Pemeran Jon Snow Game of Thrones, Kit Harrington akan berperan sebagai Admiral Salen Kotch dalam video game Call of Duty: Infinite Warfare
Tonton trailernya untuk info lebih lanjut. - Kutu Kamar
0 Comments
Film-film Hollywood terkenal akan aksi dan akting para aktor-aktrisnya yang memukau. Namun tahukah Kawan Kutu, bahwa cukup banyak "kasus" yang hampir merenggut nyawa mereka? Berikut adalah beberapa pengalaman para aktor dan aktris yang memberikan totalitas hingga (hampir) mengorbankan nyawa.
1. Dabiel Day Lewis - Gangs of New York (2002) Daniel Day Lewis adalah salah satu aktor Hollywood yang cukup selektif dalam memilih peran. Ia pun dikenal sebagai aktor yang begitu menjiwai karakter yang diperankannya. Dalam Gangs Of New York, ia berperan sebagai Bill "The Butcher", sang pemimpin "mafia" yang haus darah. Ia pun digambarkan sebagai seseorang yang ahli menggunakan pisau. Daniel kemudian mempelajari perannya secara mendalam dan kemudian menjadi ahli dalam melempar pisau. Namun hal yang hampir membunuhnya adalah pneumonia. Day Lewis yang sehari-hari menggunakan kostumnya untuk set film, menolak untuk melakukan pengobatan dan ditangani tim medis ketika ia terserang penyakit tersebut. Ketika ditanya alasannya, ia mengatakan bahwa "pada setting waktu film ini, akan tidak relevan seseorang penderita pneumonia ditangani tim medis". Jawaban yang sedikit nyeleneh. Namun karena semakin parah, ia akhirnya bersedia untuk meminum obat. Namun tetap, ia tak mau ditangani oleh dokter. 2. Harold Lloyd - Safety Last! (1923) Mungkin beberapa dari Kawan Kutu asing ketika mendengar nama Harold Lloyd dan judul filmnya. Film ini adalah salah satu film bisu klasik dari tahun 1923. Safety Last! berhasil menghasilkan salah satu gambar film paling ikonik, yaitu ketika sang aktor utama bergelantungan di atas jam raksasa di atas gedung pencakar langit. Dengan minimnya efek kala itu, film ini dibuat dengan risiko yang amat tinggi. Sang aktor sebelumnya melakukan percobaan dengan boneka. Boneka tersebut dijatuhkan ke tempat yang telah disiapkan jaring penyelamat. Namun hasilnya ia tetap berisiko tinggi mempertaruhkan nyawanya. Belum lagi Harold telah kehilangan dua jarinya, yang tentunya akan membuat genggamannya di jarum jam akan sedikit melemah. Well, dedikasi dan gila memang berbeda tipis. 3. Gunnar Hanson - The Texas Chainsaw Massacre (1974) Versi asli film yang diangkat dari kisah nyata tentang keluarga kanibal ini dibuat dengan budget yang rendah kala itu. Hal ini pun berdampak pada properti yang digunakan. Bahkan properti penting yang menyangkut keselamatan para aktor. Gunnar Hanson, sang pemeran Leatherface, diharuskan menggunakan topeng kulit, yang membuat ia tidak bisa melihat dengan jelas. Bisa dibayangkan bagaimana "horornya" hal tersebut? Belum lagi saat kita tahu bahwa gergaji mesin yang digunakan kala itu, adalah mesin sungguhan. "Pembantaian" dalam arti sebenarnya pun hampir terjadi kala Hanson, memainkan adegan ketika ia harus berlari di dalam lumpur untuk mengejar "mangsanya". Saat itu, Hanson terpeleset dan gergaji mesin yang "menyala" tersebut terlempar dan melayang ke udara, seolah mengincar semua orang yang ada dalam set. Sesaat sebelum terlempar, gergaji tersebut hampir saja mengenai tubuhnya. Beruntungnya tidak ada yang "ketiban chainsaw". 