Kawan Kutu masih ada yang ingat dengan perang dingin? Perang antara Amerika dengan Uni Sovyet atau yang sekarang dikenal dengan Rusia? Film ini menunjukkan perspektif lain tentang perang dingin dan bagaimana seorang pengacara biasa yang diperankan oleh Tom Hanks terjebak dalam carut marut perang dingin dan konsekuensinya terhadap keluarganya. Kalo Kawan Kutu suka drama sejarah politik pasti bakal suka film ini! Film ini akan datang ke bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Tonton yah trailernya!
Oleh : Kutu Kamar
0 Comments
Dua tahun sudah kita kehilangan karakter dari DC Comics di layar lebar. Jika masih ingat dengan Man of Steel, ya itulah film terakhir sebelum Batman vs Superman: Dawn of Justice tahun depan. Artinya memang dua tahun belakangan ini DC benar-benar “puasa”. Di dua tahun absennya DC itulah seperti dimanfaatkan oleh pesaing utamanya, Marvel, lebih tepatnya Marvel Studio dan 20th Fox Century. Terhitung 7 judul film dari Captain America: Winter Soldier hingga ditutup dengan Fantastic Four.
DC bukannya benar-benar hilang. Di serial televisi bisa dibilang karakter DC sukses menarik perhatian dengan Arrow-nya. Lalu muncul judul-judul lain seperti Constantine, The Flash, dan Gotham. Terutama Arrow dan The Flash, kedua serial ini mencuat dan terkenal, terutama di internet. Namun Marvel juga memberikan “persaingan” dengan Agent of S.H.I.E.L.D., Agent Carter, dan tentu saja Daredevil. Bahkan mereka punya kelebihan tersendiri dengan adanya hubungan jalan cerita dengan Marvel Cinematic Universe langsung. Setelah absen dari layar lebar sejak 2014, kali ini DC akan mencoba melawan dengan film Batman vs Superman: Dawn of Justice dan Suicide Squad. Bisakah kedua film DC menandingi film-film Marvel? Atau Marvel melakukan blunder seperti Fantastic Four? Mari kita bahas sedikit. Marvel Terlihat Nyaman Absen selama 2 tahun memberi celah besar bagi DC. Selama 2014-2015 bisa dibilang Marvel semakin menancapkan kukunya di Hollywood. Mengingat kesuksesan Guardian of The Galaxy, Captain America: Winter Soldier, dan X-Men: Days of Future Past rasanya semakin memuat DC salah waktu untuk "beristirahat". Di tahun-tahun inilah film Marvel terus membaik, kecuali Fantastic Four. Kesuksesan mereka jelas membawa keuntungan besar. Selain meraup keuntungan yang luar biasa, ketenaran karakter dari film-filmnya akan merebut pasar lebih mudah. Ya, siapa sih yang tak tahu The Avengers? Satu lagi yang membuat Marvel lebih nyaman adalah proyek Marvel Cinematic Universe (MCU) yang dibuat oleh Marvel Studio. MCU wajar saja jika itu dibilang impian para pecinta dunia superhero. Apa lagi yang lebih menarik dari melihat para superhero bertemu, bertarung dalam satu film yang sama. Kesuksesan The Avengers tentu tak lepas dari peran film-film yang mendukungnya. Keberhasilan Iron Man, Thor, juga Captain America memang memuluskan jalan MCU, sejauh ini. Marvel Studio pun siap melanjutkan proyeknya dengan Doctor Strange sebagai penutup di tahun depan. Selain MCU, pihak 20th Fox Century juga memanfaatkan kesuksesan franchise X-Men: Days of Future Past. Buktinya mereka berani memperluas dunia mutan dengan membuat spin-off terbaru, Deadpool dan Gambit. Keduanya akan tayang tahun depan