MENGANDUNG SPOILER!! Episode dengan durasi terpendek pada Season 7 ini (50 menit) berhasil menghadirkan sajian perang tak terduga, yang dipicu rasa muak Dany terhadap aksi ‘main cantik’ a la Tyrion. Dengan durasi terbatas, kalian hanya akan diberikan jatah untuk melihat kondisi terkini dari Winterfell, King’s Landing, serta pasukan Lannister pimpinan Jaime yang menuju ibukota sehabis merebut Highgarden. Kembali, Winterfell kepulangan satu lagi perempuan Stark yang telah lama melanglang buana. Kecerdikan diperlihatkan oleh showrunners, yang merubah nuansa pertemuan yang sebenarnya bisa dibuat seharu mungkin. Arya dan Sansa berjumpa dalam sebuah momen nostalgia dengan turut mengenang Ned Stark, tepat di depan patung sang ayah. Ketika Bran dipertemukan Arya, Three-Eyed Raven ini pun kembali mempertunjukkan kemampuannya menembus ruang dan waktu. Jika kalian masih belum melihat kemampuan Arya selain menjadi Faceless Girl, tenang, di episode kali ini dirinya akan mempertontonkan kemampuan bertarung dengan pedangnya yang nyaris selihai Syrio Forel. Cersei yang dalam hati sepertinya ketar-ketir semenjak kedatangan ‘debt collector’ dari Braavos, akhirnya bisa sejenak lega setelah tibanya hasil rampasan emas dari Highgarden. Bukti improvisasi cerita kembali tersaji saat misteri gua di Dragonstone coba dieksplor oleh Jon dan dijadikan bukti kepada Dany mengenai musuh sejati warga Westeros. Jokes ringan juga masih akan muncul dari ucapan-ucapan Ser Davos. Beruntung saya telah menguatkan diri untuk tak menjamah spoiler yang sejak beberapa hari lalu muncul ke permukaan. Walhasil, pada sepertiga akhir episode ini, saya tak menduga akan terjadi serangan ‘Itu’. Naga, ‘Dracarys’, CGI, semua tumpah ruah dalam sebuah pertempuran epik khas Game of Thrones, yang budgetnya juga tak kalah dahsyat. Mimik muka Jaime ketika melihat Drogon, menjadi momen terbaik versi saya di episode kali ini.
Bron juga akan cukup banyak ambil bagian, mulai dari pengingatan kembali atas janji Jaime, hingga menjadi tokoh sentral pada momen-momen krusial di pertempuran. Perpindahan ke Westeros yang terlampau cepat dari Dany dan pasukan, menjelaskan bahwa alur cerita di episode ini tak selinear biasanya. Menyisakan 3 episode lagi di Season 7 -dan sebagian besar karakter sentral telah berkumpul dengan pasukan masing-masing-, rasanya tak salah untuk mengharapkan porsi cerita dari White Walkers di paruh kedua Season ini. Saya sangat tak sabar untuk segera melihat Beric Dondarrion menyalakan api di pedangnya. - Kutu Butara
0 Comments
MENGANDUNG SPOILER!! Episode 2 di Season 7 dibuka dengan cukup kuat, lewat dialog mantap dari Dany dan Lord Varys di tengah gemuruh hujan dan petir di Dragonstone. Banyak kenikmatan lain yang tersaji pada episode kali ini, yang entah mengapa mampu membuat saya merinding takjub hampir di sepanjang episode ini berlangsung. Dengan sisa 5 Episode lagi di Season 7, Showrunners benar-benar merealisasikan kepadatan cerita dan pace cepat, yang dibarengi dengan kerapian eksekusi penyajian. Nuansa reuni nampaknya menjadi hal yang diusung pada episode ini, yang diawali dengan tibanya Melisandre di Dragonstone, guna mengabdi (kembali) kepada pemangku tahta Westeros ‘sesungguhnya’. Sementara dari King’s Landing, Cersei tengah mencoba mengumpulkan calon-calon potensial ‘Allies’, sekaligus menciptakan senjata penangkal Naga Dany yang kedatangan Melisandre, telah mendapat kabar tentang ‘King in The North’ yang baru, dan ingin bertemu langsung dengan Jon. Leadership skill yang memukau kembali diperlihatkan Jon ketika meyakinkan para koalisinya untuk tetap tenang mengenai langkah berisiko yang ia ambil dengan menemui Dany. Pesan dari Samwell juga telah sampai kepada Jon, perihal sumber daya Dragonglass di Dragonstone. Momen penuh romansa pun terjadi lewat perpisahan intim sebelum bertugas dari Missandei untuk Grey Worm. Di sini, akting natural dari sepasang insan yang tengah jatuh cinta disajikan dengan balutan pernyataan yang cukup romantis dari Grey Worm. Mimik wajah Grey Worm, gestur Missandei, dan bentuk komunikasi canggung mereka, sangat menjelaskan bahwa keduanya memang tengah dimabuk asmara. Peter Dinklage, satu-satunya pemberi Golden Globe untuk serial ini, kembali unjuk gigi akan kemampuannya meramu taktik untuk merebut King’s Landing tanpa pertumpahan darah. Adegan adu argumen antara Tyrion, Dany, Olenna Tyrell, Yara Greyjoy dan Ellaria Sand di Dragonstone, menjadi salah satu momen terbaik di episode kali ini. Bagi Jorah Mormont, rasa-rasanya ada indikasi bahwa Greyscale yang dideritanya akan segera pulih. Terima kasih untuk tabib sekaligus ilmuwan baru di Westeros, Maester muda Samwell Tarly. Dari tengah westeros Arya memutuskan untuk mengubah haluannya setelah bertemu ‘Hot Pie’, teman lamanya yang jago bikin pai.
