Kabar gembira buat seluruh pemirsa televisi Indonesia karena hari ini serial Halfworlds bakal tayang episode pertamanya! Halfworlds itu ceritain tentang peperangan antara mahluk yang berbeda dunia di Indonesia. Dibintangi oleh bintang papan atas seperti Reza Rahadian dan Tara Basro dan juga dengan sutradara yang baru saja memenangkan piala citra tahun ini, Joko Anwar, membuat serial TV yang tayang di HBO ini patut ditunggu! Kalo yang belum sempet nonton hari ini? Tenang, bakalan langsung dibuat reviewnya besok. Jadi tetep kunjungi Kutu Film yah!
-Kutu Kamar
0 Comments
Salah satu kelebihan manusia adalah memiliki imajinasi yang tidak terbatas. Dalam hal ini imajinasi diterapkan dalam film merupakan salah bentuk apresiasi terhadap kelebihan manusia. Film fantasi adalah salah satu genre film yang mengandalkan imajinasi. Sampai saat ini sudah banyak film fantasi, namun kali ini akan saya rangkum menjadi 7 film. Dengan peraturan : satu franchise satu film, film adaptasi novel juga bisa termasuk dalam list ini dan juga film kartun selama itu adalah film fantasi tetap bisa masuk list ini. Ayo kita mulai! 7. Pinnochio (1940) Terdapat banyak film Pinnochio tapi film kartun buatan Disney ini tetap film terbaik sepanjang masa. Pada saat pemutaran perdananya pun sudah mendapat banyak pujian pada masanya namun sayangnya film ini tidak diikuti dengan kesuksesan komersil. Namun bila Kawan Kutu penggemar film kartun klasik, film ini mesti anda tonton. 6. Pan's Labyrinth (2006) Dengan judul asli El Laberinto del Fauno, film yang ditulis dan disutradarai sutradara terkenal Guillermo Del Toro yang terkenal dengan trademark monster sebagai ciri khasnya ini berhasil meraih kesuksesan secara komersil dan juga meraih beberapa nominasi dalam Piala Oscara yang sala satunya adalah film asing dan sinematografi terbaik. Menceritakan tentang kejadian pasca perang sipil Spanyol, Ofelia, karakter utama dalam film ini menemukan labirin yang berisi mahluk mahluk aneh dan disinilah petualangannya dimulai. Film ini juga mengangkat nama Guillermo Del Toro sebagai salah satu sutradar papan atas Hollywood. 5. Edward Scissorhands (1990) Film kolaborasi pertama antara Johnny Depp dengan Tim Burton ini dianggap sebagai salah satu film karya terbaik Tim Burton. Dengan budget 20 juta dolar dan pendapatan 86 juta dollar yang bisa dianggap cukup sukses. Edward adalah seorang pria hasil ciptaan "Sang Penemu" dengan tangan yang memiliki gunting. Dianggap sebagai pria yang aneh, kemudian diadopsi oleh salah satu keluarga suburban dan diam-diam Edward pun menyukai salah satu anak gadis remaja dari keluarga tersebut. Film ini pun berhasil mendapat nominasi Golden Globe aktor komedi terbaik kepada Johnny Depp. 4. Fantasia (1940) Salah satu studio pionir film animasi anak, Disney, memulai debut ketiganya dalam film ini. Setelah Snow White and The Seven Dwarfs dan juga Pinocchio. Terbagi kepada 8 segmen film, film ini lebih fokus pada musik klasik yang dimainkan oleh Philadelpia Orchestra yang dipimpin oleh konduktor Leopold Stokowski dan film ini pun sukses mendapat banyak pujian dan penghargaan. Salah satu film Disney klasik yang mesti Kawan Kutu tonton. 3. Lord of The RIngs (2001-2003) Pasti Kawan Kutu hampir semuanya tau atau minimal pernah dengar film ini. Film adaptasi novel J.R.R Tolkien ini juga mempunyai prequel yaitu The Hobbit. Menceritakan tentang Frodo Baggins yang mendapat cincin yang mempunyai kekuatan hebat dan terpaksa membuangnya ke Mordor. Dengan para ksatria yang juga dikenal dengan Fellowship of The Ring, Frodo pun memulai petualangannya dari kampung halamannya The Shire. Film ini juga banyak mendapat apresiasi dan juga dianggap sebagai salah satu film fantasi terbaik, terbukti dari pendapatan dan penghargaan yang diraih film ini. 2.. Harry POtter (2001-2011) The Boy Who Lived. Memulai debutnya pada tahun , film ini berhasil mengangkat nama J.K Rowling sebagai salah satu penulis terbaik di dunia. Harry Potter pun memiliki banyak fans di seluruh dunia dari muda sampai tua. Menceritakan tentang Harry Potter, bocah yang selamat dari Voldemort, salah satu penyihir jahat terkuat sepanjang masa ini memulai petualangannya di sekolah sihir Hogwarts. Dengan sahabatnya Hermione Granger dan Ron Weasley ini mengalami banyak hal dari kesenangan dan kesedihan. 1. The Wizard of Oz (1939) Pasti Kawan Kutu kurang mengetahui film ini karena film ini termasuk film lama dan klasik karena dirilis pada tahun 1939. Film ini juga dianggap sebagai salah satu pionir genre film fantasi. Berdasarkan adaptasi novel The Wonderful Wizard of Oz oleh L Frank Baum, film ini menceritakan tentang Dorothy Gale yang diperankan oleh Judy Garland yang terdampar ke dunia fantasi dan harus mencari penyihir agar bisa kembali pulang. Petualangannya pun dimulai dengan bertemu Tin-Man, Scarecrow dan Doctor. Sayangnya film ini saat dirilis tidak mempunyai kesuksesan komersil walaupun mendapat 6 nominasi Piala Oscar. Dianggap sebagai film fantasi terbaik sepanjang masa film dan sebagai film klasik karya Amerika. Bila Kawan Kutu belum menonton, tontonlah segera. Mungkin hanya itu 7 film fantasi terbaik, menurut Kawan Kutu bagaimana? Kasihtau dalam comments. Ulasan film ini merupakan salah satu request Kawan Kutu di akun official line (klik lewat smartphone) -Kutu Klimis & Kutu Kamar