bersama dengan X-Men: Apocalypse. Dengan deretan film yang telah tersusun rapi ini, lumrah saja jika orang mengira DC akan kesulitan bersaing tahun depan. Usaha DC Mengejar Marvel Walau terlihat inferior dengan segala dominasi Marvel dua tahun ini, rasanya usaha DC melawan patut diperhitungkan. Buktinya adalah dengan merilis film Batman vs Superman: Dawn of Justice dan Suicide Squad terlebih dahulu. Terlebih lagi Batman vs Superman akan tayang lebih awal, yakni bulan Maret, dan Suicide Squad pada Agustus. Mengapa hal ini bisa berpengaruh pada jalannya perfilman DC? Jika diperhatikan, dua film DC ini berisikan deretan superhero dan villain dalam satu film. Satu hal yang sangat digemari oleh penggemar film, seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini adalah kebalikan dari strategi MCU yang membuat film-film untuk membentuk plot awal dari The Avengers, juga Inhumans. Batman vs Superman: Dawn of Justice tayang di bulan Maret, artinya dia berada di antara dua film Marvel, Deadpool (Februari) dan Civil War (April). Tentu harapannya untuk menandingi Civil War yang berisi kumpulan superhero juga. Dan menurut saya, Dawn of Justice punya kelebihan lain. Ya apalagi kalau bukan Superman dan Batman sebagai tokoh utama dalam cerita. Bisa dibilang nama Superman dan Batman jauh lebih dikenal orang-orang ketimbang Iron Man atau bahkan Captain America. Ya terutama dikalangan awam atau yang tak baca komik dan menonton filmnya Marvel dan DC, pasti pernah tahu Superman atau Batman. Ini kelebihan yang dimiliki DC, mempertemukan dua brand yang paling laku dalam satu panggung. Suicide Squad pun bukan tanpa kelebihan, ya kumpulan anti-hero yang disatukan oleh Amanda Waller ini memang menarik. Pesona Joker, Harley Quinn, Deadshot, dan lainnya tentu tak asing bagi penggemar DC. Mereka memang punya daya tarik tersendiri. Kesimpulan Persaingan antara DC dan Marvel adalah salah satu yang paling menarik setelah keduanya merambah dunia perfilman. 2016 nanti adalah sebuah permulaan dari perseteruan yang tak akan ada habisnya jika dibahas. Walau DC hadir hanya dengan 2 film, Batman vs Superman: Dawn of Justice dan Suicide Squad, tapi keberadaannya sangat mengancam Marvel. Marvel dengan 5 filmnya, Deadpool, Captain America: Civil War, X-Men: Apocalypse, Gambit, dan Doctor Strange juga akan siap bertahan dari gempuran kumpulan superhero dan villain DC. Lagipula pihak Marvel Studio dan Fox pasti sudah mempersiapkan MCU dan "X-Men Universe" sebaik mungkin untuk tahun depan. Dari persaingan ini ada satu hal yang jelas terlihat, Batman vs Superman: Dawn of Justice. Film ini sebagai kunci, jika berhasil maka jalan DC akan lebih mudah. Jika tak sesuai ekspektasi, maka usaha DC dalam menmpersiapkan Justice League akan lebih berat nantinya. Berharap saja dari Marvel atau DC tak ada lagi yang seperti Fantastic Four kemarin. - Kutu Kasur Dalton Turmbo, seorang screenwriter dan novelis era 30 hingga 70-an ini cukup kontroversial. Bukan dari hasil karyanya, tapi lebih kepada hubungannya dengan komunisme. Lebih jelasnya dia dianggap memberi pengaruh komunisme dalam beberapa karyanya di Hollywood. Walau begitu, dia tetaplah seorang yang berjasa di dunia perfilman dengan 2 penghargaan Oscar.
