Entah kenapa film action begitu disukai oleh para kaum lelaki. Pemeran utama dengan badan macho kekar nya selalu berhasil mendapatkan wanita cantik dan menyelamatkan dunia. Atau melihat penjahat yang terlalu banyak omong sebelum membunuh pemeran utama? Lupakan logika dan hukum fisika, ini waktunya untuk para lelaki berkhayal untuk memiliki hidup seperti karakter dalam film berikut, ini adalah 5 film action terbaik 2013. 5. Oblivion Film pasca akhir dunia ini menceritakan situasi bumi setelah berperang dengan alien dan menyebabkan bulan menjadi hancur, sehingga mengakibatkan tsunami dan banjir sehingga bumi pun ditinggalkan dan umat manusia pun terpaksa pindah. Para penduduk bumi pun terpaksa pindah ke salah satu satelit Planet Saturnus, Titan melalui Tet, sebuah stasiun luar angkasa. Anda penggemar sains fiksi luar angkasa seperti Star Trek dan Star Wars pasti menyukai film ini. Alur cerita pun dibuat dengan baik. Tom Cruise yang didaulat sebagai pemeran utama pun dapat memerankan perannya dengan baik. Salah satu film fiksi ilmiah terbaik pada tahun 2013. 4. Elysium Elysium adalah tempat tinggal alternatif bagi para orang-orang kaya dan berkuasa, ditambah dengan adanya mesin Med-Bays yang sanggup menyembuhkan penyakit apa saja dan membuat umur manusia semakin panjang, maka tidak heran itu semua membuat iri bagi penduduk yang tinggal di bumi, yang diceritakan bahwa para penduduk tersebut adalah orang-orang miskin yang terpinggirkan dan haruse menjalani hidup yang keras. Kesenjangan sosial diceritakan dengan baik dalam film ini. Max, diperankan oleh Matt Damon, adalah seorang pekerja kasar di bumi yang dengan tidak sengaja badannya terkena radiasi dan hanya mempunyai 5 hari untuk hidup. Dimulailah petualagannya menuju Elysium. Anda penggemar Jodie Foster, pemeran Clarice Sterling dari film thriller Silence of The Lambs, dapat melihat perannya sebagai Delacourt, Menteri Pertahanan Elysium. Film karya Neil Blomkamp menurut saya merupakan karya terbaiknya selain District 9. 3. Olympus Has Fallen Kita semua mungkin lelah dengan film-film dimana Amerika Serikat menjadi negara superior dan adikuasa. Tapi dalam film ini digambarkan bagaimana AS tidak berdaya dengan serangan teroris Korea pada The White House (gedung putih) simbol kekuatan Negara AS. Dimulai dengan munculnya pesawat yang entah darimana menembaki dan menghabisi semua personel keamanan dan Secret Service (=sebutan untuk Pasukan Pengaman Presiden AS). Entah kenapa saya begitu menyukai dan memberi kepuasan tersendiri saat menonton film ini, karena saya sangat bosan melihat film-film yang menonjolkan AS adalah negara adikuasa. Aaron Eckhart, pemeran Harvey Dent 'Two Face' dari film epik The Dark Knight, didaulat sebagai President Asher. Film yang menarik dan menambah perspektif tentang sistem keamanan di Amerika. 2. Pacific Rim Mungkin anda bisa mengajak anak, adik, atau saudara kecil anda untuk menonton film ini karena film ini menceritakan tentang satu hal : Monster melawan Robot. Cerita yang terdengar sederhana dan menjadi favorit semua anak kecil. Bila anda penggemar Power Rangers, Gundam, atau Ultraman mungkin film ini akan mengingatkan anda akan masa kecil anda. Pada Tahun 2020 terjadi peperangan antara Kaiju (monster raksasa) yang muncul dari dasar samudera melalui portal antar dimensi dengan robot raksasa yang dibangun dengan mengumpulkan seluruh sumber daya dari seluruh negara dan menyebutnya Jaeger. Jaeger dikendalikan oleh dua orang yang mempunyai hubungan darah dimana pikirannya dihubungkan oleh neural bridge. Dengan bersetting dari berbagai tempat di belahan dunia, film ini menyediakan efek CG yang rumit sanggup menghipnotis penonton dengan perkelahian yang rumit antara Jaeger dan Kaiju. 