Inilah beberapa foto dari lokasi syuting Godzilla: King of the Monsters yang berlangsung di Atlanta, Amerika Serikat. Menurut para saksi mata, ada banyak suara menggelegar, ledakan, dan suara monster yang terdengar di sekitar lokasi. Juga terdapat mobil-mobil yang terbalik, nyala api, serta puing-puing yang berserakan.
Film ke-3 dalam MonsterVerse milik Legendary Entertainment ini akan dimeriahkan Kyle Chandler, Millie Bobby Brown, Vera Farmiga, Zhang Ziyi, Anthony Ramos, Ken Watanabe, Randy Havens, O’Shea Jackson Jr., Aisha Hinds, Thomas Middleditch, Bradley Whitford, Sally Hawkins, Charles Dance, dan akan rilis pada 22 Maret 2019. Sumber: Gormaru Island (Facebook) - Kutu Butara
0 Comments
Ada hal miris yang terlihat dari perfilman Indonesia pada bulan Juni lalu. Ya, lagi-lagi film-film Indonesia harus mengalah dengan berbagai film Hollywood.
Mengalah yang saya maksud adalah dalam hal jadwal tayang di bioskop. Seperti yang kita tahu, bulan Juni adalah waktu di mana studio-studio besar Hollywood akan menayangkan film-film “terbaiknya”. Salah satu alasannya adalah di Amerika dan Eropa, Juni memang identik dengan awal musim panas dan menjadi periode liburan. Maka wajar saja jika berbagai studio bersikeras untuk bersaing meraup keuntungan besar di bulan Juni. Jika melihat film-film Hollywood yang hadir di Indonesia pada Juni lalu, memang agak sulit untuk membayangkan film Indonesia bisa unggul atau bahkan sekadar memberi perlawanan. Kita pun tentu masih ingat bagaimana bioskop-bioskop yang isinya hanya Wonder Woman atau Transformers: The Last Knight. Belum lagi masih ada beberapa judul lain seperti Pirates of the Carribean: Salazar’s Revenge, The Lost City of Z, dan The Mummy yang masih turut meramaikan. Film Indonesia pun akhirnya secara total hanya menghadirkan 5 judul film selama bulan Juni. Mereka adalah Mantan, Surat Kecil untuk Tuhan, Sweet 20, Insya Allah, Sah!, dan Jailangkung. Ironisnya, dari lima judul film tersebut, empat di antaranya dirilis pada tanggal yang sama, yaitu 25 Juni atau bertepatan dengan Idul Fitri. Dari lima film, hanya Mantan yang berbeda tanggal rilisnya. Film yang disutradarai oleh Svetlana Dea itu rilis pada 8 Juni. Tentu sang produser sendiri paham betul risiko yang akan dihadapi apabila bersikukuh merilis di tanggal tersebut. Gandhi Fernando, sang aktor yang juga bertindak sebagai produser, sadar bahwa secara otomatis film Mantan akan berhadapan langsung dengan film-film besar Hollywood. Keputusan itu diakuinya bukan hanya modal nekad saja. Pria jebolan New York Film Academy tersebut pernah mengungkapkan pada tabloid Bintang, “Saya sudah punya rencana merilis film-film lain di semester kedua 2017, seperti Zodiac: Apa Bintangmu, Dongeng Mistis, dan Visionary. Jika Mantan diundur hingga Agustus, misalnya, maka jadwal rilis film-film tadi otomatis juga mundur hingga awal tahun depan.” Hasilnya, film Mantan mau tak mau bersaing langsung dengan Wonder Woman yang merajai bioskop Indonesia. Belum lagi masih ada Pirates of the Caribbean dan The Mummy. Film yang diproduksi oleh Renee Pictures tersebut juga akhirnya hanya menarik sekitar 21 ribu penonton saja. Bisa dibilang, hadirnya film Indonesia di bulan Juni sangat terbantu dengan bertepatannya Idul Fitri 1438 H. Pasalnya, di Indonesia sendiri Idul Fitri menjadi hal unik bagi perfilman nasional. Dengan hadirnya masa liburan, biasanya momen ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk ke bioskop sebagai alternatif hiburan. Hal tersebut memang berpengaruh terhadap jumlah penonton yang hadir. Bahkan pada tahun 2016 lalu, dua “film lebaran” yang hadir di awal Juli, berhasil menembus satu juta penonton, yaitu Koala Kumal dan ILY form 38.000 Ft. Belum lagi film Sabtu Bersama Bapak dan Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea juga menarik banyak perhatian. Untuk di bulan Juni 2017, hingga tulisan ini dibuat, total penonton film-film Indonesia mencapai angka 2.896.841. Angka yang jauh dari kesan buruk menurut saya. Di antara kelima film tersebut, Jailangkung yang paling laris dengan 1.406.556 penonton. Ya, angka ini masih akan terus bertambah setidaknya sebelum bioskop dijajah oleh Spider-Man: Homecoming hari Rabu besok. Lalu bagaimana dengan potensi film-film Indonesia di bulan Juli ini? Tentu kita tak ingin paceklik terjadi lagi pada film