4. Bruce Campbell - The Evil Dead (1981) Installment film yang menjadi batu pijakan tinggi bagi sutradara Sam Raimi ini, hampir saja merenggut nyawa dari sang aktor utama, Bruce Campbell. Bila Kawan Kutu sudah menyaksikan film ini, mungkin kalian ingat adegan "zoom in" dari sang "demon" yang awalnya jauh, tiba-tiba secara cepat, mendekat pada Ash. Adegan tersebut diambil dengan cara mengendarai motor dengan kecepatan cukup tinggi, hanya dengan satu tangan! Ya, Sam Raimi mengambil adegan ini dengan memegang kamera sebelah tangan, sementara ia mengendarai motor. Karena cara pengambilan gambarnya seperti itu, Bruce menghadirkan "efek" teriakan nyata di kamera. Bruce benar-benar ketakutan dan menghindar dari tabrakan sebelum akhirnya jatuh. Bila ia gagal menghindar beberapa inci saja, mungkin nyawanya sudah melayang. 5. Michael J. Fox - Back to the Future Part III (1989) Sama seperti Rocky IV, untuk mendapatkan efek visual yang maksimal ketika menggambarkan suatu adegan, salah satunya adalah dengan melakukannya langsung dan nyata, tanpa "efek". Hal ini pulalah yang dilakukan Michael J. Fox dalam film ke-3 Back To The Future. Namun gilanya, adegan yang ia lakukan secara nyata adalah adegan saat ia digantung. Setelah mencoba beberapa kali dengan bantuan berdiri di atas sebuah boks, ia merasa tidak puas. Akhirnya Fox memutuskan untuk benar-benar digantung, yang menghasilkan "30 detik kematian" untuknya. Totalitas. 6. Jason Statham - The Expendables 3 (2014) Sebagai seorang aktor film laga, tentunya sudah banyak risiko dan konsekuensi secara fisik yang dialami dan diterima oleh Statham. Namun pengalamannya ketika dalam set The Expendables 3 tentunya akan menjadi salah satu yang paling membekas. Ketika dalam adegan berkendara, Statham diharuskan memacu sebuah truk dengan kecepatan tinggi dan mengalami kerusakan pada rem. Seperti pengakuan melalui The Mirror, rekan mainnya dalam film, Sylvester Stallone, menyatakan bahwa Statham akhirnya melompat dari truk tersebut sesaat sebelum masuk ke dalam laut. Beruntung ia hanya mengalami cedera ringan. 7. Isla Fisher - Now You See Me (2013) Ingat adegan ketika Isla Fisher akan melakukan trik untuk kabur dari dalam galon raksasa sebelum piranha diceburkan ke dalamnya? Ternyata pada saat proses syuting, Isla yang bukan seorang pesulap, hampir saja menghimpun air di dalam paru-parunya ketika rantai yang menahannya rusak dan tidak dapat dilepaskan. Dilansir dari Daily Mail, ketika itu Isla tenggelam dan mencoba untuk melepaskan diri. Ia berusaha meminta pertolongan, namun semua kru menganggap bahwa ia sedang berakting. Akhirnya Isla berhasil lepas setelah berusaha keras menekan switch dan akhirnya dibantu oleh seorang stuntman. 8. Sylvester Stallone - Rocky IV (1985) Kawan Kutu tentunya sudah menyaksikan film dari installment yang melambungkan nama Sly ini, bukan? Pada film yang mempertemukan Rocky dengan Ivan Drago (Dolph Lundgren) ini, Sylvester Stallone sempat harus mengalami NDE (Near Death Experience). Apa penyebabnya? Ternyata film yang menceritakan tentang perjuangan Rocky Balboa sebagai seorang petinju profesional ini "mengharuskan" para aktor yang bertarung di atas ring saling baku hantam secara nyata. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan nyata yang maksimal. Ketika adegan pamungkas, saat Drago memukul Rocky, Dolph diminta untuk memukul Sly sekeras mungkin. Hasilnya? Sly harus dirawat secara intensif selama 8 hari karena ada pergeseran pada jantungnya. 9. Jackie Chan - Police Story (1985) Dalam film yang sebetulnya lebih mengedepankan aksi kungfu ketimbang kisah Polisi-nya ini, Jackie Chan hampir mengorbankan hidupnya. Sama halnya seperti Tom Cruise, Jackie Chan adalah aktor yang selalu menanggung risiko adegan berbahaya tanpa bantuan stuntman. Pada adegan akhir di dalam mall, Jackie harus bergelantungan di atas lampu gantung dari metal. Dan mengharuskan ia untuk terjatuh setelahnya. Setelah adegan jatuh-yang juga turut memecahkan banyak kaca di sekelilingnya-tanpa proses cut, ia tetap melanjutkan adegan untuk memanjat puing-puing kios yang