Perpindahan adegan yang nikmat dan sajian pace cepat di sepanjang episode, akhirnya memuncak lewat sebuah momen mengharukan buat Arya. Dan kembali membuat bulu kuduk saya merinding untuk kesekian kali. Saat tengah beristirahat dalam perjalanan, Arya dikepung segerombolan serigala, hingga muncul si pemimpin gerombolan serigala dengan tubuh yang lebih besar. Ya, dialah Nymeria (dibaca "Nigh-MEER-ee-uh", atau "Nih-MER-ee-uh"), Direwolf milik Arya yang diusir pergi lantaran menggigit Joffrey pada Season 1. Saat perjumpaan ini, Arya mencoba untuk berkomunikasi dengan Nymeria. Namun sayang, Nymeria yang sebenarnya masih mengenali Arya, pergi melengos begitu saja. Dan, janji Showrunners akan kepadatan cerita terjadi jelas di akhir episode. Sebuah peperangan khas bajak laut di perairan lepas nan gelap, tersaji antara ponakan dan paman. Euron Greyjoy menampakkan tajinya sebagai salah satu petarung ulung di jagat Game of Thrones. Bersama pasukannya, Euron harus melawan Yara, yang saat itu sebenarnya sedang mengangkut 3 anak haram Oberyn Martell. Walhasil, pertarungan penuh darah menjadi sajian akhir dari keseruan Episode Stormborn. - Kutu Butara MENGANDUNG SPOILER!! Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang untuk para penikmat serial Game of Thrones. Season 7 ini menandakan dimulainya improvisasi serta ekplorasi dari cerita yang telah dibuat opa George R.R. Martin dalam paket 'A Song of Ice and Fire'. Meskipun nyatanya banyak sajian yang memang berbeda antara serial ini dan sumber adaptasinya. Untuk para pembaca seri novelnya, saya ucapkan selamat datang di antah berantah dan zona ketidaktahuanmu huehehe. Episode pembuka dari season 7 ini rasanya cukup merata bagi semua storyline, mulai dari pembuktian alasan mengapa David Bradley (Walder Frey) masih ikut dalam pengambilan gambar untuk produksi season ini padahal secara jelas dirinya telah digorok Arya pada akhir season lalu, hingga kabar dari Nasib Jorah yang kali terakhir terlihat saat berpamitan kepada Dany untuk mencari penyembuh Greyscale yang menimpanya. Bran dan Meera telah tiba di The Wall/Castle Black dan bergabung dengan pasukan 'Penjaga Malam' pimpinan Eddison Tollett. Sementara Jon Snow dan Lyanna Mormont menunjukkan bakat kepemimpinannya di Winterfell, King's Landing pun kedatangan tamu dari barat dengan sebuah penawaran yang dapat (dengan mudah) ditolak. Saya sedikit terpingkal ketika adegan Arya yang sedang berkuda dan perlahan terdengar suara alunan lagu dari suara yang cukup familiar. Bisa coba tebak siapa pelantunnya? Tak lain dan tak bukan, Ed Sheeran. Ya, dirinya cukup eksplisit berada di depan kamera dengan tatanan rambut khas dirinya, lengkap dengan seragam tentara Lannister. Dari Oldtown, Samwell Tarly yang ternyata melakukan 'pekerjaan kotor', mulai berontak untuk menjadi seorang Pawang White Walkers. Sementara Brotherhood Without Banners tiba di sebuah rumah singgah. Disini, Sandor Clegane akhirnya paham mengenai alasan kehadiran Grup tersebut di bumi westeros, setelah mendapat penglihatan dari api yang dinyalakan oleh Thoros. Lalu, siapakah mayat yang dikuburkan The Hound disana? dialah Bapak dan Anak di Season 4 yang menjamu dirinya bersama Arya kala itu, namun kemudian The Hound merampas harta milik