Indonesia. Dari segi jumlah, kali ini meningkat satu judul dibanding Juni lalu. Ada 6 film yang siap menemani selama Juli ini, mereka adalah Bukan Cinta Malaikat, Filosofi Kopi 2: Ben & Jody, Mars Met Venus (Part Cewek), The Doll 2, Petak Umpet Minako, dan TEN: The Secret Mission. Selain itu, yang menyenangkan adalah kemungkinan besar jadwal perilisan akan kembali pada tiap hari Kamis. Ya, terkecuali untuk tanggal 6 nanti, tidak akan ada film Indonesia terbaru yang hadir. Hal ini adalah strategi yang tepat dari para studio. Pasalnya, memilih waktu tayang hanya sehari berselang setelah Spider-Man: Homecoming muncul, sama saja dengan bunuh diri. Jadi, film Indonesia yang baru akan hadir mulai 13 Juli nanti. Dari deretan judul di atas, bulan Juli ini memang menarik. Alasannya karena film-film tersebut berasal dari berbagai genre. Ada drama, komedi, horor, hingga film laga. Secara sekilas, kemungkinan besar Filosofi Kopi 2: Ben & Jody akan menarik banyak perhatian jika dibandingkan dengan yang lain. Filosofi Kopi 2: Ben & Jody garapan Angga Dwimas Sasongko ini adalah film yang terinspirasi dari cerita karangan Dewi Lestari dengan judul yang sama. Yang membuatnya berbeda adalah di film yang kembali dibintangi oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto ini menyajikan cerita yang berdiri sendiri. Seperti yang diungkapkan Dee, “Mereka hanya memakai karakter Ben dan Jody dari cerpen saya. Sementara dari segi cerita murni hasil pengembangan para penulis naskah film.” Film tersebut juga semakin menarik dengan hadirnya karakter wanita Brie dan Tarra, yang masing-masing akan diperankan oleh Nadine Alexandra serta Luna Maya. Selain itu, film yang unik adalah Mars Met Venus (Part Cewek). Film garapan Hadrah Daeng Ratu tersebut mengingatkan pada The Disappearance of Eleanor Rigby. Film yang rilis pada 2013 tersebut juga memiliki tiga bagian, ‘Him’, ‘Her’, dan ‘Them’. ‘Him’ dan ‘Her’ bercerita dari sudut pandang masing-masing individu, sedangkan ‘Them’ yang dirilis satu tahu kemudian adalah versi yang telah diedit dari kedua film sebelumnya. Yang berbeda adalah cerita Mars Met Venus memuat unsur komedi dan dirilis dalam waktu yang berbeda. Sedangkan The Disappearance of Eleanor Rigby ditayangkan dalam waktu yang bersamaan. Ya, film drama komedi yang dibintangi oleh Ge Pamungkas dan Pamela Bowie tersebut tentunya menarik untuk dipantau. Bulan Juli ini juga hadir film dari sutradara Billy Cristian, yaitu Petak Umpet Minako. Sosok yang mencuri perhatian dari film Tuyul Part 1 dan Rumah Malaikat ini kembali menggarap film horor. Film ini adalah adaptasi dari cerita yang dikarang oleh penulis wattpad @manhalfgod. Billy menyatakan bahwa film Petak Umpet Minako tak hanya sekadar horor semata, “Film ini tak cuma menawarkan kisah horor saja tapi ada kontennya. Ini gambaran anak muda sekarang yang peduli dengan cita-cita mereka. Intinya film ini tentang persahabatan, cinta, dan cita-cita. Saya akan berusaha setia dengan versi novelnya karena tidak mau elemen-elemen yang membuat menarik itu hilang. Tapi novel dan film itu beda, jadi pasti ada yang harus disesuaikan. Kalau di persentasi ya 80% filmnya akan sama dengan novelnya." **** Ya, film Indonesia di bulan Juli memang menarik. Berasal dari berbagai genre dengan keunikan dan potensinya masing-masing, tentu film-film tersebut akan memberi alternatif pilihan tontonan bagi kita. Namun tetap harus diingat, bahwa bulan Juli akan ada saingan berat dari film-film Hollywood. Selain Spider-Man: Homecoming, masih ada karya Christoper Nolan, Dunkirk. Lalu jangan lupakan War for the Planet of the Apes dan Valerian and the City of a Thousand Planets. Meski berat, harapan saya sih sederhana saja sebenarnya, semoga film Indonesia bisa memberi perlawanan di bioskop nantinya. Ya, dan mengembalikan ketertarikan saya untuk ke bioskop. Terutama setelah beberapa minggu lalu bioskop hanya diisi oleh Transformers: The Last Knight. Sumber: Beritagar, Bintang, FilmIndonesia, dan 21cineplex - Kutu Kasur Setelah sukses dengan dua film terdahulunya, Ngenest dan Cek Toko Sebelah, Ernest kini dikabarkan segera memasuki proyek film yang ketiga. Beberapa waktu lalu, diketahui bahwa ia sedang dalam proses menyelesaikan naskah film yang diberi judul 'Susah Sinyal'. Kabar ini diungkapkan Ernest di akun Instagram pribadinya.