hancur karena tertimpa olehnya. Berkat aksinya ini, Jackie mengalami patah tulang punggung dan dislokasi panggul. Ini belum ditambah dengan luka sayatan dan luka-luka lain akibat pecahan kaca. 10. Tom Cruise - Edge of Tomorrow (2014) Film fiksi ilmiah yang mempertemukan Tom Cruise dan Emily Blunt untuk saling beradu akting ini, hampir saja menjadi "kuburan" bagi sang aktor. "Kesalahan" tersebut disebabkan oleh Emily. Tom Cruise adalah salah satu aktor Hollywood yang gemar melakukan aksi berbahaya tanpa stuntman, terutama adegan berkendara. Kala itu, Tom dan Emily yang sedang melakukan adegan berkendara, terjadi kesalahan teknis. Akhirnya Emily mencoba mengambil alih kemudi. Namun ketika ia melakukannya, rem mobil mengalami blong dan akhirnya menghantam pohon. Beruntung bagi mereka, tidak ada hidup yang harus melayang kala itu. Ya, itulah beberapa pengalaman para aktor dan aktris yang hampir merenggut nyawa mereka ketika sedang berakting. Kawan Kutu ada yang ingin menambahkan? - Kutu Klimis Untuk Kawan-Kutu penggemar Game of Thrones, ada perbedaan signifikan antara novel dan serial televisi. Kali ini saya akan membahas apa saja perbedaannya. Untuk Kawan Kutu yang belum pernah menonton, Spoiler Ahead!
5. Shireen Baratheon Momen tragis dalam Game of Thrones adalah pada saat Stannis Baratheon mengorbankan putrinya dengan membakar hidup-hidup sampai mati karena perintah Mellisandre dalam season 5 episode 9. Dalam bukunya, Shireen masih hidup dan Ser Davos malahan tidak berada di Castle Black sama sekali. 4. Eksekusi Mance Ryder Konflik antara Night's Watch dengan Wildlings dalam episode pertama season 5 semakin meruncing saat Mance Ryder (salah satu tokoh Wildlings) menolak untuk menurut pada perintah Jon Snow. Karena pembangkangannya, Mance pun dieksekusi sampai mati. Dalam novel, eksekusi itu hanyalah sebuah sandiwara, ia pun kabur dengan selamat. 3. Istri Robb Stark Red Wedding merupakan salah satu momen paling mengejutkan (menurut saya) dalam Game of Thrones. Dalam novel, Robb menikahi Jeyne Westerling, salah satu anak dari Gawen Westerling dan Sybell Spicer. Jeyne pun selamat dari Red Wedding dan bersumpah untuk balas dendam. Sedangkan di serialnya, Robb menikahi Talisa. 2. Catelyn Stark Masih dalam episode Rain of Castamere, dalam novel Catelyn Stark memang mati dalam peristiwa Red Wedding, namun dia dibangkitkan lagi oleh Lord Deric Dondarrion. Catelyn pun kembali hidup dalam bentuk seperti mayat penuh luka dan tidak bisa berbicara. Bahkan mendapat julukan sebagai "Lady Stoneheart". Dipenuhi dengan dendam, Lady Stoneheart menjadi algojo pembunuh Lannister. 1. "Korban" Ramsay Bolton Siapa yang benci dengan Ramsay Bolton setelah dia memerkosa Sansa? Setelah episode itu, saya tidak dapat melihat Sansa dengan sama lagi. I will avenge you Sansa! Di novel, Sansa bahkan tidak pernah bertemu dengan Ramsay. Dia tetap tinggal dengan aman di Eyrie. Ramsay malah menikahi Jeyne Poole, teman lama Sansa. Pernikahan Ramsay dengan Sansa pun membuat banyak perubahan dalam serial televisi sehingga ceritanya semakin jauh dari novel. *** Itulah sebagian kecil perbedaan yang hadir antara serial dan novel Game of Thrones. Sebenarnya masih banyak lagi aspek yang sengaja dibedakan oleh para produser. Namun rasanya lima fakta di atas sudah cukup memberi gambaran tentang perbedaaan antara buku dan serialnya. - Kutu Kamar Beberapa hari sudah Suicide Squad dirilis, berbagai tanggapan serta kritik sudah bermunculan. Sebagian menganggap bahwa film ini merupakan "gebrakan" DC, dimana sebagian lain menganggap(judul)film "Suicide Squad" mengimplementasikan "tindakan" DC (juga WB) untuk keputusannya merilis film ini, yaitu "Suicide"(literally).