Dengan jalan cerita yang menarik dan penuh kontroversi, memang tinggal menunggu akan ada proyek film yang mengangkat kisah Trumbo. Hingga setelah bertahun-tahun isu tentang adaptasi film tentang pria kelahiran Colorado ini akhirnya terlaksana. Dengan Jay Roach sebagai director dan Bryan Cranston berperan sebagai Dalton Trumbo, rasanya film ini akan menjadi sesuatu yang besar. Jay Roach, yang terkenal dengan karya-karya komedinya seperti Austin Power dan Meet the Parents kali ini menghasilkan sesuatu yang jauh berbeda dengan Trumbo. Yang membuat saya penasaran dengan film ini adalah para pemeran yang di luar dugaan. Selain Cranston, ada nama-nama besar seperti Diane Lane, Helen Mirren, dan John Goodman. Ditambah dengan Ellen Fanning serta Dean O'Gorman, ya makin penasaran seperti apa hasilnya nanti. Walau keraguan selalu ada dalam meraba-raba sebuah film akan "sebagus apa sih", setidaknya Trumbo akan menjadi sesuatu yang menarik. Dengan dukungan aktor dan aktris yang kualitasnya tak perlu dipertanyakan lagi, jika film ini berhasil mungkin akan membawa Bryan Cranston ke panggung Academy Awards. Siapa tahu. Toh akan terasa pas, setelah pembuktiannya bersama Breaking Bad. Sayangnya sejauh ini, Trumbo sepertinya akan dirilis terbatas hanya di beberapa negara saja. Semoga saja Indonesia bisa "kebagian" dalam penayangannya. Trumbo akan dirilis pada 6 November 2015 mendatang. - Kutu Kasur Setelah sutradara Ridley Scott banyak membuat film sains fiksi luar angkasa yang lebih lebih melibatkan mahluk luar angkasa seperi dalam film Alien dan Prometheus, kali ini dia membuat film sains fiksi demi tema yang lebih realistis dan mempunyai ketepatan sains yang lebih baik. Dengan didukung pemeran utama Matt Damon yang mungkin sebelumnya Kawan Kutu sudah melihat dia di film yang bertema sama tentang luar angkasa tahun lalu, Interstellar. Dan kembali didukung dengan aktris pendukung Jessica Chastain, yang sebelumnya juga turut berperan dalam Interstellar. Film adaptasi novel Andy Weir ini menceritakan tentang astronot Mark Wartner yang terdampar di Planet Mars dan sempat dikira sudah tewas sementara dia masih hidup dan diceritakan bagaimana perjuangan Mark bertahan hidup ditambah dengan upaya penyelamatan Mark yang dilakukan NASA. Mungkin bila Kawan Kutu sudah menonton Interstellar maka karakter Matt Damon hampir mirip dengan karakter yang diselamatkan di film Interstellar, walaupun bila Kawan Kutu tonton sepenuhnya berbeda. Akting Matt Damon pun memang tidak diragukan lagi, pembawaan karakternya sebagai astronot yang terdampar dalam Planet Mars terasa apik ditambah dengan visual efek dengan akurasi sains yang realistis membuat film berbudget 108 juta dollar ini membuat salah satu film yang tengah diputar di bioskop ini HARUS Kawan Kutu tonton. Ditambah dengan aktris pendukung Jessica Chastain sukses membawa perannya sebagai komander Kapal luar angkasa Ares 3 Melissa Lewis. Yang membuat saya terkejut adalah adanya Kristen Wiig yang biasanya membawakan karakter komedi namun kali ini menjadi Juru Bicara NASA Annie Montrose yang sangat berbeda dengan karakter yang biasa dia perankan. Bila Kawan Kutu penggemar film luar angkasa, film ini mesti Kawan Kutu tonton karena ini menceritakan pengalaman sebenarnya bagaimana cara bertahan hidup di liar angkasa. Dan bila Kawan Kutu mengira bertahan hidup di alam liar sudah cukup mengerikan, maka Kawan Kutu tidak dapat membayangkan bagaimana kerasnya bertahan hidup di luar angkasa. Dengan budget 108 juta dollar dan dirilis pada premiere pada 11 september film ini sudah meraup keuntungan 248 juta dollar. Bila Kawan Kutu bingung dengan film yang hendak anda tonton di bioskop, sebaiknya Kawan Kutu langsung menonton film ini.
Rating : 3,5/5 Oleh : Kutu Kamar Kawan Kutu ngerasa kecanduan ama media sosial? Kayaknya mesti tonton film ini deh, ceritain tentang bahaya cyber bullying di media sosial, yang akhirnya jadi membahayakan pengguna media sosial sendiri. Yang lebih mengerikannya apa? Film ini berdasarkan kisah nyata. Film ini bakal tayang 20 November. Penasaran? Ayo tonton trailernya disini!
Oleh : Kutu Kamar |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|