    A Monster Calls
    Amy Adams
    Andres Thomas Jensen
    Andre The Giant
    Andrew Cunanan
    Andrew Garfield
    Andrew Lincoln
    And Then There Were None
    Andy Serkis
    Angelinajolie
    Angga Dwimas Sasongko
    Ang Lee
    Animasi
    Anna Kendrick
    Anne Hathaway
    Annette Bening
    Ansel Elgort
    Anthony Hopkins
    Apostle
    Aquaman
    Arifin Putra
    Arrival
    Arrow
    Article
    Art Parkinson
    Asa Butterfield
    Asep Kusdinar
    A Series Of Unfortunate Event
    Assassins's Creed
    A Star Is Born
    Audrey Hepburn
    Auli'i Cravalho
    A United Kingdom
    Avatar 2
    A Woman Under The Influence
    Baby Driver
    Bad Santa 2
    Balinale 2016
    Banda: The Dark Forgotten Trail
    Bandung
    Bastian Tito
    Batman
    Batman: The Killing Joke
    Batman V Superman
    Battle Of Sexes
    Baywatch
    Beauty And The Beast
    Ben Affleck
    Bennedict Cumberbatch
    Best Movie
    Better Call Saul
    Beyond Skyline
    Big Little Lies
    Bill Condon
    Billy Christian
    Billy Lynn's Long Halftime Walk
    Biografi
    Biography
    Black Mirror
    Black Panther
    Black Sails
    Blade Runner
    Blake Lively
    Blood Father
    Bong Joon Ho
    Bong Joon-Ho
    Brad Dourif
    Bradley Cooper
    Brad Pitt
    Brain D'Arcy
    Breaking Bad
    Brianna Simorangkir
    Brief Encounter
    Brie Larson
    British Gangster
    Bryan Cranston
    Bryan-singer
    Bryce Dallas Howard
    Bukaan 8
    Bunga-citra-lestari
    Buster's Mal Heart
    Call-of-duty
    Cannes Film Festival
    Captain-fantastic
    Captain-marvel
    Cars 3
    Casey Affleck
    Casey-bloys
    Castle Rock
    Cate-blanchett
    Cek-toko-sebelah
    Celia-johnson
    Central-intelligence
    Chairil Anwar
    Channing Tatum
    Charles-dance
    Charlie Hunnam
    Chelsea-islan
    Chicco Jerikho
    Chloe-bennet
    Chloe-moretz
    Chris-hemsworth
    Chris Miller
    Chris Pine
    Chris Pratt
    Christian Bale
    Christoper Nolan
    Chrisye
    City-of-tiny-lights
    Clark-gregg
    Clive-owen
    Clive-standen
    Coen Brothers
    Colin Firth
    Colin Trevorrow
    Colossal
    Contributor Writer
    Corey-hawkins
    Countdown
    Craig-viveiros
    Cristela Alonzo
    Critical Eleven
    Cult Of Chucky
    Cut-film
    Dafne Keen
    Damien-chazelle
    Damien-walters
    Dan Harmon
    Daniel Day-Lewis
    Daniel-radcliffe
    Dan Stevens
    Danur
    Danzel Washington
    Darius Sinathrya
    Darren Criss
    Dave-franco
    David-ayer
    David Fincher
    David-lean
    David Lynch
    David Michod
    David-oyelowo
    David-sanberg
    Dc
    Dc Extended Universe
    Dcs-legend-of-tomorrow
    Deadpool 2
    Death-note
    Deathstroke
    Deddy-corbuzier
    Deepwater-horizon
    Denis-villeneuve
    Dennis-quaid
    Dennis-villeneuve
    Despicable-me-3
    Dev-patel
    Diego Luna
    Dimas-anggara
    Dion-wiyoko
    Disney
    Dj-caruso
    Doctor Doom
    Doctor-strange
    Documentary-film
    Donald Glover
    Dongeng
    Don Mancini
    Douglas-booth
    Doug-liman
    Drama
    Dunkirk
    Dwayne Johnson
    Dwayne-johnson
    Dwi-sasono
    Edgar-ramirez
    Edgar Wright
    Edgar-wright
    Ed Sheeran
    Ellen-page
    Ellen-ripley
    Emily Blunt
    Emma-roberts
    Emma Stone
    Emma Watson
    England Is Mine
    Ernest Prakasa
    Ethan Hawke
    Eva-green
    Evan-rachel-wood