Entah siapa yang mempopulerkan gaya memisahkan cerita akhir menjadi dua bagian. Mungkin sejak Harry Potter, atau Twilight saya kurang yakin, model seperti ini akhirnya diterapkan oleh The Hunger Games. Membuat Mockingjay menjadi dua part. Jika melihat Mockingjay Part. 2, strategi ini berhasil dalam mengeruk penghasilan yang mencapai 2 miliar dolar lebih. Bagaimana dengan cerita yang disajikannya? Dua film rasanya sudah menggambarkan dengan jelas tujuan akhir dari dunia Hunger Games ini. Setidaknya cukup memuaskan bagi orang-orang seperti saya yang tak membaca serial bukunya. Malah setelah menontonnya, saya menjadi lebih tertarik membacanya. Karena pasti di dalamnya mengandung cerita yang jauh lebih dalam daripada apa yang kita lihat di layar lebar. Berterima kasih lah pada Jennifer Lawrence. Mungkin tanpa kehadirannya, The Hunger Games tak akan meledak seperti sekarang. Mockingjay Part. 2 adalah salah satu pembuktiannya bahwa dia merupakan aktris dengan segala talenta. Segala kualitas yang diinginkan setiap produser film ada dalam dirinya. Lihat saja, di usianya yang masih muda dia telah meraih Oscar dengan Silver Lining Playbook (2012). Walau telah sukses sebagai film blockbuster tahun ini, menurut saya Mockingjay Part. 2 jauh dari bayang-bayang Oscar. Francis Lawrence sebagai director melakukan hal yang bagus dibanding Part. 1 nya. Seperti yang diharapkan setiap orang, kali ini lebih banyak aksi menegangkan dan melibatkan seluruh karakter inti. Yang saya heran adalah tensi yang dibentuk terasa kurang rapi sepanjang film. Ya setelah rentetan ancaman dari “pod” dan “mutts”, ketegangan langsung menurun drastis. Kita bahkan tak bisa melihat kudeta sebenarnya pada Snow (Donald Sutherland). Hanya tiba-tiba Coin (Julianne Moore) sudah mengambil alih. Mungkin karena memang di bukunya ditulis seperti itu, tapi ya terus kenapa. Apa salahnya membuat sedikit adegan penangkapan Snow, jadi terasa lebih dramatis. Makanya ketika saat eksekusi, terasa membosankan. Mockingjay Part. 2 adalah akhir dari sebuah transformasi besar. Dari aksi hiburan petualangan bunuh-membunuh menjadi sebuah pemberontakan besar-besaran. Begitupun dengan Katniss yang berevolusi dari remaja distrik pinggiran menjadi sebuah simbol pergerakan masyarakat. Keunggulan cerita The Hunger Games tak lain adalah Katniss, wanita yang menjadi simbol dan pemimpin yang dihormati masyarakat. Memang sebenarnya sudah banyak film yang mengangkat wanita sebagai karakter utamanya. Bahkan tentang “strong female characters” juga menjadi pembicaraan yang menarik. Namun Katniss berhasil menampilkan perbedaan. Ya, Hunger Games seolah mematahkan segala jenis stereotip pada perempuan. Katniss bukanlah sepenuhnya wanita yang selalu merasa inferior, lemah tak berdaya. Juga bukan sepenuhnya wanita superior dengan segala kekuatan dan kekerasan yang digunakannya. Katniss memiliki porsi yang sama antar keduanya. Katniss adalah karakter yang memiliki sisi maskulin, dia bisa membunuh tentu saja. Kepribadiannya yang rentan membuatnya lebih empatis dan bertindak dengan perasaan, feminis. Tak dipungkiri dia juga masih butuh Peeta Mellark (Josh Hutcherson) dan Gale Hawthorne (Liam Hemsworth), namun tak menjadi ketergantungan. Dia seolah berhasil mempresentasikan berbagai karakter dalam satu waktu. Katniss adalah seorang petarung, selebriti, teman yang setia, kekasih, sekaligus sebagai seorang anak dan kakak perempuan. Jangan lupa dia adalah simbol pemberontakan Panem. Secara tak sadar kita juga tahu bahwa keseluruhan cerita adalah tentang revolusi dan pemberontakan. Namun rasanya berbeda sekali kan dengan film-film tentang pemberontakan. Ambil contoh film yang dikenal luas, V for Vendetta (2005). Siapa yang lupa dengan adegan yang memperlihatkan ratusan orang bertopeng bergerak secara bersamaan. Situasi pemberontakan sangat terasa. Atau contoh yang sedikit berbeda, misalkan One Flew Over The Cuckoo’s Nest (1975) yang dibintangi oleh Jack Nicholson. Keberanian seseorang mengubah keadaan menjadi poin utamanya di film tersebut.