1. Fast and Furious Six Ini adalah seluruh esensi dari film action yang pernah ada. Aksi yang tidak masuk akal, para pemeran yang entah kenapa memiliki badan yang kuat walaupun jatuh dari ketinggian, perempuan seksi berbikini, jagoan yang selalu menang, ini adalah film action sesungguhnya. Dom, diperankan oleh Vin Diesel, dan seluruh kawanannya yang hendak pensiun dari aksi kriminal kembali diajak oleh Hobbs, diperankan oleh Dwane Johnson, untuk menangkap mastermind kriminal Shaw dengan imbalan menghilangkan seluruh catatan kriminalnya dan dapat memulai hidup baru. Tentu saja Dom menerima tawaran ini. Dom pun menyadari bahwa tugasnya tidak mudah. Terdapat twist dalam film ini, dan juga ada kendaraan yang pasti disukai semua lelaki. Tank Baja. Tank yang melindas mobil-mobil keren mahal dan aksi-aksi yang keren (walaupun tidak masuk akal). Joe Taslim, pemeran Sersan Jaka dari film The Raid, juga berperan dalam film ini. Joe Taslim berperan sebagai Jah, anak buah dari Shaw yang memiliki kemampuan bela diri. Saya sangat menikmati film ini walaupun ceritanya mudah ditebak. Bila anda belum menonton film ini, anda harus menontonnya sekarang juga. Mungkin hanya itu 5 film action terbaik menurut saya, menurut anda bagaimana? Beritahu kami dalam section comments! Lihat tulisan saya sebelumnya dalam 5 Film Drama Terbaik 2013, 5 Film Komedi terbaik 2013, 5 Film Horror terbaik 2013 tunggu tulisan saya selanjutnya dalam: -5 Film Superhero Terbaik 2013 _5 Film Animasi Terbaik 2013 Oleh : Kutu Kamar
0 Comments
Drama memang klise? Tidak sepenuhnya benar. Kecuali anda menonton drama FTV siang bolong di stasiun televisi yang ceritanya anak yang selalu disiksa ibu tirinya. Kali ini saya akan mereview 5 film drama terbaik 2013. Untuk penggemar film drama, terutama kaum wanita, ajak dan paksa pacar anda yang pasti tidak mau ikut menonton. 5. Gravity Film yang dibintangi Sandra Bullock ini bercerita tentang Seorang Astronaut Dr. Ryan Stone yang pesawat luar angkasanya hancur dan kemudian harus bertahan hidup menemukan pesawat ulang alik yang lain untuk kembali pulang ke bumi. Film yg disutradai Alfonso Cuaron ini berhasil mendapat banyak pujian dan memenangkan Piala Oscar dalam kategori Sutradara Terbaik. Efek CGI canggih pun menambah tiap adegan dalam film ini terasa nyata dan menggambarkan betapa indahnya luar angkasa dan juga betapa mengerikannya bila terjadi hal yang tidak diinginkan. 4. Captain Phillips Berdasarkan kisah nyata pada tahun 2009 tentang perompakan Somalia, Tom Hanks didaulat sebagai pemeran Captain Phillips. Film drama thriller ini berusaha untuk menjaga perspektif antara tindakan perompak Somalia dengan Captain Phillips. Bahwa antara perompak Somalia dan semua krew kapal termasuk Captain Phillips hanya berusaha untuk bertahan hidup. Film ini berhasil menceritakan keberanian Captain Phillips dalam menghadapi perompak Somalia, film yang berbudget 55 juta dollar ini berhasil memperoleh pendapatan 218 juta dollar. 3. Her Penggemar Scarlet Johansson harus menonton film ini. Walaupun hanya sebagai pengisi suara. Bersetting pada masa depan, dengan Theodore Twombly (Joaquin Phoenix)sebagai pemeran utama, Her menceritakan tentang seorang duda yg baru bercerai dan menjalin hubungan dengan OS komputer AI (=Artificial Intelligence) seperti robot yang memiliki intelegensi manusia hanya saja tidak memiliki bentuk, hanya suara pada komputer. Scarlett Johansson mengisi suara sebagai OS komputer AI bernama Samantha. Saya begitu menyukai film ini karena menggambarkan masa depan yang kompleks dengan kemajuan teknologi. 2. 12 Years A Slave Film rasisme merupakan film favorit saya karena menceritakan kompleksnya kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan memoir Solomon Northup pada tahun 1841 , film ini menceritakan tentang seorang warga Afrika Amerika yang diculik dan dijual ke perbudakan. Dengan budget 20 juta dollar film ini berhasil meraih pendapatan 178 juta dollar dan menyabet banyak nominasi oscar. Lupito Nyong'o pun berhasil meraih piala oscar dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik. Banyak momen2 menyentuh yang bisa membuat anda sadar bahwa rasisme merupakan hal yang sangat salah. Saya pun mengagumi sosok Abraham Lincoln karena dia berhasil menghapus perbudakan di Amerika yang berlangsung di Amerika selama 240 tahun. 