Ia mengakui bahwa dirinya memang dikejar oleh tenggat waktu. Ernest sendiri mengungkapkan targetnya untuk memulai proses syuting di awal September mendatang. Kemampuan Ernest dalam menulis naskah memang telah diakui banyak pihak. Meski terbilang masih 'hijau' sebagai sineas, namun dia memberi banyak kejutan dalam film-filmnya. Hasilnya, Cek Toko Sebelah diganjar oleh berbagai pujian dan penghargaan. Kabarnya, di film 'Susah Sinyal', Ernest akan menampilkan kisah yang sedikit berbeda. Jika Ngenest dan Cek Toko Sebelah bercerita tentang hubungan keluarga serta pengalaman pribadinya, di sini dia akan mengangkat topik seputar perempuan. Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut tentang para pemeran yang akan meramaikan film ini. Namun rencananya, 'Susah Sinyal' akan rilis sekitar bulan Desember 2017. Sumber: Bintang - Kutu Kasur Aktris Uma Thurman dikenal dari aksinya di film-film Quentin Tarantino seperti Pulp Fiction (1994) dan Kill Bill. Dalam wawancara yang dilakukan di ajang Karlovy Vary Film Festival, Uma mengungkapkan beberapa hal terkait perannya di film Kill Bill.
"Para wanita sering mengungkapkan pada saya, bahwa film tersebut memberi pengaruh di kehidupan sehari-hari. Entah itu ketika sedang merasa tertekan atau bermasalah dengan kekasihnya, mereka merasa Kill Bill memberi inspirasi dan energi yang sangat membantu. Mungkin itu adalah salah respon terhadap suatu karya seni yang paling memuaskan bagi saya," ungkap Uma. Selain itu, Uma juga membagikan pandangannya terkait sineas yang pernah bekerja sama dengannya, termasuk Woody Allen dan Lars von Tier. Thurman berpendapat bahwa Woody Allen adalah sineas "menakutkan" dan agak "sulit dipahami". "Dia adalah pribadi yang berterus terang dan tanpa basa-basi." Dia juga mengungkapkan bahwa Lars von Tier adalah seorang seniman yang liar dan kompleks. Thurman pun mengakui bahwa ia mengalami kesulitan ketika berperan dalam film 'Nymphomaniac'. Di usianya yang menginjak 47 tahun, Uma Thurman masih aktif di dalam film. Di tahun ini saja, setidaknya ada lima film yang dibintanginya termasuk The War with Grandpa yang juga menghadirkan Robert De Niro dan Christoper Walken. Uma juga telah resmi kembali bekerja sama dengan Lars von Tier di film The House that Jack Built yang akan rilis pada 2018 mendatang. Sumber: Variety - Kutu Kasur Kisah Chucky ternyata belum usai, setelah film Curse of Chucky (2013), kini dia akan kembali dalam tajuk Cult of Chucky. Ini juga menjadikan film yang ketujuh dari franchise Chucky. Pihak Universal sendiri memulai produksi film ini pada Januari lalu di Winnipeg, Kanada dan berakhir pada bulan Februari. Cult of Chucky akan dibintangi oleh Alex Vincent, Fiona Dourif, Summer H. Howell, Jennifer Tilly, dan juga Brad Dourif yang menjadi pengisi suara Chucky. Film ini digarap oleh sang kreator franchise, Don Mancini. Di sini dia bertindak sebagai penulis skrip sekaligus sutradara. Film bergenre horror-slasher ini didistribusi oleh Universal Pictures Home Entertainment, dan akan dirilis dalam bentuk Blu-ray, DVD, Digital dan On Demand pada 3 Oktober 2017. - Kutu Butara & Kutu Kasur |
SEARCH
GET NOTIFIED
Archives
August 2017
|