Setelah banyaknya tv spot, trailer, promo, dan segala bentuk advertisement yang dilakukan, bila kita jeli, cukup banyak adegan/percakapan yang di cut/diganti/bahkan dihilangkan. Meskipun belum dikonfirmasi, namun dikabarkan pula, bahwa DC dan WB memiliki 2 versi cuts, dimana cuts yang akhirnya dirilis di bioskop merupakan cuts dengan tone yang lebih light dan fun. Hal ini pula lah yang menjadi salah satu alasan mengapa Suicide Squad menjadi film yang memiliki reaksi beragam dengan mayoritas kritikan tajam. Saya mencoba menganalisa juga menghimpun dari beberapa sumber mengenai beberapa adegan/percakapan yang hilang/berubah dari versi trailer/tv spot/promo. Meskipun beberapa dari list ini belum dikonfirmasi kebenarannya, namun ada beberapa scene yang cukup terasa "hilang"-nya dari film. Berikut beberapa diantaranya : 1. Adegan dimana Deadshot menatap nanar dari dalam selnya sembari memikirkan putrinya sambil melihat hujan turun. 2. Adegan El Diablo yang mencoba membakar sebuah batang korek api, sebelum akhirnya memadamkannya karena ia sudah berjanji untuk tidak menggunakan lagi kekuatannya. 3. Boomerang "sexist" and "racist" part. Dalam interview awal, dikatakan bahwa akan ada adegan dimana Boomerang melakukan percakapan "khas" nya, namun karena tone film yang light, percakapan tersebut ditiadakan. 4. Backstory Killer Croc, dimana ia diceritakan sedang "membangun" namanya di dunia kriminal Gotham sembari menjadi "muscle-for-hire" untuk beberapa bos kriminal disana, sebelum akhirnya ia dihentikan oleh Batman. Adegan dimana Killer Croc membuat sebuah "sculpture" dalam trailer pun tidak nampak dalam filmnya. 5. Adegan Killer Croc kembali mendapat potongan, yakni adegan dimana ia mengalami mual ketika perjalanan di dalam helikopter menuju Midway City, dalam adegan tersebut Killer Croc memuntahkan separuh badan kambing makanannya, untuk kemudian ia makan kembali, dan membuat salah satu anggota Navy Seals mual melihatnya. Scene ini pun kabarnya dijelaskan dalam artikel di majalah Empire Magazine. 6. Adegan Rick Flag dan June Moon. Cukup banyak adegan mereka yang dipotong, yang membuat hubungan mereka terkesan kurang dalam di film. Adegan tersebut adalah adegan dimana Rick Flag dan June Moon bersama-sama melihat file anggota Suicide Squad yang dikirim oleh Amanda Waller serta adegan kencan mereka. 7. Adegan dimana Joker melakukan baku tembak dalam restoran, lalu ia dan anak buahnya melarikan diri. Kemudian Harley mengejarnya menggunakan motor dan menghalanginya. Kemudian terlihat Joker membenturkan kepalanya ke kaca dengan frustasi. 8. Adegan "i can't wait to show you my toys" antara Joker dan Griggs yang ada dalam setiap trailer, namun(kalau saya tidak salah ingat)hilang dari film. 9. Adegan dimana Harley dan Joker berkelahi, dan Harley menodongkan pistol ke kepala Joker. Kemudian Joker merayu Harley untuk menurunkannya, dan akhirnya, well, they kiss. 10. Adegan lengkap kejar-kejaran Joker-Harley dalam Purple Lamborghini dengan Batman dalam Batmobile, dimana melibatkan lebih banyak percakapan dari Harley dan Joker, juga adegan dimana Joker memukul atap "Purple Lamborghini"- nya. 11. Adegan "i'm not gonna kill you" Joker kepada Harley berbeda pace nya antara trailer awal dengan adegan akhir di film. 12. Adegan di Ace Chemical dimana Harley lompat ke dalam cairan kimia, seharusnya memiliki adegan dengan dialog Joker lebih banyak. 13. Adegan dimana Harley mengokang tongkat baseballnya seolah-olah itu senapan. 14. Adegan dalam bar, dimana Harley menjadi bartender and then Deadshot calls for a shot, kemudian Katana meminta Whiskey, Croc dan Boomerang meminta beer, kemudian Diablo hanya berkata "water". Harley kemudian menjawab "that's a good idea honey". Adegan tersebut terdapat dalam trailer, namun kemudian dalam film adegan tersebut "hilang". 