1. Dallas Buyer's Club Walaupun diproduksi oleh production house tidak terkenal dan juga budget yang kecil, tapi penampilan Matthew McConaughhey dan Jared Leto sangat superior. Matthew berperan sebagai Ron Woodrof, seorang junkie (=pemakai obat2an) pengidap AIDS yang badannya amat kurus. Jared Leto berperan sebagai transgender yang juga mengidap AIDS. Bercerita tentang Ron yg menyelundupkan obat2an untuk pengidap AIDS dari Mexico. Dan juga menjualnya kepada pengidap AIDS yg lainnya. Disebutlah Dallas Buyers Club. Proses pengurusan badan memang bukan hal yg baru di Hollywood, seperti Christian Bale dalam The Machinist. Tapi yang membuat saya kagum kepada Matthew adalah bagaimana dia tenggelam dalam perannya dan seolah benar-benar menjadi Ron Woodrof pengidap AIDS yang sebenarnya. Ini merupakan salah satu film drama terbaik 2013, Matthew McConaughhey dan Jared Leto berhasil meraih Piala Oscar dalam kategori Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik, dan menurut saya, mereka memang pantas memenangkan penghargaan itu. Mungkin hanya itu 5 film drama terbaik menurut saya, menurut anda bagaimana? Beritahu kami dalam section comments! Lihat tulisan saya sebelumnya dalam 5 film komedi terbaik 2013 , dan tunggu tulisan saya dalam :
-5 film horror terbaik 2013 -5 film action terbaik 2013 -5 film superhero terbaik 2013 -5 Film Animasi terbaik 2013 Oleh : Kutu Kamar Captain: "Raise the t'gallants!" Crew: "Raise the t'gallants!" "Out of the way!" Captain: "Brace up another five degrees!" Quartermaster: "Five degrees! - Five degrees!" Captain: "Bring her up into it." "More! Brace up a little more! More! That's well!" Quartermaster: "That's well." Crew: "Hold on!" Captain: "Now bring her up into it." "More, damn it." "Like this!" Crew: "Aye, Captain!" Captain: "There. Hold it there. Hold her tight. Speed! Again, please!" Crew: "Time! Seven and a half knots!" Quartermaster: "All right, ladies, get some rest. In a few hours, things are gonna get awfully interesting." Black Sails, dari namanya saja sudah tersirat jelas kalau film serial ini tentang kelautan, dan tentunya gelap, hitam, dan jahat. Ditambah lagi dengan poster serial ini, sudah pasti anda tau film ini bercerita tentang bajak laut. 25 Januari 2014 lalu, Jonatahan E. Steinberg & Robert Levine membawa penonton dibawah naungan Starz Channel ke dalam kunonya laut dan kepulauan bahamas di tahun 1715, pada saat masa keemasan bajak laut (Golden Age of Piracy). Dimana Hukum setiap bangsa beradab menyatakan mereka (bajak laut), sebagai "hostis humani generis", (musuh seluruh umat manusia). Sebagai tanggapan atas predikat tersebut, para perompak mendoktrin diri mereka untuk "war against the world". Anda pecinta Pirates of The Caribbean ? ya, saya juga salah satu fans dari film yang dibintangi johnny depp tersebut. Tapi jangan salah sangka , anda mungkin akan tidak sependapat dengan saya, bila saya bilang bahwa Black Sails, jauh lebih menggambarkan kehidupan bajak laut pada eranya ketimbang POTC. dan belum tentu juga anda akan suka serial ini apabila membandingkannya dengan POTC. Saran saya buang jauh-jauh Jack Sparrow dan koleganya, dan siapkan memori anda untuk meresapi setiap percakapan para bajak laut, diantaranya, Captain Flint (Toby Stephens), Eleanor Guthrie (Hannah New), John Silver (Luke Arnold), Captain Charles Vane (Zach McGowan), Anne Bonny (Clara Paget), Calico Jack Rackham (Toby Schmitz), Mr. Gates (Mark Ryan) dan bajak laut sinting lainnya. Niat! ya niat, series-maker dari luar negeri memang penuh dengan totalitas, tema film dan garapannya pasti selalu membuat kita asik menonton, seakan-akan lupa waktu dan tempat , dan masuk ke dunia karangan visual tersebut. Starz, membuat