si bapak, dengan alasan bahwa keluarga tersebut tak akan mampu bertahan melalui Winter. Dan memang terbukti. Di bagian akhir episode ini, Kawan Kutu akan disajikan adegan kepulangan Dany ke tempat kelahirannya. Dari sini, Sang Ibu Naga nampaknya akan mencoba meramu taktik penyerangan bersama para sekutu guna mengembalikan tahta 7 Kerajaan ke tangan Targaryen. Dari segi teknis, Kawan Kutu masih akan melihat kedalaman dialog pada beberapa adegan. Seperti saat Jon Snow menyampaikan pandangannya mengenai pengkhianat dan pesan sang ayah, juga perdebatan seru dan saling hina antara Clegane, Beric dan Thoros. Atau sekedar celotehan sederhana seorang tentara Lannister yang berharap memiliki seorang anak perempuan, dengan harapan mampu merawat si Ayah ketika tua kelak. Pengambilan gambar apik juga terlihat saat pertemuan Arya dengan tentara Ed Sheeran yang terjadi di sekitar aliran sungai kecil, adegan Cersei dan Jaime di sebuah tempat di King's Landing yang beralaskan lukisan peta Westeros, hingga perpindahan adegan secara cepat dengan nuansa komedi, guna mempertontonkan rutinitas menjijikan Samwell Tarly.
Jika Kawan Kutu sudah melihat preview untuk episode 2 nanti, nampaknya akan ada kemunculan kembali dari Direwolf yang telah lama hilang. Pasti Kawan Kutu sudah bisa menebaknya. - Kutu Butara Sejak diumumkan bahwa jumlah episode musim ke-7 Game of Thrones akan menjadi 7 episode saja, banyak fans yang merasa khawatir akan seperti apa cerita yang ditampilkan nanti.
Namun tak perlu gundah, pasalnya rataan waktu di season terbaru nanti akan menjadi yang terlama (63 menit) dibanding season-season terdahulu (rataan episode tertinggi 56 menit, season 1), dengan 2 episode terakhir yang resmi memecahkan waktu tayang terlama untuk serial ini (sebelumnya dipegang oleh episode finale season 6 "The Winds of Winter”, 68 menit). Berikut daftar lengkapnya: Episode 1: 59 menit. Episode 2: 59 menit. Episode 3: 63 menit. Episode 4: 50 menit. Episode 5: 59 menit. Episode 6: 71 menit. Episode 7: 81 menit. Dengan skema seperti ini, para fans akan disuguhkan dengan total durasi sebanyak 7 jam 20 menit. Dan rasanya, tak masalah dengan jumlah episode yang lebih sedikit, jika nyatanya Showrunners lebih memilih kualitas dibanding kuantitas. Benar begitu, bukan? Sumber: Watchers on the Wall - Kutu Butara Masih dalam kesempatan yang sama, producer Game of Thrones mengatakan bahwa pelantun tembang 'Shape of You' tersebut merupakan penyanyi kesukaan Maisie Williams, dan akan melibatkannya sebagai bintang tamu, “For years we were trying to get Ed Sheeran on the show to surprise Maisie and this year we finally did it,”
Dalam beberapa season lalu, GoT memang telah melibatkan banyak musisi sebagai cameo, sebut saja Gary Lightbody dari Snow Patrol, Will Champion dari Coldplay, Sigur Rós, dan Mastodon. Weiss mengatakan, “A lot of [music artists] say they would like to [be on the show], and then we tell them [shooting a scene] is so boring, 'You’re gonna hate this — you’re going to be sitting around three days for 12 hours a day.'" Menarik untuk menantikan kehadiran Ed Sheeran di season 7 nanti. Jadi apa ya si Ed? Squire barunya Sansa, mungkin? Sumber: EW - Kutu Butara |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|