    Everything
    Faces
    Fachri-albar
    Fact And Trivia
    Fajar-nugros
    Fantastic-beast-and-where-to-find-them
    Fargo
    Fear-the-walking-dead
    Feature
    Fedi-nuril
    Felicity-jones
    Felix-van-groeningen
    Fences
    Fernando Coimbra
    Festival-film
    Fiksi Ilmiah
    Film-2016
    Film-2017
    Film Indonesia
    Filosofi
    Filosofi Kopi 2: Ben & Jody
    Frank Grillo
    Frontier
    Frozen
    Gal Gadot
    Galih Dan Ratna
    Gambit
    Game Of Thrones
    Gareth-edwards
    Gareth-evans
    Garin Nugroho
    Garth-davis
    Gavin-oconnor
    Gdzilla: King Of The Monsters
    Genius
    George Lucas
    Get Out
    Ghostbusters
    Ghost In The Shell
    Ghost-rider
    Giancarlo Esposito
    Giveaway
    Godzilla: King Of Monsters
    Godzillakingsofmonsters
    Godzilla Vs Kong
    Gold
    Golden-globes
    Goon: Last Of The Enforcers
    Goosebumps 2
    Gotham
    Grant-gustin
    Green-lantern
    Guardians Of The Galaxy Vol.2
    Gunawan-muryanto
    Hacksaw-ridge
    Haeligvnen
    Hailee Steinfeld
    Haley Bennett
    Halle-berry
    Hangout
    Hannah Anderson
    Han Solo
    Hanung Bramantyo
    Happy Death Day
    Hardcore-henry
    Harley-quinn
    Harrison-ford
    Harry Potter
    Harry Potter And The Cursed Child
    HBO
    Headshot
    Hell Or High Water
    Henry Cavill
    Hidden Figures
    Holt McCallanay
    Horror
    Hugh Grant
    Hugh Jackman
    Huntsville
    Hush
    I
    Iko Uwais
    I Love You From 38000 Feet
    Imperium
    In A Better World
    Independece Day: Resurgence
    Indie Bareng
    Indie Movie
    Indonesia
    Inferno
    Inhumans
    Interview
    Into-the-forest
    Into-the-wild
    Iron-fist
    Istirahatlah Kata-Kata
    Iwan Rheon
    Jackass
    Jackie
    Jackie-chan
    Jacknicholson
    Jadwal Film 2017
    Jakarta-undercover
    Jake Gyllenhaal
    Jake Kasdan
    James Cameron
    James-demonaco
    James Franco
    James Mangold
    James Mcavoy
    Jamie-foxx
    Jared-leto
    Jason-bourne
    Jason Hall
    Jason Momoa
    Jaws
    Jay Baruchel
    Jay Subiakto
    Jennifer Beals
    Jennifer Lawrence
    Jenniger-aniston
    Jeremy-clarkson
    Jeremy Renner
    Jesse-eisenberg
    Jigsaw
    Jilbab-traveler
    Jinny-oh-jinny-datang-lagi
    J.J. Abrams
    Joe-alwyn
    Joe Carnahan
    Joel-edgerton
    Joe-manganielo
    Joe-taslim
    Johan-heldenberg
    John Boyega
    John Cassavetes
    John-cena
    John-lasseter
    Johnny-knoville
    Johnny-knoxville
    Joko Anwar
    Jomblo
    Jonathan Groff
    Jonathan Nolan
    Jona-xiao
    Jordan Peele
    Julie-estelle
    Jumanji
    Jumanji: Welcome To The Jungle
    Jurrasic World
    Justice-league
    Justin-lin
    Justin Timberlake
    Kate-beckinsale
    Kate Walsh
    Kedi
    Keira Knightley
    Kelly Freimon Craig
    Kenneth-choi
    Kenneth Lonergan
    Kevin-conroy
    Kevin Hart
    Kevinspacey
    Kevin Spacey
    Kidnap
    Kill Bill
    Killers Of The Flower Moon
    Kill Your Friends
    King-arthur-legend-of-the-sword
    Kingsman: The Golden Circle
    Kirim Tulisan
    Kit-harrington
    Koala-kumal
    Kong Skull Island
    Kristen-stewart
    Kristen-wiig
    Kubo And The Two Strings
    Kurt-russell
    Kutu-kamar
    Kutukan
    Kutu-kasur
    Kutupedia
    Kutuquiz
    Kutu Rambut
    Kutu-ular
    Lady-gaga
    Lala Karmela
    La La Land
    Lasse-hallstrom
    Laudya-cynthia-bella