semuanya tampak asli ! ya, kapal galleon yang akan kalian liat di serial ini benar-benar asli, asli bukan grafik atau studio set, namun hasil karya tangan 300 orang pekerja. Starz kali ini benar-benar tidak main-main dalam mengerjakan serial anyar ini, ditambah dengan keikut sertaan sang produser Michael Bay , menambah serial ini menjadi tontonan yang patut diikuti di 2014 ini. Naah, seperti biasanya, semua serial garapan Starz agak sedikit berbeda, mereka saya sebut agak sedikit “liar dalam aturan”, ya kalau kalian menonton Spartacus, dan Davinci’s Demons, mungkin anda tahu maksud saya. You’ll found a lot of blood & boobs ! lol Serial yang di produseri oleh penggarap film Transformers dan Armageddon Ini, sudah season-finale di episode VIII, sekitar 2 minggu lalu. Tampil berbeda dengan serial-serial tv lainnya yang menggunakan judul sebuah kalimat, Black Sails memberi judul per episodenya dengan angka romawi, what an epic. Sampai saat ini, saya pribadi merekomendasikan anda para penggila harta & lautan untuk menonton serial ini. Rumornya season berikutnya akan rilis di tahun 2015. Ini menimbulkan tanda Tanya? Apakah season 2 yang katanya sudah kontrak 10 episode akan menggelegarkan otak penonton setelah sekian lama rehat? Atau malah sebaliknya? Atau? Atau? Atau? Ya sisanya saya kembalikan kepada anda. Oleh : Kutu Ular Saya selalu kagum dengan orang-orang yang berani meninggalkan kehidupannya demi sesuatu yang mereka anggap lebih besar dari kehidupan nya itu sendiri..
"Idealism." they said. The term idealism (according to my self) refers to a ways of living, thinking and doing. I believe every people has their own way and its different with each other. Well, you know, the differences were formed by society, culture, religion, govt, and family. In other words, saya mau bilang bahwa pihak pihak yang punya otoritas itulah yang menciptakan idealisme dalam kehidupan kita. Banyak orang mengikuti arus ideal tersebut.Sedikit orang membuat arus idealnya sendiri. Saya yang terhitung dalam kategori "banyak" ini menganggap sedikit orang tersebut adalah orang orang yang istimewa. .............................. Tunggu dulu, dont get me wrong. Saya tidak ingin membahas tentang sebuah idealisme atau betapa idealisnya seseorang. Terlalu sensitif. Saya adalah makhluk realistis. Who we are is not static, We are a constant evolution. Jadi, Ini hanya sedikit cerita kekaguman dari saya yang tidak pandai bercerita. Lalu? Begini. Beberapa kali saya jatuh cinta pada karakter-karakter fiksi dalam sebuah film. Jack Skellington adalah alasan saya untuk berdandan seperti Sally pada Halloween tahun lalu. Ichabod Crane, Flynn Rider, Joel Barish, Lizbeth Salander.I wish they were real... Kecuali, Alexander Supertramp. Saya berharap dia hanya sebuah tokoh fiksi dalam film Into the Wild. Saya berharap dia hanya sekedar imajinasi Sean Penn, sang sutradara atau Jon Krakauer, sang penulis. Saya berharap dia tidak nyata. Karena realitas bukanlah tempat untuk seorang Supertramp. Seorang petualang- a super foot traveler dengan segala keanarkian nya, memberikan saya pelajaran tentang sebuah kesederhanaan. Dan.. Saya harus sadar bahwa dia tidak dilahirkan dari sebuah imajinasi atau diciptakan menjadi tokoh fiksi. Dia nyata. Dia ada. Dia pernah hidup. Orang tua nya memberi nama Christoper Johnson McCandless saat ia lahir. Chris adalah anak yang beruntung , dibesarkan di lingkungan keluarga yang dihormati secara prestasi dan materi. Kedua orang tua nya sukses berkontribusi dalam industri dirgantara Amerika. Kemauan Chris yang keras sudah terlihat sejak kecil. Dia sungguh cemerlang. Hubungan kedua orang tua nya yang tidak lagi harmonis memaksa Chris dan adiknya melihat hal hal yang begitu menyakitkan. Setiap hari, rasa sakit itu membusuk jadi pahit. Kepahitan sekaligus Kehormatan menjadi bagian keluarganya. Hal-hal itu- matrealism of society, menjadi sangat memuakan bagi Chris. Betapa