Elemen-elemen tentang pemberontakan semakin menipis di bagian kedua Mockingjay ini. Coba ingat Mockingjay Part. 1, yang terasa adalah pemberontakan lapisan masyarakat bawah melawan pemerintah. Cerita yang berfokus pada Katniss Everdeen menjadikan hal-hal pemberontakan itu terpinggirkan, tapi tak hilang. Bahkan di beberapa adegan, saya lupa bahwa Katniss sedang berusaha menggulingkan seorang diktator bernama Snow. Menurut saya, ini akibat dari pemisahan satu cerita menjadi dua film. Terlalu banyak yang hilang dari kedua film. Yang pertama kita melihat propaganda pemberontakan tapi tanpa aksi sebenarnya. Film kedua sebaliknya, hanya terlihat Katniss melakukan petualangan bertahan hidup yang menegangkan. Akibatnya, menjelang akhir film, saya tak merasa gereget baik dari sisi pemberontakan maupun petualangannya. Ya secara keseluruhan, Mockingjay Part. 2 adalah film yang bagus. Menyisipkan tentang isu wanita, pemberontakan, dan politik adalah hal yang menarik. Mengingat film ini memiliki target penonton anak muda. Penampilan Jennifer Lawrence patut diberi apresiasi tinggi di film ini. Oh ya Kawan Kutu, film ini rasanya kurang cocok jika anda memanfaatkannya sebagai kencan pertama. Ya kecuali jika memiliki pasangan yang sama-sama senang membahas tentang film. Hehe. - Kutu Kasur Saya akui film ini cukup kontroversial pada zamannya bahkan sampai saat ini. Untuk mengulas film ini pun saya perlu mendiskusikannya dengan para penulis lainnya apakah film ini mesti diulas atau tidak karena terlalu kontroversial, dan bila salah satu Kawan Kutu tidak me-request nya maka saya tidak akan mau mengulasnya. Film ini menceritakan tentang sekelompok orang yang hendak mencari kru film dokumenter yang hilang di pedalaman hutan Amazon. Yang terdiri dari Alan Yates, Faye Daniels, Jack Anders, Mark Tomaso dan dipimpin oleh Harold Monroe. Kejadian tidak terduga pun banyak terjadi yang melibatkan para tim dengan para kanibal sadis. Ceritanya termasuk biasa saja dan menurut saya membosankan, bahkan untuk adegan sadisnya sekalipun. Karena spesial efek pada film yang dirilis pada 1980 ini memang tidak bagus bisa dilihat dari budgetnya yang kecil. Film ini menurut saya hampir sama seperti film horror seks Indonesia, bagi Kawan Kutu pecinta adegan sadis (Kawan Kutu akan kaget bahwa ada beberapa orang di dunia ini yang menyukai adegan sadis) pasti hanya akan menunggu adegan sadis tanpa mempedulikan plot ceritanya. Seperti saat menonton film horror seks kita tidak peduli plot ceritanya, kita hanya ingin melihat adegan seksnya. Uniknya, sang sutradara Ruggero Deadato ditahan polisi karena disangka membunuh para pemain dalam filmnya karena adegan sadis dan pembunuhan di dalam film ini begitu nyata pada zamannya. Sebuah sensasi yang menurut saya menguntungkan untuk promosi film ini agar terkenal. Apakah film ini layak ditonton? Ya, BILA Kawan Kutu penggemar film gore (sadis). Rating: D Review ini merupakan request dari Kawan Kutu (yang mempunyai selera film cukup unik) -Kutu Kamar
Gimana kalo Superhero saling bertarung satu sama lain? Yap, Kawan Kutu para pencinta film Marvel harus menonton film ini, dimana sesama superhero konflik dan bahkan terjadi peperangan besar! Dirilis tahun depan, dan baru aja dipost trailer resminya kemarin! Hanya di Kutu Film ada semua trailer film terbaru! Wajib yah ditonton biar ga penasaran.
-Kutu Kamar |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|