    Laura Vandervroot
    Legion
    Leonardo DiCaprio
    Leslie-jones
    Liam-hemsworth
    Liam-neeson
    Liev Schreiber
    Life
    Lights-out
    Lily-collins
    Lily James
    Lion
    Liputan
    Logan
    Logan Lucky
    London Love Story 2
    Love Actually
    Loving
    Lucky Kuswandi
    Luke Cage
    Mackenzie Davis
    Maeve Dermody
    Mahershala Ali
    Manchester By The Sea
    Man In High Castle
    Margot Robbie
    Marion Cotillard
    Mark Hammill
    Mark Ruffalo
    Markus Rygaard
    Mark Wahlberg
    Martin Bregman
    Martin Scorsese
    Marvel
    Marvel Cinematic Universe
    Mary Elizabeth Winstead
    Masterminds
    Matt Damon
    Matthew McConaughey
    Matthew McConaughhey
    Matthew Vaughn
    Matt Reeves
    Matt Ross
    Me And Earl And The Dying Girl
    Mel Gibson
    Melissa McCarthy
    Mentari De Marelle
    Meryl Streep
    Michael Bay
    Michael B. Jordan
    Michael Dougherty
    Michael Fassbender
    Michael Gracey
    Michael Keaton
    Michelle Williams
    Mikael Persbrandt
    Miles Teller
    Milla Jovovich
    Mindhunter
    Miss Peregrine's Home For Peculiar Children
    M. Night Shyamalan
    Moana
    Mo Brothers
    Monster's University
    Monsterverse
    Moonlight
    Morgan Oey
    Morrissey
    Movie
    My Blind Brother
    My Little Pony: The Movie
    My Stupid Boss
    Nacho Vigalondo
    Narcos
    Natalie Portman
    National Geographic
    Nerve
    Netflix
    News
    Nicholas Hoult
    Nick Frost
    Nick Robinson
    Nicole Kidman
    Night Bus
    Nikolaj-costerwaldau
    Nine-lives
    Noah Hawley
    Nocturnal Animals
    Nonton-bareng
    Noomi Repace
    Norman-reedus
    Now-you-see-me-2
    Ocean-8
    Okja
    Olivia Cooke
    One Flew Over The Cuckoos Nest09e3124e11
    On This Day
    Oona Chaplin
    Opini
    Ouija: Origin Of Evil
    Owen Wilson
    Pacific Rim 2
    Pacific-rim-2
    Paramount
    Passengers
    Paterson
    Patrick Stewart
    Patrick Wilson
    Patriots-day
    Paula-hawkins
    Paul-feige
    Paul-greengrass
    Paul W.S. Anderson
    Pengabdi Setan
    Pengkhianatan G30SPKI
    Peter-chelsom
    Pete Travis
    Pirates
    Pirates Of The Carribbean: Salazar's Revenge
    Pixar
    Planetarium
    Pokemons-detective-pikachu
    Power Rangers
    Preview
    Prilly Latuconsina
    Promise
    Raditya Dika
    Rami Malek
    Rating-film
    Recommendation
    Reese Witherspoon
    Refal Hady
    Resident Evil
    Resident Evil: The Final Chapter
    Review
    Reza Rahardian
    Richard Linklater
    Rick And Morty
    Ridley Scott
    Rings
    Rio Dewanto
    Riri Riza
    Riz Ahmed
    Robert Budreau
    Robert De Niro
    Robert Zemeckis
    Rock In The Road
    Roger Ebert
    Rogue One: A Star Wars Story
    Ron-howard
    Room
    Rooney-mara
    Rosamund-pike
    Ross-marquand
    Rotten-tomatoes
    Rough Night
    Rudy-habibie
    Rules-dont-apply
    Rumah Malaikat
    Russell Crowe
    Ruth-negga
    Ryan Coogler
    Ryan Gosling
    Ryan Reynolds
    Sabtu-bersama-bapak
    Sand Castle
    San-diego-comic-con-2016
    San-diego-comiccon-2016
    Sandra-bullock
    Sausage-party
    Saw
    Saw: Legacy
    Scarface
    Scarlet Johansson
    Scoot-mcnairy
    Se7en
    Seann William Scott
    Sebastian Stan
    Series
    Setan Jawa
    Seth-gordon
    Shadows
    Shailene Woodley
    Sheila Timothy
    Sherlock
    Sheryl Sheinafia