ingin, ia menertawakan dan menghina karakter karakter kapitalis masyrakat. Selama 4 tahun, Chris dipenjara oleh hal hal akademik demi menuruti kemauan orang tua nya. Ketika ia lulus menjadi sarjana, Ayah `nya memberikan sebuah Cadilac sebagai ganti mobil tua yang selama ini ia kendarai. Chris tidak membutuhkan hadiah kelulusan dari ayahnya. Chris menolaknya mentah-mentah. Memang, hubungan Chris dan ayahnya tidak pernah matang dan sedap untuk dinikmati. Hal-hal yang Chris nikmati hanyalah buku-buku yang banyak menginspirasinya. Karya-karya Leo Tolstoy, Jack London, H.D Thoreau dijadikan sebagai parafrase yang membantunya hidup dan memahami banyak hal. Haduh.. Saya bosan sekali menceritakan kehidupan Chris sebelum ia lahir menjadi Alexander Supertramp.Saya juga bosan menyebutnya dengan nama Chris. Saya lebih suka menyebutnya Supertramp. Alexander Supertramp. An Extremist. An Aesthetic Voyager. Begitulah ia menamai alter ego nya. Tahun 1990, Supertramp memutuskan untuk tidak lagi meracuni dirinya dengan peradaban masyrakat. Terlalu lama dia menjadi Chris, menderita penyakit-penyakit moral dan berobat pada formalitas-formalitas nilai. Dia sungguh ingin melepas ikatan-ikatan apapun yang melabel dirinya. Ia meninggalkan keluarganya, Ayah Ibu yang selalu berpura-pura- seperti bermain peran menjadi orang tua. Ia meninggalkan adiknya, satu satunya teman bicara. Ia menggunting kartu kredit dan tanda pengenalnya. Ia mendonasikan seluruh uang tabungan akademis kepada lembaga amal, meninggalkan mobil tua kesayangan, dan membakar dollar-dollar terakhir yang ia miliki. Money makes people cautious, pikirnya. Dua tahun, Supertramp berjalan dengan boot kulit dan ranselnya. Bersenang-senang tanpa tujuan. Hingga akhirnya datang sebuah petualangan besar. An Odyssey to North, the climactic battle to kill the false being within… Selama setahun, Supertramp memimpikan petualangan nya ke Alaska. Ia ingin pergi ke Alaska. Ia ingin berada di alam putih utara. Di belantara Alaska. Just be there! Just on his own ! No fucking watch, no map, no ax, no nothing. Nothing. Just be out there in it. In big mountains, rivers, sky, game.. getting out of sick society. Ketika Supertramp mempersiapkan petualangan terbesarnya, Ia beberapa kali menjumpai orang-orang, berbagi cerita tentang perjalanan nya. Orang-orang ini banyak membantu Supertramp. Mereka seperti….heran?takjub?kagum?terinspirasi? (apapun itu namanya) Mereka menyayangi dan merindukan Supertramp. Sebelum musim semi, Supertramp sampai di Fairbanks, Alaska. Ia membawa 10 pound beras, senapan, beberapa buku dan peralatan kemping untuk memulai kehidupannya di alam liar. Inilah puncak petualangan nya.. The climactic battle to kill the false being within.. Not to be strong, but to feel strong To measure your self To find your self At least once in the most ancient of human conditions, facing the blind, deaf stone alone with nothing to help you but your hands and your own head. Di penghujung musim semi, suatu ketika Supertramp membaca karya Tolstoy yg berjudul Family Happiness. Ide-ide tentang kebahagian itu mendatangi Supertramp. People, Family, Rest, Nature, Books, Music, Love, Mate, and Children…What more can a heart of man desire?... Supertramp memutuskan untuk meninggalkan Alaska. Mungkin kembali menjadi Chris . Chris yang selalu berkata “Thank you, I just don’t want anything” kepada ayahnya.,Chris yang beremansipasi dari kontrol orang tua, Chris yang membenci matrealisme berlebihan, atau…. Chris yang menyadari bahwa kebahagian itu hanya nyata ketika dibagi? Tidak tahu... Saya hanya berharap Supertramp tidak nyata. Karena saya mengagumi kesederhanaannya, Idealisme yang menyadarkan saya tentang begitu banyaknya kenyamanan-kenyamanan yang salah Terima kasih, Supertramp... Saya berharap kamu hanya Chris. sayang... kenyataan bukan untuk si Idealis. Oleh: Kutu-kan |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|