15. Adegan interaksi Harley dan Boomerang, dalam cuts awal, seharusnya Harley menunjukkan bahwa ia tidak menyukai Boomerang, namun akhirnya dalam cuts yang dirilis menunjukkan afeksi Harley kepada seluruh anggota. 16. Beberapa adegan Joker yang dihapus yang juga dikonfirmasi oleh Jared Leto. Hal ini dilakukan untuk "mengubah pandangan" akan hubungan antara Joker dan Harley, dimana seharusnya hubungan Joker dan Harley merupakan hubungan yang abusive, namun akhirnya mereka lebih terlihat seperti pasangan kekasih. 17. Adegan dalam helikopter ketika Joker menyelamatkan Harley dimana seharusnya dalam cuts awal, Joker dan Harley terlibat argumen, kemudian ia mendorong Harley terlebih dahulu sebelum helikopter ditembak jatuh. Namun dalam cuts yang dirilis, Joker mendorong Harley ketika pesawat sudah ditembak jatuh.(yang tentunya justru malah menunjukkan "sisi cinta" Joker pada Harley) 18. Kemunculan Joker dalam scene final fight di subway, dimana ia muncul dengan wajahnya yang setengah terbakar setelah helikopternya jatuh. Ia kemudian mengajak Harley untuk pergi bersamanya, namun Harley menolak karena ingin membantu teman-temannya. Akhirnya Joker melempar granat ke tengah-tengah squad dan kemudian melarikan diri. Meskipun belum seluruhnya dikonfirmasi secara resmi, beberapa adegan yang kemungkinan dihilangkan maupun diganti tersebut cukup memberikan alasan akan kritik tajam yang didapatkan oleh Suicide Squad versi theater. Selain karena pemaksaan tone yang diubah, cukup banyak adegan Joker yang dipotong, membuat kehadirannya dalam versi teater terasa hanya menjadi "pelengkap". Bagaimana menurut Kawan Kutu mengenai kemungkinan cuts dan perubahan adegan tersebut? Apa ada dari Kawan Kutu yang menyadari perubahan adegan lain? Feel free to share your thoughts! Source : * youtube.com * comicbook.com * heroichollywood.com - Kutu Klimis Menjadi karakter "super" dalam installment game Arkham, lalu diperankan secara maksimal oleh Margot Robbie dalam live action Suicide Squad, semakin menajamkan citra "wanita perkasa" dalam diri Harley Quinn, selain itu, dapat dipastikan mungkin hampir 8 dari 10 orang akan menyatakan bahwa Harley Quinn merupakan karakter yang "seksi", dengan suara "manja" yang khas, pakaian serba minim, dan lekuk tubuh yang "menarik". Ia pun digambarkan sebagai pasangan "sehidup-semati" ala Romeo-Juliet bagi karakter The Joker.
Namun tahukah Kawan Kutu? Meski digambarkan sebagai sosok yang "pintar namun gila", "sexy", dan memilki label "strong woman"(bahkan membuat beberapa orang seolah "terinspirasi"), sosok dan karakter asli Harley Quinn menggambarkan maksud yang 180 derajat dari semua itu. Pada awal-awal kemunculannya, serta kehadirannya dalam film seri animasi "Batman" di dekade 90an, karakter Harley Quinn digambarkan merupakan perwujudan metafor dari gabungan antara "kekerasan" dan "tragedi". Ia merupakan Psikiatris yang ditugaskan menangani Joker, tetapi malah ia yang dipermainkan. Joker "mencuci otak" Harley dan membuatnya menjadi "peliharaan". Membentuknya menjadi "budak" yang tergila-gila akan dirinya. Joker tidak pernah merasa bahwa Harley merupakan pasangannya, namun ia tetap "mengikat" Harley karena ia tahu bahwa Harley bisa dimanfaatkan. Ia bahkan hanya perduli pada Harley bila itu merupakan hal yang berhubungan langsung dengan rencananya. Karakter Harley merupakan karakter dengan "pesan tersembunyi", bahwa semua orang(terutama wanita)harus waspada terhadap kekerasan yang mungkin dapat terjadi, yang justru melibatkan orang terdekat, baik itu kekerasan fisik, maupun kekerasan secara psikis. Jadi, masih beranggapan bahwa Harley Quinn "sekadar" tangguh dan sexy? Masih membuat hubungan Joker-Harley sebagai relationship's goal? Hmm, coba dipertimbangkan lagi deh, Kawan Kutu. - Kutu Klimis |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|