    Sicario
    Sienna Miller
    Sigourney Weaver
    Silence
    Simon Kinberg
    Simon Pegg
    Sing
    Sing Street
    Skiptrace
    Sleepless
    Sneak-peek
    Snowden
    Soldado
    Sophia Latjuba
    Sophie-turner
    Spider-man-homecoming
    Spider-Man: Homecoming
    Spinning-man
    Split
    Star-trek-beyond
    Star-trek-discovery
    Star Wars
    Star Wars: The Last Jedi
    Stella Meghie
    Stephen Gaghan
    Stephen King
    Stephen Lang
    Steve Carrell
    Steven Soderbergh
    Steven Spielberg
    Stockholm
    Storks
    Stranger-things
    Studio Ghibli
    Stunts
    Suicide Squad
    Sun Records
    Supergirl
    Superman
    Surga-yang-tak-dirindukan-2
    Susah Sinyal
    Suspiria
    Taboo
    Taken Series
    Tara Basro
    Teaser
    Teresa-palmer
    Terrence-malick
    Tetangga Masa Gitu
    Teuku Rifnu
    Thank You For Your Service
    The Accountant
    The Ballad Of Buster Scruggs
    The Batman
    The-big-lebowski
    The Boss Baby
    The-broken-circle-breakdown
    The-conjuring-2
    The Disaster Artist
    The-dissapointments-room
    The-duel
    The Edge Of Seventeen
    The-exorcist
    The Fate Of The Furious
    The Favourite
    The-flash
    The Founder
    The-girl-on-the-train
    The-grand-tour
    The Greatest Showman
    The-great-wall
    The Leftovers
    The-legend-of-tarzan
    The Lego Batman Movie
    The Lost City Of Z
    The-nice-guys
    The Night Of
    The OA
    The-originals
    The Post
    The Professionals
    The-purge
    The-purge-election-year
    The Raid
    The-ring
    The Salesman
    The-shallows
    The-space-between-us
    The Wailing
    The Walking Dead
    The Wall
    Thomas Mann
    Thriller
    Tilda Swinton
    Tim Burton
    Tips
    Tom Cruise
    Tom Hanks
    Tom Hardy
    Tom Holland
    Tom McCarthy
    Tonya
    Tonya Harding
    Top Gun: Maverick
    Tora-sudiro
    Toy-story
    Trailer
    Transformers: The Last Knight
    Travis Knight
    Trespass-againts-us
    Trevor-howard
    Triangle-the-dark-side
    Trolls 2
    True Detective
    Tulisan Pembaca
    Tv
    Tv Series
    Uma Thurman
    Uncharted
    Veerle-baetens
    Venice Film Festival
    Vera Farmiga
    Vice-principals
    Viggo Mortensen
    Vikings
    Vin Diesel
    Vino-g-bastian
    Viola Davis
    Voyage-of-time
    War For The Planet Of The Apes
    Warkop-dki-reborn
    War Machine
    Warner-bros
    Warren-beatty
    Westworld
    What-we-do-in-the-shadows
    Wiener Dog
    Wiji Thukul
    Will Smith
    Wilson
    Winona-ryder
    Wiro Sableng
    Wolverine
    Wonder Woman
    Woody Harrelson
    Wregas Bhanuteja
    Wrong Answer
    X-Force
    Xmen
    X-men-apocalypse
    Xmen-apocalypse
    X-men-days-of-future-past
    Xmen-days-of-future-past
    Xmen-universe
    XX
    Xxx
    Xxx-the-return-of-xander-cage
    Yayan Ruhiyan
    Yorgos Lanthimos
    Yosep Anggi Noen
    Zach-galfianakis
    Zhang-yimou

    Picture
    Picture
    SEARCH 
    Tweets by @kutu_film
    GET NOTIFIED 

    Archives

    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    April 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    August 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • News
  • Review
    • Tulisan Pembaca
  • Articles
    • Featured
    • Opini
    • KutuPedia >
      • Biografi
      • Fact and Trivia
  • Trailer
  • Kirim Tulisan
  • About
    • Contact